Presiden Trump Tak Suka Kim Jong-un Bertemu Menlu Rusia
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku dia tidak suka pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bertemu dengan Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergey Lavrov. Diplomat top Moskow itu menemui Kim di Pyongyang, Kamis lalu.
"Saya tidak menyukainya," kata Trump kepada wartawan, usai melakukan pertemuan dengan pembantu utama Kim Jong-un di Oval Office, Jumat (1/6/2018).
"Saya tidak suka pertemuan Rusia kemarin, apa tujuan dari pertemuan itu? Tapi itu bisa menjadi pertemuan yang positif. Jika itu adalah pertemuan yang positif, saya menyukainya," ujar pemimpin Gedung Putih ini.
"Jika itu adalah pertemuan negatif, saya tidak suka. Dan itu bisa saja menjadi pertemuan yang sangat positif," imbuh dia, yang dilansir Russia Today, Sabtu (2/6/2018).
Selama pertemuan dengan Menlu Lavrov, Kim Jong-un sekali lagi menegaskan kembali komitmen Pyongyang terhadap denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Sedangkan Lavrov menyatakan sikap Rusia yang siap mendukung setiap "perjanjian konkret" yang mungkin dihasilkan dari pembicaraan perdamaian terkait Korea.
Dalam lawatannya itu, Lavrov menyampaikan surat pribadi dari Presiden Rusia Vladimir Putin kepada pemimpin muda Korut.
Pada hari Jumat, Trump juga menerima surat dari Kim Jong-un. Ketika ditanya tentang isi surat dari Kim Jong-un yang diterimanya, Trump bercanda dengan menanyakan berapa banyak uang yang ditawarkan untuk informasi tersebut.
"Surat itu sangat bagus, menarik," katanya, menolak untuk mengungkapkan isinya. Komentar itu sejatinya hanya basa-basi, karena Trump mengaku belum membuka amplop surat dari pemimpin muda Pyongyang tersebut.
"Saya mungkin akan mendapat kejutan besar, teman-teman," katanya kepada para wartawan.
"Saya tidak menyukainya," kata Trump kepada wartawan, usai melakukan pertemuan dengan pembantu utama Kim Jong-un di Oval Office, Jumat (1/6/2018).
"Saya tidak suka pertemuan Rusia kemarin, apa tujuan dari pertemuan itu? Tapi itu bisa menjadi pertemuan yang positif. Jika itu adalah pertemuan yang positif, saya menyukainya," ujar pemimpin Gedung Putih ini.
"Jika itu adalah pertemuan negatif, saya tidak suka. Dan itu bisa saja menjadi pertemuan yang sangat positif," imbuh dia, yang dilansir Russia Today, Sabtu (2/6/2018).
Selama pertemuan dengan Menlu Lavrov, Kim Jong-un sekali lagi menegaskan kembali komitmen Pyongyang terhadap denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Sedangkan Lavrov menyatakan sikap Rusia yang siap mendukung setiap "perjanjian konkret" yang mungkin dihasilkan dari pembicaraan perdamaian terkait Korea.
Dalam lawatannya itu, Lavrov menyampaikan surat pribadi dari Presiden Rusia Vladimir Putin kepada pemimpin muda Korut.
Pada hari Jumat, Trump juga menerima surat dari Kim Jong-un. Ketika ditanya tentang isi surat dari Kim Jong-un yang diterimanya, Trump bercanda dengan menanyakan berapa banyak uang yang ditawarkan untuk informasi tersebut.
"Surat itu sangat bagus, menarik," katanya, menolak untuk mengungkapkan isinya. Komentar itu sejatinya hanya basa-basi, karena Trump mengaku belum membuka amplop surat dari pemimpin muda Pyongyang tersebut.
"Saya mungkin akan mendapat kejutan besar, teman-teman," katanya kepada para wartawan.
(mas)