Otoritas AS Tangkap Wanita Israel karena Latih Anggota ISIS
A
A
A
WASHINGTON - Otoritas kemanan Amerika Serikat (AS) mengatakan, mereka telah menangkap seorang wanita asal Israel yang tinggal di Wisconsin. Wanita itu ditangkap karena melatih anggota ISIS secara online untuk mengolah risin dan menyimpan buku tentang membuat bom, racun dan rompi bunuh diri.
Departemen Kehakiman AS mendakwa Waheba Issa Dais dengan mencoba memberikan dukungan materi kepada ISIS melalui media sosial.
Dais, yang sudah mendapat izin tinggal di AS sejak 1992, menggunakan sejumlah akun media sosial, termasuk akun yang dibajak dari orang lain, untuk mempromosikan ISIS dan memfasilitasi perekrutan, menurut dakwaan.
Melansir Al Arabiya pada Kamis (14/6), Dais membuat perpustakaan virtual instruksi tentang cara membuat bom, senjata biologis, racun dan rompi bunuh diri untuk membantu pendukung ISIS dalam merencanakan serangan.
"Dia mendorong satu orang, tampaknya seorang informan penegak hukum, tentang bagaimana membuat racun dan menyarankan orang itu untuk memperkenalkan ricin ke pos pemerintah dari penampungan air," kata Departeman Kehakiman AS.
Departemen Kehakiman AS menambahkan, Dais juga diduga memberikan usulan kepada anggota ISIS sejumlah lokasi untuk dijadikan lokasi serangan, termasuk festival jalanan dan perayaan musim panas lainnya.
Departemen Kehakiman AS mendakwa Waheba Issa Dais dengan mencoba memberikan dukungan materi kepada ISIS melalui media sosial.
Dais, yang sudah mendapat izin tinggal di AS sejak 1992, menggunakan sejumlah akun media sosial, termasuk akun yang dibajak dari orang lain, untuk mempromosikan ISIS dan memfasilitasi perekrutan, menurut dakwaan.
Melansir Al Arabiya pada Kamis (14/6), Dais membuat perpustakaan virtual instruksi tentang cara membuat bom, senjata biologis, racun dan rompi bunuh diri untuk membantu pendukung ISIS dalam merencanakan serangan.
"Dia mendorong satu orang, tampaknya seorang informan penegak hukum, tentang bagaimana membuat racun dan menyarankan orang itu untuk memperkenalkan ricin ke pos pemerintah dari penampungan air," kata Departeman Kehakiman AS.
Departemen Kehakiman AS menambahkan, Dais juga diduga memberikan usulan kepada anggota ISIS sejumlah lokasi untuk dijadikan lokasi serangan, termasuk festival jalanan dan perayaan musim panas lainnya.
(esn)