Cuaca Ekstrem di India Tewaskan 66 Orang
A
A
A
NEW DELHI - Badai pasir, hujan lebat dan petir menewaskan sedikitnya 66 orang di sejumlah wilayah India dalam dua hari terakhir. Cuaca ekstrem diperkirakan terus terjadi di bagian utara negara itu.
Badai merobohkan pohon, tiang listrik, menghentikan penerbangan dan mengacaukan layanan kereta di wilayah utara, timur dan selatan, termasuk ibu kota New Delhi sejak Minggu (13/5) malam. Badai dengan angin kencang menerjang sebagian besar wilayah utara Uttar Pradesh, kemarin.
India sering mengalami badai pada awal musim hujan, tapi kondisi cuaca sangat ekstrem tahun ini. Korban tewas yang sangat banyak akibat cuaca ekstrem itu pun sangat tidak biasa.
“Sedikitnya 34 orang tewas dan 47 orang terluka saat badai petir melanda Uttar Pradesh pada Minggu (13/5), memaksa ratusan orang mengungsi,” papar Sanjay Kumar, komisioner pemulihan bencana saat bicara melalui telepon dari Lucknow. Dia menjelaskan, jumlah korban tewas dapat bertambah.
Lima orang tewas di New Delhi dan wilayah sekitar akibat tertimpa pohon roboh. “Sedikitnya 11 orang, termasuk lima anak, tewas di West Bengal,” ungkap S Suresh Kumar, kepala departemen manajemen bencana.
Adapun empat orang tewas di Odisha. “Di Andhra Pradesh, sedikitnya 12 orang tewas akibat tersambar petir,” kata MV Sheshagiri Babu, kepala manajemen bencana setempat.
Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi meminta otoritas menyediakan semua bantuan yang diperlukan warga. Di New Delhi, kepolisian membersihkan jalanan yang penuh dengan serpihan dan pohon tumbang.
Hujan disertai petir menewaskan lebih dari 78 orang di utara dan barat India sejak awal bulan ini. Situasi cuaca yang sangat tidak biasa ini mengkhawatirkan banyak orang. Cuaca ekstrem dapat terjadi akibat pemanasan global. Negara-negara berkembang mengalami dampak paling parah dari cuaca ekstrem tersebut.
Awal bulan ini dilaporkan, sedikitnya 109 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat badai pasir yang menerjang negara bagian Uttar Pradesh dan Rajasthan, India. Terjangan badai itu juga merusak jaringan listrik, menumbangkan pepohonan, merusak rumah, dan menewaskan hewan ternak. Sebagian besar korban yang tertimpa dan tertimbun reruntuhan bangunan rumah tewas saat tertidur pada malam hari. Mereka terjebak di dalam rumah mereka yang hancur atau roboh saat badai disertai petir menerjang.
Badai pasir merupakan bencana yang biasa terjadi di India selama musim panas. Namun, baru kali ini intensitasnya sangat tinggi dan besar hingga menewaskan banyak korban dan menimbulkan banyak kerugian. Sedikitnya 64 orang tewas di Uttar Pradesh, 43 orang di antaranya di distrik Agra yang merupakan lokasi Taj Mahal. Otoritas terkait menyatakan jumlah korban tewas kemungkinan besar akan bertambah. (Muh Shamil)
Badai merobohkan pohon, tiang listrik, menghentikan penerbangan dan mengacaukan layanan kereta di wilayah utara, timur dan selatan, termasuk ibu kota New Delhi sejak Minggu (13/5) malam. Badai dengan angin kencang menerjang sebagian besar wilayah utara Uttar Pradesh, kemarin.
India sering mengalami badai pada awal musim hujan, tapi kondisi cuaca sangat ekstrem tahun ini. Korban tewas yang sangat banyak akibat cuaca ekstrem itu pun sangat tidak biasa.
“Sedikitnya 34 orang tewas dan 47 orang terluka saat badai petir melanda Uttar Pradesh pada Minggu (13/5), memaksa ratusan orang mengungsi,” papar Sanjay Kumar, komisioner pemulihan bencana saat bicara melalui telepon dari Lucknow. Dia menjelaskan, jumlah korban tewas dapat bertambah.
Lima orang tewas di New Delhi dan wilayah sekitar akibat tertimpa pohon roboh. “Sedikitnya 11 orang, termasuk lima anak, tewas di West Bengal,” ungkap S Suresh Kumar, kepala departemen manajemen bencana.
Adapun empat orang tewas di Odisha. “Di Andhra Pradesh, sedikitnya 12 orang tewas akibat tersambar petir,” kata MV Sheshagiri Babu, kepala manajemen bencana setempat.
Perdana Menteri (PM) India Narendra Modi meminta otoritas menyediakan semua bantuan yang diperlukan warga. Di New Delhi, kepolisian membersihkan jalanan yang penuh dengan serpihan dan pohon tumbang.
Hujan disertai petir menewaskan lebih dari 78 orang di utara dan barat India sejak awal bulan ini. Situasi cuaca yang sangat tidak biasa ini mengkhawatirkan banyak orang. Cuaca ekstrem dapat terjadi akibat pemanasan global. Negara-negara berkembang mengalami dampak paling parah dari cuaca ekstrem tersebut.
Awal bulan ini dilaporkan, sedikitnya 109 orang tewas dan puluhan lainnya luka-luka akibat badai pasir yang menerjang negara bagian Uttar Pradesh dan Rajasthan, India. Terjangan badai itu juga merusak jaringan listrik, menumbangkan pepohonan, merusak rumah, dan menewaskan hewan ternak. Sebagian besar korban yang tertimpa dan tertimbun reruntuhan bangunan rumah tewas saat tertidur pada malam hari. Mereka terjebak di dalam rumah mereka yang hancur atau roboh saat badai disertai petir menerjang.
Badai pasir merupakan bencana yang biasa terjadi di India selama musim panas. Namun, baru kali ini intensitasnya sangat tinggi dan besar hingga menewaskan banyak korban dan menimbulkan banyak kerugian. Sedikitnya 64 orang tewas di Uttar Pradesh, 43 orang di antaranya di distrik Agra yang merupakan lokasi Taj Mahal. Otoritas terkait menyatakan jumlah korban tewas kemungkinan besar akan bertambah. (Muh Shamil)
(nfl)