Mereka Diktator yang Berlumur Darah ketika Berkuasa
A
A
A
SETIAP pemimpin negara di dunia memiliki gayanya sendiri. Ada yang mengedepankan demokrasi tapi ada pula yang memilih menjadi otoriter. Bahkan, mereka tak segan membantai orang lain demi melanggengkan kekuasaannya.
1. Mao Zedong (1943-1976)
Jumlah korban : 78 juta
Tangan Mao Zedong bersimbah darah rakyat China. Salah satu program politiknya, "Lompatan Jauh ke Depan" pada 1958 untuk mencontek model ekonomi Uni Soviet menewaskan hingga 45 juta orang. Hampir 10 tahun kemudian ia mendeklarasikan Revolusi Kebudayaan demi memberangus budaya borjuis. Hasilnya sekitar 30 juta orang tewas.
2. Adolf Hitler (1934-1945)
Jumlah korban : 17 juta
Penguasa Nazi Jerman ini memerintahkan pembantaian 11 juta orang, di mana 6 juta di antaranya kaum Yahudi. Dia juga menyeret dunia ke dalam perang yang merenggut hingga 70 juta korban jiwa. Ironisnya, setelah takluk, Hitler bunuh diri karena takut ditangkap pasukan Uni Soviet.
3. Josef Stalin (1922-1953)
Jumlah korban : 23 juta
Oleh Vladimir Lenin, salah seorang pendiri Uni Soviet, Josef Stalin dicap sering berperilaku "kasar". Pria yang kemudian memimpin Soviet melawan Nazi di Perang Dunia II itu terkenal kejam terhadap musuh politiknya. Tercatat hingga 20 juta orang mati di kamp konsentrasi alias Gulag selama 31 tahun kekuasaan Stalin.
4. Kim Jong Il (1994-2011)
Jumlah korban : 2,5 juta
Cuma Kim Jong Il yang tahu bagaimana cara membunuh jutaan orang dan tetap dipuja bak dewa. Lantaran militerisasi ekonomi dan korupsi yang merajalela, tak kurang dari 2,5 juta penduduk Korea Utara tewas. Mereka tewas akibat kemiskinan dan bencana kelaparan di pertengahan dekade 1990-an.
5. Pol Pot (1963-1981)
Jumlah korban : 1,7 juta
Pemimpin gerakan Khmer Merah ini cuma butuh waktu empat tahun untuk melumat satu juta nyawa penduduk Kamboja. Korban sebagian besar meninggal karena bencana kelaparan, siksaan di penjara, kamp kerja paksa, atau pembunuhan. Setelah dilengserkan, Pol Pot melancarkan perang gerilya dari hutan Kamboja hingga kematiannya pada 1998.
6. Saddam Hussein (1979-2003)
Jumlah korban : 1 juta
Kebencian diktator Irak Saddam Hussein terhadap etnis Kurdi nyaris tak mengenal batas. Selama kekuasaannya sejak 1979-2003, tercatat hingga 300.000 warga Kurdi tewas di tangan pengikut dia. Secara keseluruhan, Saddam bertanggung jawab atas kematian hampir satu juta penduduk Irak. Ia dihukum gantung pada 2006 setelah digulingkan Amerika Serikat.
7. Mengistu Haile Mariam (1977-1991)
Jumlah korban : 500.000
Setelah menjatuhkan Kerajaan Etiopia bersama Partai Komunis, Mengistu Haile Mariam melancarkan kampanye berdarah bernama "teror merah" terhadap musuh politiknya. Selama 1977-1978, ia membunuh hampir setengah juta penduduk. Mengistu lalu dihukum mati tahun 2006 oleh Pemerintah Etiopia dengan dakwaan melakukan genosida.
8. Idi Amin (1971-1979)
Jumlah korban : lebih dari 250.000
Selama tujuh tahun kekuasaannya, Presiden ketiga Uganda ini membunuh lebih dari 250.000 penduduk lewat penyiksaan, asasinasi, dan pembersihan etnis. Ia kemudian mendapat julukan "Jagal Uganda". Setelah lengser, Amin melarikan diri ke Arab Saudi hingga kematiannya.
