Najib Razak, Manusia Rp 400 Miliar
A
A
A
KUALA LUMPUR - Hasil mencengangkan diperoleh kepolisian Diraja Malaysia selama penggeledahan terhadap harta mantan Perdana Menteri Najib Razak.
Dalam penggeledahan tersebut, polisi mendapatkan uang tunai senilai 114 juta ringgit (Rp403,43 miliar) dan lebih dari 400 tas mewah. Uang itu terbagi dalam 26 mata uang, tetapi jumlah terbesar adalah ringgit dan dolar Singapura. Uang sedemikian banyak disimpan 35 tas. Untuk menghitungnya, kepolisian melibatkan 21 petugas bank de ngan 11 mesin penghitung uang.
Segunung harta tersebut diperoleh dari penggerebekan di beberapa apartemen milik Najib, termasuk milik putra dan putrinya sejak 18 Mei silam. Secara keseluruhan, polisi menggeledah 12 rumah dan apartemen yang memiliki keterkaitan dengan Najib.
“Di kediaman Najib, kita menemukan setengah juta ringgit, tidak termasuk sejumlah mata uang asing,” ungkap Kepala Divisi Kejahatan Komersial Kepolisian Malaysia, Amar Singh, seperti dilansir Reuters. Selain mendapatkan uang tunai, polisi juga menemukan 284 kardus berisi tas mewah di apartemen dan beberapa tempat milik Najib pada penggeledahan 18 Mei silam.
Mereka juga menyita 150 tas mewah dari kediaman putri Najib, Nooryana Najwa. Selain itu berbagai sepatu mewah, termasuk sepatu bayi, juga disita dari penggere bekan tersebut. Untuk diketahui, Nooryana atau dikenal dengan Gina menikah dengan keponakan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev sekitar tiga tahun lalu.
Singh mengungkapkan, sebagian merek besar tas itu adalah Hermes. Untuk menilai keaslian merek tas, perhiasan, jam tangan, dan barang mewah lain, polisi mendatangkan pakar. “Kita sedang berdiskusi dengan Hermes. Kita ambil gambar tas dan mengirimkannya ke Paris untuk memverifikasi keaslian dan nilainya,” kata Singh.
Adapun untuk penggeledahan di rumah putra Najib, Ashman, polisi tidak mengungkapkan hasilnya. Penyitaan ini merupakan bagian dari penyelidikan kasus korupsi miliaran dolar 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Najib telah memberikan pernyataan di Kantor Komisi Antikorupsi Malaysia pada Kamis (24/5) lalu terkait transfer USD10,6 juta (Rp149 miliar) ke rekening bank miliknya.
Menurut penyidik, dana itu terkait dengan salah satu unit 1MDB. Najib yang memimpin Malaysia hampir satu dekade berulang kali membantah terlibat dalam skandal korupsi. Dia juga pernah dituduh menerima transfer USD680 juta (Rp9,57 triliun) sekitar tiga tahun lalu ke rekeningnya. Najib mengungkapkan dana itu berasal dari anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi.
Di sisi lain, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) meminta polisi untuk mengembalikan uang yang disita dalam penggerebekan tersebut. Mereka menyatakan bahwa uang tersebut adalah kontribusi kampanye dan dana pantai yang tersisa setelah pemilu. UMNO menyatakan dana itu dalam proses transfer kepemimpin UMNO yang baru ketika proses penyitaan dilaksanakan.
“UMNO sedang mencari upaya untuk meminta kembali dana dan meminta polisi untuk membebaskan dana tersebut serta mengembalikan ke partai setelah semua proses dan penyidikan oleh otoritas yang berwenang,” demikian keterangan UMNO. Partai yang telah berkuasa selama lebih dari enam dekade itu mengaku sangat membutuhkan uang tersebut untuk bangkit dari kekalahan.
“UMNO dalam proses membangun ulang dan mengembalikan dana partai itu akan membantu proses ini,” demikian pernyataan UMNO. Najib mengundurkan diri dari kepemimpinan UMNO sehari setelah pemilu. Dia digantikan deputinya, Ahmad Zahid Hamidi. Pemerintahan baru Malaysia yang kini di pimpin Mahathir Mohamad, 92, dianggap sebagai biang kehancuran UMNO.
Mahathir pernah memimpin Malaysia selama 22 tahun dan mantan petinggi UMNO. UMNO memang dikenal dengan “politik uang”. Tapi partai itu memiliki dukungan luas dari etnik Melayu melalui sistem patronase. UMNO juga menyatakan bahwa Mahathir pernah menyerahkan uang senilai 1,2 miliar ringgit ke partai dan 3 juta anggotanya ketika dia mengundurkan diri dari posisi presiden partai pada 2003 silam.
Membidik Jho Low
Dalam perkembangan terpisah, Menteri Keuangan Lim Guan Eng telah meminta otoritas pajak untuk menginvestigasi pengusaha Low Taek Jho dan keluarganya yang diduga ikut dalam skandal korupsi 1MDB. Jho Low, 36, dikenal dekat dengan keluarga Najib. Tapi keberadaannya hingga kini belum diketahui. Low sebelumnya juga membantah terlibat dalam skandal korupsi itu.
Tapi Departemen Kehakiman Amerika Serikat ber usaha menyita asetnya, termasuk kapal super mewah senilai USD250 juta yang dibeli dari uang hasil korupsi dari 1MDB. Pemerintah Malaysia kemarin berjanji akan membayar seluruh utang terkait 1MDB. Hingga akhir 2017, pemerintah harus membayar utang 1MDB senilai 9,54 miliar.
“Kita menghargai hal itu (utang) meskipun kita tidak senang dengan 1MDB. Tapi kita menghargai kewajiban internasional,” ujar Lim Guan Eng. “Saya pikir ini akan meyakinkan pasar bahwa pemerintahan ini mengetahui apa yang harus dilakukannya,” tegas dia. (Andika Hendra)
Dalam penggeledahan tersebut, polisi mendapatkan uang tunai senilai 114 juta ringgit (Rp403,43 miliar) dan lebih dari 400 tas mewah. Uang itu terbagi dalam 26 mata uang, tetapi jumlah terbesar adalah ringgit dan dolar Singapura. Uang sedemikian banyak disimpan 35 tas. Untuk menghitungnya, kepolisian melibatkan 21 petugas bank de ngan 11 mesin penghitung uang.
Segunung harta tersebut diperoleh dari penggerebekan di beberapa apartemen milik Najib, termasuk milik putra dan putrinya sejak 18 Mei silam. Secara keseluruhan, polisi menggeledah 12 rumah dan apartemen yang memiliki keterkaitan dengan Najib.
“Di kediaman Najib, kita menemukan setengah juta ringgit, tidak termasuk sejumlah mata uang asing,” ungkap Kepala Divisi Kejahatan Komersial Kepolisian Malaysia, Amar Singh, seperti dilansir Reuters. Selain mendapatkan uang tunai, polisi juga menemukan 284 kardus berisi tas mewah di apartemen dan beberapa tempat milik Najib pada penggeledahan 18 Mei silam.
Mereka juga menyita 150 tas mewah dari kediaman putri Najib, Nooryana Najwa. Selain itu berbagai sepatu mewah, termasuk sepatu bayi, juga disita dari penggere bekan tersebut. Untuk diketahui, Nooryana atau dikenal dengan Gina menikah dengan keponakan Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev sekitar tiga tahun lalu.
Singh mengungkapkan, sebagian merek besar tas itu adalah Hermes. Untuk menilai keaslian merek tas, perhiasan, jam tangan, dan barang mewah lain, polisi mendatangkan pakar. “Kita sedang berdiskusi dengan Hermes. Kita ambil gambar tas dan mengirimkannya ke Paris untuk memverifikasi keaslian dan nilainya,” kata Singh.
