Trump: Penghentian Latgab dengan Korsel Adalah Inisiatif Saya
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump akhirnya mengakui bahwa perintah untuk menghentikan latihan gabungan dengan Korea Selatan (Korsel) adalah inisiatif dirinya. Inisiatif itu datang setelah dia bertemu dengan pemimpin Korea Utara (Korut), Kim Jong-un di Singapura pekan lalu.
Melalui akun Twitternya, Trump menyatakan bahwa latihan perang dengan Korsel bukan hanya memakan biaya yang sangat banyak, tapi juga bersifat provokatif. Hal ini semacam ini, lanjut Trump, tidak baik dipertahankan di tengah upaya negosiasi dengan Korut.
"Menghentikan latihan gabungan selama negosiasi adalah permintaan saya. Karena mereka sangat mahal dan membuat "pencahayaan" yang buruk di tengah negosiasi dengan itikad baik dan juga cukup provokatif," kicau Trump, seperti dilansir Russia Today pada Senin (18/6).
Namun, Trump kemudian mengatakan latihan itu bisa kembali dimulai jika pembicaraan dengan Korut menemui jalan buntu. "Ini (latihan gabungan) dapat segera dimulai kembali, jika pembicaraan gagal, yang saya harap tidak akan terjadi!" tukasnya.
Sebelumnya diwartakan, menurut sumber-sumber militer Korsel, Seoul dan Washington diperkirakan akan mengumumkan keputusan mereka untuk menghentikan latihan militer gabungan pada minggu ini.
"Otoritas militer Korea Selatan dan AS telah melakukan konsultasi erat mengenai latihan gabungan bahwa Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan menghentikannya. Minggu ini, Kementerian Pertahanan Korsel dan AS akan bersama-sama mengumumkan hasil dari diskusi mereka," kata sumber itu yang berbicara dalam kondisi anonim.
Melalui akun Twitternya, Trump menyatakan bahwa latihan perang dengan Korsel bukan hanya memakan biaya yang sangat banyak, tapi juga bersifat provokatif. Hal ini semacam ini, lanjut Trump, tidak baik dipertahankan di tengah upaya negosiasi dengan Korut.
"Menghentikan latihan gabungan selama negosiasi adalah permintaan saya. Karena mereka sangat mahal dan membuat "pencahayaan" yang buruk di tengah negosiasi dengan itikad baik dan juga cukup provokatif," kicau Trump, seperti dilansir Russia Today pada Senin (18/6).
Namun, Trump kemudian mengatakan latihan itu bisa kembali dimulai jika pembicaraan dengan Korut menemui jalan buntu. "Ini (latihan gabungan) dapat segera dimulai kembali, jika pembicaraan gagal, yang saya harap tidak akan terjadi!" tukasnya.
Sebelumnya diwartakan, menurut sumber-sumber militer Korsel, Seoul dan Washington diperkirakan akan mengumumkan keputusan mereka untuk menghentikan latihan militer gabungan pada minggu ini.
"Otoritas militer Korea Selatan dan AS telah melakukan konsultasi erat mengenai latihan gabungan bahwa Presiden AS Donald Trump mengatakan dia akan menghentikannya. Minggu ini, Kementerian Pertahanan Korsel dan AS akan bersama-sama mengumumkan hasil dari diskusi mereka," kata sumber itu yang berbicara dalam kondisi anonim.
(esn)