Sebuah Restoran di AS Usir Juru Bicara Gedung Putih
A
A
A
WASHINGTON - Sebuah restoran di Virginia, Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah mengusir juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders. Pengusiran itu diketahui terjadi pada Jumat malam lalu.
Melalui akun Twitternya, Sanders membenarkan bahwa dia telah diusir dari sebuah restoran di kota Lexington. Sanders mengatakan, meskipun tekejut, dia meninggalkan restoran itu dengan sopan.
"Tadi malam saya diberitahu oleh pemilik Red Hen di Lexington, Virginia untuk pergi, karena saya bekerja untuk Presiden AS dan saya dengan sopan pergi," kicau Sanders, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (24/6).
"Tindakannya lebih banyak berbicara tentang dia daripada tentang saya. Saya selalu melakukan yang terbaik untuk memperlakukan orang lain, termasuk yang tidak saya setujui, dengan hormat dan akan terus melakukannya," sambungnya.
Salah satu pemilik restoran, Stephanie Wilkinson menuturkan alasan pengusiran Sanders. Wilkinson tidak menyukai pemerintahan AS saat ini yang menurutnya tidak manusiawi dan tidak etis.
"Saya tidak dapat menerima pembela kebijakan paling kejam sang presiden. Saya bukan penggemar konfrontasi. Saya punya bisnis, dan saya ingin bisnis ini berkembang. Ini terasa seperti saat dalam demokrasi kita, ketika orang harus membuat tindakan dan keputusan yang tidak nyaman untuk mempertahankan moral mereka," tegasnya.
Dia mengatakan, banyak karyawannya yang gay dan bahwa Sanders telah membela keinginan Donald Trump untuk melarang orang transgender untuk masuk Angkatan Bersenjata. Dan kemudian, katanya, dia tercengang dengan Sanders terhadap kebijakan Trump yang memisahkan anak-anak migran dari orang tua mereka.
"Saya menjelaskan bahwa restoran memiliki standar tertentu yang saya rasa harus ditegakkan, seperti kejujuran, dan kasih sayang, dan kerja sama. Lalu saya meminta dia (Sanders) untuk pergi," tukasnya.
Sikap restoran itu menuai pujian dari warga di dunia maya. Kebanyakan dari mereka memberikan bintang lima kepada restoran tersebut, yang membuat popularitas restoran itu meningkat dengan tajam.
Melalui akun Twitternya, Sanders membenarkan bahwa dia telah diusir dari sebuah restoran di kota Lexington. Sanders mengatakan, meskipun tekejut, dia meninggalkan restoran itu dengan sopan.
"Tadi malam saya diberitahu oleh pemilik Red Hen di Lexington, Virginia untuk pergi, karena saya bekerja untuk Presiden AS dan saya dengan sopan pergi," kicau Sanders, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (24/6).
"Tindakannya lebih banyak berbicara tentang dia daripada tentang saya. Saya selalu melakukan yang terbaik untuk memperlakukan orang lain, termasuk yang tidak saya setujui, dengan hormat dan akan terus melakukannya," sambungnya.
Salah satu pemilik restoran, Stephanie Wilkinson menuturkan alasan pengusiran Sanders. Wilkinson tidak menyukai pemerintahan AS saat ini yang menurutnya tidak manusiawi dan tidak etis.
"Saya tidak dapat menerima pembela kebijakan paling kejam sang presiden. Saya bukan penggemar konfrontasi. Saya punya bisnis, dan saya ingin bisnis ini berkembang. Ini terasa seperti saat dalam demokrasi kita, ketika orang harus membuat tindakan dan keputusan yang tidak nyaman untuk mempertahankan moral mereka," tegasnya.
Dia mengatakan, banyak karyawannya yang gay dan bahwa Sanders telah membela keinginan Donald Trump untuk melarang orang transgender untuk masuk Angkatan Bersenjata. Dan kemudian, katanya, dia tercengang dengan Sanders terhadap kebijakan Trump yang memisahkan anak-anak migran dari orang tua mereka.
"Saya menjelaskan bahwa restoran memiliki standar tertentu yang saya rasa harus ditegakkan, seperti kejujuran, dan kasih sayang, dan kerja sama. Lalu saya meminta dia (Sanders) untuk pergi," tukasnya.
Sikap restoran itu menuai pujian dari warga di dunia maya. Kebanyakan dari mereka memberikan bintang lima kepada restoran tersebut, yang membuat popularitas restoran itu meningkat dengan tajam.
(esn)