Adapun untuk penggeledahan di rumah putra Najib, Ashman, polisi tidak mengungkapkan hasilnya. Penyitaan ini merupakan bagian dari penyelidikan kasus korupsi miliaran dolar 1Malaysia Development Berhad (1MDB). Najib telah memberikan pernyataan di Kantor Komisi Antikorupsi Malaysia pada Kamis (24/5) lalu terkait transfer USD10,6 juta (Rp149 miliar) ke rekening bank miliknya.
Menurut penyidik, dana itu terkait dengan salah satu unit 1MDB. Najib yang memimpin Malaysia hampir satu dekade berulang kali membantah terlibat dalam skandal korupsi. Dia juga pernah dituduh menerima transfer USD680 juta (Rp9,57 triliun) sekitar tiga tahun lalu ke rekeningnya. Najib mengungkapkan dana itu berasal dari anggota keluarga Kerajaan Arab Saudi.
Di sisi lain, Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO) meminta polisi untuk mengembalikan uang yang disita dalam penggerebekan tersebut. Mereka menyatakan bahwa uang tersebut adalah kontribusi kampanye dan dana pantai yang tersisa setelah pemilu. UMNO menyatakan dana itu dalam proses transfer kepemimpin UMNO yang baru ketika proses penyitaan dilaksanakan.
“UMNO sedang mencari upaya untuk meminta kembali dana dan meminta polisi untuk membebaskan dana tersebut serta mengembalikan ke partai setelah semua proses dan penyidikan oleh otoritas yang berwenang,” demikian keterangan UMNO. Partai yang telah berkuasa selama lebih dari enam dekade itu mengaku sangat membutuhkan uang tersebut untuk bangkit dari kekalahan.
“UMNO dalam proses membangun ulang dan mengembalikan dana partai itu akan membantu proses ini,” demikian pernyataan UMNO. Najib mengundurkan diri dari kepemimpinan UMNO sehari setelah pemilu. Dia digantikan deputinya, Ahmad Zahid Hamidi. Pemerintahan baru Malaysia yang kini di pimpin Mahathir Mohamad, 92, dianggap sebagai biang kehancuran UMNO.
Mahathir pernah memimpin Malaysia selama 22 tahun dan mantan petinggi UMNO. UMNO memang dikenal dengan “politik uang”. Tapi partai itu memiliki dukungan luas dari etnik Melayu melalui sistem patronase. UMNO juga menyatakan bahwa Mahathir pernah menyerahkan uang senilai 1,2 miliar ringgit ke partai dan 3 juta anggotanya ketika dia mengundurkan diri dari posisi presiden partai pada 2003 silam.
Membidik Jho Low
Dalam perkembangan terpisah, Menteri Keuangan Lim Guan Eng telah meminta otoritas pajak untuk menginvestigasi pengusaha Low Taek Jho dan keluarganya yang diduga ikut dalam skandal korupsi 1MDB. Jho Low, 36, dikenal dekat dengan keluarga Najib. Tapi keberadaannya hingga kini belum diketahui. Low sebelumnya juga membantah terlibat dalam skandal korupsi itu.
Tapi Departemen Kehakiman Amerika Serikat ber usaha menyita asetnya, termasuk kapal super mewah senilai USD250 juta yang dibeli dari uang hasil korupsi dari 1MDB. Pemerintah Malaysia kemarin berjanji akan membayar seluruh utang terkait 1MDB. Hingga akhir 2017, pemerintah harus membayar utang 1MDB senilai 9,54 miliar.
“Kita menghargai hal itu (utang) meskipun kita tidak senang dengan 1MDB. Tapi kita menghargai kewajiban internasional,” ujar Lim Guan Eng. “Saya pikir ini akan meyakinkan pasar bahwa pemerintahan ini mengetahui apa yang harus dilakukannya,” tegas dia. (Andika Hendra)
(nfl)