Ini 32 Negara yang Mendukung Relokasi Kedubes AS ke Yerusalem

Rabu, 16 Mei 2018 - 11:21 WIB
Ini 32 Negara yang Mendukung...
Ini 32 Negara yang Mendukung Relokasi Kedubes AS ke Yerusalem
A A A
YERUSALEM - Keputusan Amerika Serikat (AS) untuk merelokasi kedutaannya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem yang diperebutkan telah membagi dunia internasional. Banyak negara Eropa menentang langkah ini, tapi ada juga yang mendukung termasuk Hongaria dan Austria dengan mengirimkan duta besarnya untuk menghadiri acara pembukaan Kedubes AS di Yerusalem pada 14 Mei lalu.

Selain Hongaria dan Austria, secara total ada 32 negara menghadiri gala yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Israel. Dari daftar tersebut, seperti di sitat dari Inews.co.uk, Rabu (16/5/2018), terdapat Guatemala dan Honduras. Sekedar mengingatkan, Guatemala dan Honduras termasuk dalam 9 negara yang mendukung AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dalam sidang umum PBB pada Desember tahun lalu.

Dalam daftar tersebut juga terdapat Kamerun, negara yang masuk dalam gerbong negara-negara yang memilih abstein pada sidang umum PBB tersebut.

Selain Austria dan Hongaria, negara Eropa yang ikut hadir adalah Albania, Republik Ceko, Georgia, Makedonia, Rumania, Serbia, dan Ukraina. Sedangkan selain Kamerun, negara Afrika yang mengirimkan perwakilannya adalah Angola, Kongo dan Republik Demokratik Kongo, Pantai Gading, Ethiopia, Kenya, Nigeria, Rwanda, Sudan Selatan, Tanzania, dan Zambia

Negara lain yang mengirimkan utusannya adalah Republik Dominika, El Salvador, Panama, Paraguay dan Peru. Sementara dari Asia adalah Myanmar, Filipina, Thailand, serta Vietnam.

Yerusalem adalah jantung dari konflik Israel-Palestina, dengan kedua belah pihak mengklaim kota tersebut. Kota Tua di Yerusalem Timur berisi tempat-tempat suci yang suci bagi orang Yahudi, Kristen, dan Muslim.

Palestina percaya Yerusalem Timur akan menjadi Ibu Kota negara Palestina di masa depan, sementara Israel melihat seluruh kota sebagai ibu kota mereka di mana hal ini tidak diakui oleh dunia internasional. Israel mencaplok Yerusalem Timur dalam perang Timur Tengah 1967.

Status terakhir dari Yerusalem harus diputuskan dalam tahap akhir pembicaraan damai. Namun keputusan AS merelokasi kedubesnya ke Yerusalem dinilai Palestina sebagai sebagai bentuk dukungan kepada Israel untuk mengendalikan seluruh kota. Palestina pun menolak AS untuk menjadi juru damai dengan Israel.

Relokasi ini merupakan perwujudan dari pernyataan Presiden AS Donald Trump. Pada Desember lalu, Trump mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memerintahkan Kementerian Luar Negeri AS untuk segera memindahkan kedubes dari Tel Aviv ke kota tersebut.
(ian)
Berita Terkait
3 Alasan Donald Trump...
3 Alasan Donald Trump Mengusir Para Simpatisan Palestina dari Amerika Serikat
5 Alasan Donald Trump...
5 Alasan Donald Trump Tak Akan Pernah Membela Palestina
3 Kebijakan Kontroversial...
3 Kebijakan Kontroversial Donald Trump yang Dianggap Anti-Palestina
Donald Trump Ancam Hamas:...
Donald Trump Ancam Hamas: Ada Semua Neraka yang Harus Dibayar!
Donald Trump Komitmen...
Donald Trump Komitmen Ingin Memiliki Gaza, Ini Rencananya
Donald Trump: Tidak...
Donald Trump: Tidak Ada yang Mengusir Rakyat Palestina dari Gaza
Berita Terkini
Israel Jatuhkan 100.000...
Israel Jatuhkan 100.000 Ton Bom di Gaza, Hapus 2.200 Keluarga
1 jam yang lalu
Yordania Raup Untung...
Yordania Raup Untung hingga Rp6,6 Miliar Per Bantuan Udara untuk Gaza
4 jam yang lalu
AS Tegaskan Tak Perlu...
AS Tegaskan Tak Perlu Izin Israel untuk Buat Kesepakatan dengan Houthi
5 jam yang lalu
Sosok Kolonel Sofiya...
Sosok Kolonel Sofiya Qureshi, Salah Satu Tentara Wanita India Dalang Operasi Sindoor di Pakistan
5 jam yang lalu
Apakah India Sekutu...
Apakah India Sekutu Israel? Simak Ulasan Lengkapnya
6 jam yang lalu
Adu Kuat Senjata Nuklir...
Adu Kuat Senjata Nuklir Pakistan vs India, Mana Lebih Unggul?
7 jam yang lalu
Infografis
Kerugian Finansial yang...
Kerugian Finansial yang Dialami Israel Akibat Kebakaran Dahsyat
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved