Bom Bunuh Diri Guncang Kantor Dewan Ulama Afghanistan
A
A
A
KABUL - Polisi Afghanistan menuturkan, serangan bom bunuh diri mengguncang kantor Dewan Ulama negara tersebut. Setidaknya delapan orang tewas dalam serangan terbaru yang mengguncang Afganistan.
Juru bicara kepolisian Afghanistan, Hashmat Stanikzai menyatakan, pelaku menargetkan para ulama yang sedang berbondong-bondong keluar dari gedung yang berlokasi di bagian barat Kabul tersebut.
"Informasi awal kami menunjukkan bahwa serangan bom bunuh diri itu terjadi ketika para tamu keluar dari aula," kata Stanikzai dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/6).
Sejauh ini belum ada satupun kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Serangan ini sendiri terjadi tidak lama setelah dewan, yang beranggotakan sekitar 2.000 ulama dari seluruh negeri itu, mengeluarkan sebuah fatwa yang melarang serangan bunuh diri. Menurut Dewan Ulama Afghanistan serangan bom bunuh diri dilarang dalam hukum Islam.
Para ulama juga mengimbau kepada pemerintah dan para musuh pemerintah, khususnya gerakan Taliban, untuk segera melakukan gencatan senjata dan menggelar perundingan perdamaian.
Juru bicara kepolisian Afghanistan, Hashmat Stanikzai menyatakan, pelaku menargetkan para ulama yang sedang berbondong-bondong keluar dari gedung yang berlokasi di bagian barat Kabul tersebut.
"Informasi awal kami menunjukkan bahwa serangan bom bunuh diri itu terjadi ketika para tamu keluar dari aula," kata Stanikzai dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Sputnik pada Senin (4/6).
Sejauh ini belum ada satupun kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Serangan ini sendiri terjadi tidak lama setelah dewan, yang beranggotakan sekitar 2.000 ulama dari seluruh negeri itu, mengeluarkan sebuah fatwa yang melarang serangan bunuh diri. Menurut Dewan Ulama Afghanistan serangan bom bunuh diri dilarang dalam hukum Islam.
Para ulama juga mengimbau kepada pemerintah dan para musuh pemerintah, khususnya gerakan Taliban, untuk segera melakukan gencatan senjata dan menggelar perundingan perdamaian.
(esn)