Gempa Susul Letusan Gunung Berapi Guatemala, 62 Tewas

GUATEMALA CITY - Gempa berkekuatan 5,2 skala richter (SR) mengguncang lepas pantai Guatemala, beberapa jam setelah gunung berapi Fuego meletus hebat hari Senin. Korban tewas yang semula 25 orang kini bertambah menjadi 62 orang.

Rentetan bencana ini memaksa ribuan warga meninggalkan rumah mereka untuk mengungsi ke lokasi yang lebih aman.

Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), yang dikutip Reuters, Selasa (5/6/2018), gempa terjadi di area yang berjarak 65 mil (105km) selatan Champerico, sebuah distrik di sepanjang garis pantai barat laut Guatemala.

Episentrum gempa berada dekat parit samudera yang dikenal sebagai batas lempeng Amerika Tengah.

Jumlah korban tewas dikhawatirkan bisa bertambah karena aktivitas erupsi gunung berapi Fuego belum mereda. Otoritas setempat menyatakan letusan gunung Fuego kali ini merupakan yang terbesar sejak 1970-an.

Letusan gunung berapi Fuego yang disusul gempa bumi membuat Presiden Guatemala Jimmy Morales mengumumkan keadaan darurat.

"Kami memiliki 1.200 orang yang melakukan penyelamatan," kata Morales kepada wartawan. "Sekali lagi kami menyerukan kepada semua orang untuk tidak membagikan informasi palsu. Jangan berspekulasi karena itu hanya mempersulit situasi lebih banyak."

Badan Meteorologi Guatemala melaporkan bahwa beberapa ledakan sedang dan kuat muncul dari gunung Fuego. Hal itu menyebabkan gumpalan abu vulkanik membumbung setinggi lebih dari 15.000 kaki (4.600 meter) ke udara.

Badan Bencana Nasional Conred menyatakan lebih dari 1,7 juta warga Guatemala telah terkena dampak bencana, dengan 3.265 di antaranya terpaksa mengungsi dari rumah mereka.