Palestina Butuh Bantuan Politik, Moral, dan Ekonomi
A
A
A
JAKARTA - Wakil Menteri Luar Negeri Palestina, Taysir Jaradat mengungkapkan tiga bantuan utama yang dibutuhkan oleh Palestina saat ini. Tiga bantuan itu adalah politik, moral, dan ekonomi.
Jaradat, yang ditemui di sela-sela pertemuan tingat pejabat tinggi Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development atau CEAPAD di Jakarta, menyatakan bantuan politik dibutuhkan untuk memperkuat posisi Palestina, moral untuk memperkuat mental warga Palestina, dan bantuan ekonomi untuk membangkitkan kembali perekonomian Palestina.
"Pemerintah dan warga Palestina mengharapkan bantuan politik dari negara lain, juga membutuhkan bantuan moral untuk membangkitan kembali semangat mereka dan juga bantuan keuangan, sehingga mereka mulai membangun dan bangkit kembali di hadapan para penjajah Israel," ucap Jardat.
"Kami juga berharap bantuan dari seluruh negara bisa mengaplikasikan bantuan tersebut, dan menjadikan Palestina sebagai negara yang merdeka," sambungnya pada Kamis (31/5).
Sementara itu, sebelumnya Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, A.M Fachir saat membuka pertemuan itumenyerukan dunia internasional untuk meningkatkan dukungan terhadap Palestina.
Fachir menyatakan, situasi terkini di Palestina, khususnya di Gaza menuntut tanggapan yang lebih besar dan lebih dipersatukan oleh komunitas internasional. Ini termasuk upaya yang lebih kuat dalam memberikan bantuan ekonomi dan pembangunan bagi rakyat Palestina.
Fachir kemudian menyatakan, selain bantuan kemanusiaan, Palestina juga membutuhkan dukungan secara ekonomi untuk pembangunan insfraktuktur dan juga pemulihan kondisi ekonomi di negara itu.
Jaradat, yang ditemui di sela-sela pertemuan tingat pejabat tinggi Conference on Cooperation among East Asian Countries for Palestinian Development atau CEAPAD di Jakarta, menyatakan bantuan politik dibutuhkan untuk memperkuat posisi Palestina, moral untuk memperkuat mental warga Palestina, dan bantuan ekonomi untuk membangkitkan kembali perekonomian Palestina.
"Pemerintah dan warga Palestina mengharapkan bantuan politik dari negara lain, juga membutuhkan bantuan moral untuk membangkitan kembali semangat mereka dan juga bantuan keuangan, sehingga mereka mulai membangun dan bangkit kembali di hadapan para penjajah Israel," ucap Jardat.
"Kami juga berharap bantuan dari seluruh negara bisa mengaplikasikan bantuan tersebut, dan menjadikan Palestina sebagai negara yang merdeka," sambungnya pada Kamis (31/5).
Sementara itu, sebelumnya Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, A.M Fachir saat membuka pertemuan itumenyerukan dunia internasional untuk meningkatkan dukungan terhadap Palestina.
Fachir menyatakan, situasi terkini di Palestina, khususnya di Gaza menuntut tanggapan yang lebih besar dan lebih dipersatukan oleh komunitas internasional. Ini termasuk upaya yang lebih kuat dalam memberikan bantuan ekonomi dan pembangunan bagi rakyat Palestina.
Fachir kemudian menyatakan, selain bantuan kemanusiaan, Palestina juga membutuhkan dukungan secara ekonomi untuk pembangunan insfraktuktur dan juga pemulihan kondisi ekonomi di negara itu.
(esn)