Pria Palestina Tikam Wanita Israel
A
A
A
YERUSALEM - Polisi Israel menembak dan menahan seorang pria warga Palestina yang diduga telah menikam dan melukai seorang wanita Yahudi di kota Afula. Polisi tidak mengesampingkan motif terkait teror ketika ketegangan Israel-Palestina memuncak.
Korban, yang diidentifikasi sebagai Shuva Malka, ditikam di jalan di luar kedai kopi setempat sebelum tengah hari pada hari Senin. Setelah serangan itu, dia berhasil melarikan diri ke kafe dan meminta bantuan.
“Ada seorang gadis 18 tahun duduk di kursi di pintu masuk ke toko. Dia dalam kondisi sadar dan menderita beberapa luka tusukan di tubuh bagian atas,” kata seorang paramedis yang berada di tempat kejadian seperti dikutip Russia Today dari Times of Israel, Selasa (12/6/2018).
Wanita itu kemudian dirawat di rumah sakit. Berbagai media Israel menyebut kondisinya "serius" atau "kritis". "Kondisinya kemudian stabil tetapi tetap serius," laporan Times of Israel, mengutip para pejabat rumah sakit.
Polisi yang tiba di tempat kejadian tak lama setelah insiden itu menangkap seseorang yang diduga pelaku penyerangan menyusul aksi pengejaran singkat.
"Tersangka berusaha melarikan diri dari tempat kejadian, tetapi ditembak di bagian kaki oleh polisi setelah dia menolak untuk berhenti," kata media Israel.
Penahanan itu dikonfirmasi oleh juru bicara polisi, Micky Rosenfeld, di Twitter. Seorang juru bicara polisi mengatakan sebuah pisau ditemukan dari tersangka.
Pria itu kemudian diidentifikasi sebagai penduduk kota Palestina Jenin, yang terletak di Tepi Barat yang diduduki, tidak jauh dari perbatasan dengan Israel. Polisi mengatakan mereka masih menyelidiki motif penyerangan, menambahkan bahwa mereka belum mengesampingkan kemungkinan bahwa itu terkait dengan aksi teror atau dilakukan untuk alasan nasionalis. Menurut beberapa laporan, pria itu tidak berhak memasuki wilayah Israel.
Gelombang serangan jalanan yang dilakukan oleh orang-orang Palestina menghantam Israel dan Tepi Barat yang diduduki. Tel Aviv menyalahkan pemimpin Palestina karena menghasut aksi kekerasan. Sedangkan Otoritas Palestina di Tepi Barat membantah tuduhan itu.
Serangan terakhir terjadi di tengah aksi kekerasan oleh Tentara Pembela Israel (IDF) yang sedang berlangsung selama berbulan-bulan di sepanjang perbatasan Gaza. Lebih dari 120 demonstran Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel sejauh ini.
Korban, yang diidentifikasi sebagai Shuva Malka, ditikam di jalan di luar kedai kopi setempat sebelum tengah hari pada hari Senin. Setelah serangan itu, dia berhasil melarikan diri ke kafe dan meminta bantuan.
“Ada seorang gadis 18 tahun duduk di kursi di pintu masuk ke toko. Dia dalam kondisi sadar dan menderita beberapa luka tusukan di tubuh bagian atas,” kata seorang paramedis yang berada di tempat kejadian seperti dikutip Russia Today dari Times of Israel, Selasa (12/6/2018).
Wanita itu kemudian dirawat di rumah sakit. Berbagai media Israel menyebut kondisinya "serius" atau "kritis". "Kondisinya kemudian stabil tetapi tetap serius," laporan Times of Israel, mengutip para pejabat rumah sakit.
Polisi yang tiba di tempat kejadian tak lama setelah insiden itu menangkap seseorang yang diduga pelaku penyerangan menyusul aksi pengejaran singkat.
"Tersangka berusaha melarikan diri dari tempat kejadian, tetapi ditembak di bagian kaki oleh polisi setelah dia menolak untuk berhenti," kata media Israel.
Penahanan itu dikonfirmasi oleh juru bicara polisi, Micky Rosenfeld, di Twitter. Seorang juru bicara polisi mengatakan sebuah pisau ditemukan dari tersangka.
Pria itu kemudian diidentifikasi sebagai penduduk kota Palestina Jenin, yang terletak di Tepi Barat yang diduduki, tidak jauh dari perbatasan dengan Israel. Polisi mengatakan mereka masih menyelidiki motif penyerangan, menambahkan bahwa mereka belum mengesampingkan kemungkinan bahwa itu terkait dengan aksi teror atau dilakukan untuk alasan nasionalis. Menurut beberapa laporan, pria itu tidak berhak memasuki wilayah Israel.
Gelombang serangan jalanan yang dilakukan oleh orang-orang Palestina menghantam Israel dan Tepi Barat yang diduduki. Tel Aviv menyalahkan pemimpin Palestina karena menghasut aksi kekerasan. Sedangkan Otoritas Palestina di Tepi Barat membantah tuduhan itu.
Serangan terakhir terjadi di tengah aksi kekerasan oleh Tentara Pembela Israel (IDF) yang sedang berlangsung selama berbulan-bulan di sepanjang perbatasan Gaza. Lebih dari 120 demonstran Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel sejauh ini.
(ian)