Jenderal Teheran: 'Segitiga Setan' AS-Israel-Saudi Coba Lemahkan Iran
A
A
A
TEHERAN - Komandan senior Garda Revolusi Iran, Jenderal Yahya Rahim Safavi menuding Amerika Serikat (AS), Arab Saudi dan Israel bersekongkol untuk melemahkan Teheran. Tudingan ini muncul setelah negeri para Mullah itu kembali dilanda demo di beberapa kota sejak Senin lalu karena nilai mata uang Iran jatuh.
"'Segitiga setan' dari Amerika Serikat, Israel dan Arab Saudi berusaha melemahkan Iran," kata Rahim Safavi, pada Rabu (27/6/2018), yang dilansir Fars News.
Jenderal Safavi, yang juga penasihat senior untuk Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei, mengatakan semua warga Iran harus membantu pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi.
"Tugas kita untuk bekerja sama untuk membantu pemerintah yang dihormati dan cabang pemerintah lainnya dalam menyelesaikan masalah ekonomi," ujarnya.
"Kita harus menetralisir rencana musuh untuk perang ekonomi dan operasi psikologis," lanjut dia.
Sebuah video yang diunggah di media sosial menunjukkan polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran di Teheran. Reuters tidak dapat memverifikasi keasliannya video itu secara independen.
Sebelumnya, pada hari Selasa seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Iran mengecam Washington dan para sekutunya yang berupaya menghentikan impor minyak Iran.
Sementara itu, Khamenei menyerukan pihak pengadilan untuk menindak orang-orang yang mengusik keamanan ekonomi. Seruan Khamenei muncul dalam situs resminya pada hari Rabu.
"Atmosfer untuk pekerjaan, kehidupan dan mata pencaharian masyarakat harus aman," kata Khamenei dalam pertemuan dengan pejabat peradilan. "Dan lembaga peradilan harus menghadapi mereka yang mengganggu keamanan ekonomi."
"'Segitiga setan' dari Amerika Serikat, Israel dan Arab Saudi berusaha melemahkan Iran," kata Rahim Safavi, pada Rabu (27/6/2018), yang dilansir Fars News.
Jenderal Safavi, yang juga penasihat senior untuk Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Khamenei, mengatakan semua warga Iran harus membantu pemerintah untuk mengatasi masalah ekonomi.
"Tugas kita untuk bekerja sama untuk membantu pemerintah yang dihormati dan cabang pemerintah lainnya dalam menyelesaikan masalah ekonomi," ujarnya.
"Kita harus menetralisir rencana musuh untuk perang ekonomi dan operasi psikologis," lanjut dia.
Sebuah video yang diunggah di media sosial menunjukkan polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan demonstran di Teheran. Reuters tidak dapat memverifikasi keasliannya video itu secara independen.
Sebelumnya, pada hari Selasa seorang pejabat di Kementerian Luar Negeri Iran mengecam Washington dan para sekutunya yang berupaya menghentikan impor minyak Iran.
Sementara itu, Khamenei menyerukan pihak pengadilan untuk menindak orang-orang yang mengusik keamanan ekonomi. Seruan Khamenei muncul dalam situs resminya pada hari Rabu.
"Atmosfer untuk pekerjaan, kehidupan dan mata pencaharian masyarakat harus aman," kata Khamenei dalam pertemuan dengan pejabat peradilan. "Dan lembaga peradilan harus menghadapi mereka yang mengganggu keamanan ekonomi."
(mas)