Ledek Ukraina, Rusia: 'Kebangkitan' Wartawan Pengkritik Putin Berita Bagus

Kamis, 31 Mei 2018 - 20:59 WIB
Ledek Ukraina, Rusia:...
Ledek Ukraina, Rusia: 'Kebangkitan' Wartawan Pengkritik Putin Berita Bagus
A A A
MOSKOW - Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova melemparkan ledekan kepada Ukraina terkait dengan Arkady Babchenko. Zakharova menyebut kabar "kebangkitan" wartawan pengkritik itu adalah sebuah berita yang luar biasa bagus.

Melalui akun Facebooknya, Zakharova menyatakan bahwa sangat jelas tujuan Ukraina menyebar kabar palsu mengenai kematian Babchenko adalah untuk menyebar propaganda anti-Rusia.

"Fakta bahwa Babchenko masih hidup adalah berita terbaik saat ini. Fakta bahwa efek propaganda direncanakan dalam cerita ini adalah jelas," kata Zakharova, seperti dilansir Sputnik pada Kamis (31/5).

Babchenko sebelumnya dilaporkan tewas dibunuh. Istri Babchenko mengatakan pada hari Selasa ia telah menemukan suaminya di pintu masuk ke blok apartemen mereka dengan luka tembak di punggungnya, dan dia kemudian dilaporkan telah meninggal di ambulans.

Tapi pada hari Rabu saat konferensi pers di Kiev, Babchenko memasuki ruangan. Ukraina mengatakan telah bertindak untuk menggagalkan rencana Rusia untuk membunuh Arkady Babchenko.

Kepala dinas keamanan Ukraina, Vasyl Hrytsak, mengatakan, operasi penyerangan yang rumit telah dilakukan untuk menangkap pembunuh bayaran yang dibayar oleh pasukan Rusia. Polisi Ukraina sendiri melaporkan telah melakukan sebuah penangkapan.

Pihak berwenang di Ukraina kemudian menuai kritikan tajam karena memalsukan pembunuhan Babchenko. Seorang pejabat dari Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE) mengatakan Ukraina menyebarkan informasi palsu.

"Saya menyesalkan keputusan untuk menyebarkan informasi palsu tentang kehidupan seorang wartawan. Ini adalah tugas negara untuk memberikan informasi yang benar kepada publik," ujar Harlem Desir, perwakilan OSCE tentang kebebasan media.

Sementara itu Reporters Without Borders mengatakan itu adalah bagian dari perang informasi.

"Reporters Without Borders mengungkapkan kemarahannya yang tajam pada pembelajaran manipulasi dinas rahasia Ukraina yang dilakukan sebagai bagian dari perang informasi. Itu selalu sangat berbahaya bagi sebuah negara untuk bermain dengan fakta dan terutama di belakang jurnalis" kata Christophe Deloire, pemimpin lembaga itu.
(esn)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0746 seconds (0.1#10.140)