1. Mao Zedong (1943-1976)
Jumlah korban : 78 juta
Tangan Mao Zedong bersimbah darah rakyat China. Salah satu program politiknya, "Lompatan Jauh ke Depan" pada 1958 untuk mencontek model ekonomi Uni Soviet menewaskan hingga 45 juta orang. Hampir 10 tahun kemudian ia mendeklarasikan Revolusi Kebudayaan demi memberangus budaya borjuis. Hasilnya sekitar 30 juta orang tewas.
2. Adolf Hitler (1934-1945)
Jumlah korban : 17 juta
Penguasa Nazi Jerman ini memerintahkan pembantaian 11 juta orang, di mana 6 juta di antaranya kaum Yahudi. Dia juga menyeret dunia ke dalam perang yang merenggut hingga 70 juta korban jiwa. Ironisnya, setelah takluk, Hitler bunuh diri karena takut ditangkap pasukan Uni Soviet.
3. Josef Stalin (1922-1953)
Jumlah korban : 23 juta
Oleh Vladimir Lenin, salah seorang pendiri Uni Soviet, Josef Stalin dicap sering berperilaku "kasar". Pria yang kemudian memimpin Soviet melawan Nazi di Perang Dunia II itu terkenal kejam terhadap musuh politiknya. Tercatat hingga 20 juta orang mati di kamp konsentrasi alias Gulag selama 31 tahun kekuasaan Stalin.
4. Kim Jong Il (1994-2011)
Jumlah korban : 2,5 juta
Cuma Kim Jong Il yang tahu bagaimana cara membunuh jutaan orang dan tetap dipuja bak dewa. Lantaran militerisasi ekonomi dan korupsi yang merajalela, tak kurang dari 2,5 juta penduduk Korea Utara tewas. Mereka tewas akibat kemiskinan dan bencana kelaparan di pertengahan dekade 1990-an.
5. Pol Pot (1963-1981)
Jumlah korban : 1,7 juta
Pemimpin gerakan Khmer Merah ini cuma butuh waktu empat tahun untuk melumat satu juta nyawa penduduk Kamboja. Korban sebagian besar meninggal karena bencana kelaparan, siksaan di penjara, kamp kerja paksa, atau pembunuhan. Setelah dilengserkan, Pol Pot melancarkan perang gerilya dari hutan Kamboja hingga kematiannya pada 1998.
6. Saddam Hussein (1979-2003)
Jumlah korban : 1 juta
Kebencian diktator Irak Saddam Hussein terhadap etnis Kurdi nyaris tak mengenal batas. Selama kekuasaannya sejak 1979-2003, tercatat hingga 300.000 warga Kurdi tewas di tangan pengikut dia. Secara keseluruhan, Saddam bertanggung jawab atas kematian hampir satu juta penduduk Irak. Ia dihukum gantung pada 2006 setelah digulingkan Amerika Serikat.
7. Mengistu Haile Mariam (1977-1991)
Jumlah korban : 500.000
Setelah menjatuhkan Kerajaan Etiopia bersama Partai Komunis, Mengistu Haile Mariam melancarkan kampanye berdarah bernama "teror merah" terhadap musuh politiknya. Selama 1977-1978, ia membunuh hampir setengah juta penduduk. Mengistu lalu dihukum mati tahun 2006 oleh Pemerintah Etiopia dengan dakwaan melakukan genosida.
8. Idi Amin (1971-1979)
Jumlah korban : lebih dari 250.000
Selama tujuh tahun kekuasaannya, Presiden ketiga Uganda ini membunuh lebih dari 250.000 penduduk lewat penyiksaan, asasinasi, dan pembersihan etnis. Ia kemudian mendapat julukan "Jagal Uganda". Setelah lengser, Amin melarikan diri ke Arab Saudi hingga kematiannya.
(amm)