Imigran Mali Diberi Kewarganegaraan Prancis

Rabu, 30 Mei 2018 - 11:09 WIB
Imigran Mali Diberi Kewarganegaraan Prancis
Imigran Mali Diberi Kewarganegaraan Prancis
A A A
PARIS - Prancis menawarkan kewarganegaraan pada imigran ilegal dari Mali, Mamoudou Gassama, yang dengan berani naik balkon apartemen di Paris untuk menyelamatkan bocah yang bergelantung di balkon lantai empat.

Presiden Prancis Emmanuel Macron langsung menawarkan kewarganegaraan itu pada Mamoudou Gassama. Video yang direkam warga menunjukkan Mamoudou Gassama, 22, mempertaruhkan nyawanya pada Minggu (27/5) saat dia memanjat balkon untuk menyelamatkan bocah usia empat tahun yang bergelantung di tembok balkon lantai empat. Saat itu warga di bawah ketakutan melihat kemungkinan bocah itu jatuh.

Gassama pun memanjat dengan cepat dari bawah menuju balkon lantai empat itu. Saat sampai di lantai empat, Gassama menarik dan menyelamatkan sang bocah itu.

Video yang merekam aksinya itu pun viral dan dia dijuluki sebagia Spiderman karena berhasil menyelamatkan balita itu pada waktu yang tepat. Dia pun dipanggil Presiden Macron ke Istana Elysee.

“Saya melakukan ini karena itu seorang bocah. Saya memanjat. Puji Tuhan saya menyelamatkan dia,” kata Gassama pada surat kabar Prancis, Le Parisien.

Macron memuji Gassama atas aksi luar biasa itu dan Prancis memberinya pekerjaan di bidang layanan darurat pemadam kebakaran. “Kami tentu akan mengurus semua dokumen Anda dan jika kamu mau, kami akan mulai memproses naturalisasi sehingga Anda dapat menjadi warga Prancis,” kata Macron pada pria asal Mali tersebut.

“Apa yang kamu lakukan seperti yang dilakukan pemadam kebakaran, jika ini sesuai keinginanmu, kamu dapat bergabung korp pemadam kebakaran sehingga kamu dapat melakukan aksi semacam itu setiap hari,” ujar Macron.

Sejumlah menteri menyatakan proses kewarganegaraan Gassama akan dipercepat meski dia tidak dapat mendapatkan secara langsung. Seperti di negara lain di Eropa, imigrasi dari Afrikadan Timur Tengah telah dikritik banyak pihak sehingga partai-partai sayap kanan jauh yang menentang para migran mendapat banyak dukungan suara.

Macron telah dikritik para pemilih sayap kiri karena mengambil sikap keras pada imigrasi sejak terpilih. Tampaknya Macron ingin memberi pesan pada para pemilih Sosialis bahwa dia menyambut sikap untuk migran yang layak diterima seperti Gassama.

Gassama menjelaskan pada Macron bahwa dia mencoba melintasi Laut Mediterania untuk mencapai Italia pada Maret 2014 tapi dia ditangkap polisi. Eropa menghadapi krisis migran sejak 2015 setelah sejumlah perang di Libya dan Suriah serta lebih dari 1 juta orang dari Afrika dan Timur Tengah berupaya mencapai benua itu melalui Turki atau lewat laut.

Pemerintahan Macron ingin bersikap tegas dan adil pada imigrasi tapi akhirnya mengambil sikap keras setelah parlemen mengesahkan legislasi yang memperketat aturan pencari suaka. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6907 seconds (0.1#10.140)