Jadi Anggota Tidak Tetap DK PBB Perwujudan Politik Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi mengatakan terpilihnya Indonesia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB adalah perwujudan dari politik luar Indonesia, yakni meningkatkan peran di kancah internasional.
"Langkah Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap adalah wujud dari prioritas politik luar negeri Indonesia yaitu meningkatkan peran Indonesia di tingkat global," ucap Retno saat menggelar video conference dengan awak media di Jakarta pada Jumat (8/6/2018).
Retno kemudian menuturkan, Indonesia akan menggantikan posisi Kazakstan, yang saat ini menjabat sebagai anggota tidak tetap DK PBB dari wilayah yang sama dengan Indonesia, yakni Asia.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu lalu menyatakan dengan terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB, maka Indonesia saat ini memegang amat internasional untuk membantu menciptakan dunia yang lebih baik.
"Ini adalah amanat masyarakat internasional kepada Indonesia. Terpilihnya Indonesia merupakan hasil kerja keras seluruh komponen bangsa, khususnya para diplomat Indonesia," tuturnya.
Seperti diketahui, dalam sidang Majelis Umum PBB yang berlangsung di New York pada Jumat kemarin, Indonesia berhasil mendapatkan 144 suara, sedangkanya saingnya yakni Maladewa hanya mendapatkan 46 suara.
Syarat untuk memenangkan pemilihan ini adalah harus mendapatkan dua pertiga suara anggota Majelis Umum PBB, atau 126 negara. Dengan 144 suara Indonesia telah melampui batas minimal untuk menenangkan pemilihan ini.
Sebelumnya, Indonesia sempat menjabat sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk masa jabatan 1873-1974, 1995-1996 dan terakhir tahun 2007-2008.
"Langkah Indonesia untuk menjadi anggota tidak tetap adalah wujud dari prioritas politik luar negeri Indonesia yaitu meningkatkan peran Indonesia di tingkat global," ucap Retno saat menggelar video conference dengan awak media di Jakarta pada Jumat (8/6/2018).
Retno kemudian menuturkan, Indonesia akan menggantikan posisi Kazakstan, yang saat ini menjabat sebagai anggota tidak tetap DK PBB dari wilayah yang sama dengan Indonesia, yakni Asia.
Mantan Duta Besar Indonesia untuk Belanda itu lalu menyatakan dengan terpilih menjadi anggota tidak tetap DK PBB, maka Indonesia saat ini memegang amat internasional untuk membantu menciptakan dunia yang lebih baik.
"Ini adalah amanat masyarakat internasional kepada Indonesia. Terpilihnya Indonesia merupakan hasil kerja keras seluruh komponen bangsa, khususnya para diplomat Indonesia," tuturnya.
Seperti diketahui, dalam sidang Majelis Umum PBB yang berlangsung di New York pada Jumat kemarin, Indonesia berhasil mendapatkan 144 suara, sedangkanya saingnya yakni Maladewa hanya mendapatkan 46 suara.
Syarat untuk memenangkan pemilihan ini adalah harus mendapatkan dua pertiga suara anggota Majelis Umum PBB, atau 126 negara. Dengan 144 suara Indonesia telah melampui batas minimal untuk menenangkan pemilihan ini.
Sebelumnya, Indonesia sempat menjabat sebagai anggota tidak tetap DK PBB untuk masa jabatan 1873-1974, 1995-1996 dan terakhir tahun 2007-2008.
(ian)