Najib Razak Dicegah ke Luar Negeri, Kasus 1MDB Dibuka
A
A
A
KUALA LUMPUR - Hari-hari kelam mulai menghinggapi mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak. Dua hari setelah dikalahkan Mahathir Mohamad dan koalisi Pakatan Harapan (PH) dalam pemilu legislatif, dia bersama sang istri Rosmah Mansor dicegah untuk bepergian ke luar negeri.
Bersamaan dengan itu penyidikan kasus korupsi yang melibatkan perusahaan bentukannya, 1Malaysia Development Berhard (1MDB), pun dibuka kembali. Kasus megaskandal senilai hampir USD700 juta tersebut diduga melibatkan Najib dan Rosmah. Pemerintah baru Malaysia meminta mereka kooperatif menjalani proses hukum.
Perintah pencegahan tersebut dikeluarkan Kementerian Imigrasi Malaysia sesaat setelah Najib menyatakan ingin menjalani liburan panjang di luar negeri, termasuk Indonesia (Jakarta), untuk rehat dari ketegangan politik selama pemilu, yang membuatnya harus tersingkir dari kursi perdana menteri yang didudukinya sepanjang 2009-2018.
"Kementerian Imigrasi Malaysia ingin mengonfirmasi bahwa Najib Razak dan Rosmah Mansor baru saja masuk daftar hitam orang-orang yang tidak boleh meninggalkan Malaysia," ungkap Kementerian Imigrasi di laman Facebooknya seperti dikutip channelnewsasia.com. Tapi pemberitahuan tersebut tidak disertai alasan yang jelas.
Direktur Jenderal Kementerian Imigrasi Mustafar Ali sebelumnya mengatakan Najib dan Rosmah tidak masuk daftar hitam orang-orang yang tidak boleh meninggalkan Malaysia. Namun pernyataan itu kembali diverifikasi. Pesawat jet Najib dan Rosmah yang dijadwalkan terbang pukul 10.00 kemarin batal melakukan penerbangan.
Najib sendiri sudah merespons kebijakan tersebut. Lewat akun Twitternya dia menyatakan menghormatinya dan akan tetap berada di Malaysia. Kemarin dia berada di rumahnya di Bukit Tunku Kuala Lumpur. "Saya diberi tahu bahwa otoritas imigrasi tidak mengizinkan keluarga saya pergi ke luar negeri. Saya akan menghormatinya," kata Najib di Twitter.
Sebelumnya rumor Najib dan istrinya akan kabur ke luar negeri setelah kalah dalam pemilu memang berembus kencang di Malaysia. Spekulasi yang berkembang, Najib dan Rosmah khawatir kasus dugaan skandal 1MDB akan dibuka. Rumor itu dan kabar kepergian Najib ke Jakarta pun pada akhirnya menggiring cukup banyak massa ke Bandara Sultan Abdul Aziz Shah guna mencegah Najib berangkat ke luar negeri.
Puluhan polisi antihuru-hara juga berjaga-jaga di gerbang masuk yang diyakini akan dilalui Najib. Bahkan sebuah mobil van dengan kaca hitam pekat yang hendak melalui gerbang dikerumuni massa. Mereka meminta jendela dibuka agar mengetahui para penumpang yang ada di dalam. Oknum massa bahkan mencoba melempari mobil itu dengan batu dan berteriak, "Saya benci Rosmah." Namun tidak ada Najib di mobil tersebut.
Salah satu warga Malaysia yang datang ke bandara demi mencegah Najib pergi ke luar negeri adalah Raja Singham,49. Dia mengaku melakukan tindakan tersebut karena Najib telah membuat rakyat Malaysia menderita. "Kami memiliki hak untuk mengetahui siapa yang ada di dalam mobil. Sebagai warga Malaysia, saya akan berjuang demi itu. Kami telah menderita selama beberapa tahun. Saya tidak ingin mereka pergi ke luar negeri," katanya.
Mahathir mengaku pencekalan Najib ke luar negeri atas perintah dirinya. Dia beralasan memiliki bukti yang cukup untuk menyelidiki tindak tanduk Najib selama berkuasa di Malaysia. Dia juga mengaku menerima banyak laporan tentang Najib dan Rosmah yang sering berbelanja barang mewah. "Kami menemukan beberapa keluhan itu benar adanya. Kami beraksi sangat cepat dan mencekal mereka pergi ke luar negeri karena kami tidak ingin terhambat masalah ekstradisi," kata Mahathir. "Saat ini kami juga tidak memiliki Jaksa Agung karena kami pecat. Dia menyembunyikan kebenaran," tambah PM tertua di dunia itu.
Penyelidikan kembali kasus 1MDB merupakan salah satu prioritas dari 10 janji dalam 100 hari pemerintahan Mahathir. Dalam buku janji setebal 194 halaman, Mahathir juga berjanji akan menyelidiki skandal yang menimpa institusi berpengaruh dan merestrukturisasi kepemimpinan 1MDB.
Untuk diketahui, 1MDB merupakan perusahaan investasi milik negara. Pada 2015, uang sebesar USD700 juta yang dituduh dicuri dari 1MDB mengalir ke rekening Najib. Namun Najib menepis tuduhan itu. Otoritas AS menuduh uang dicuri dari 1MDB oleh seseorang yang dekat dengan Najib dan keluarganya. Jaksa Agung AS Jeff Session menyebut skandal 1MDB sebagai kleptokrasi terburuk. Penyelidikan pencucian uang itu melibatkan enam negara, termasuk AS, Swiss, dan Singapura. Hampir USD30 juta dari uang curian itu disebut-sebut digunakan untuk membeli perhiasan oleh istri Najib, Rosmah, termasuk kalung berlian pink langka 22 karat.
Sebagai pemenang, Mahathir sebelumnya bersumpah tidak akan melakukan balas dendam terhadap pemerintahan terdahulu. Namun dia akan menghukum penyelewengan kekuasaan melalui aturan hukum. Jika Najib dapat dibuktikan dan dinyatakan bersalah, dia akan menerima konsekuensinya.
Seperti dilansir blog Najib, najibrazak.com, Najib menepis semua tuduhan itu. PM keenam Malaysia (2009-2012) itu mengatakan tidak adil memojokkan dirinya melalui tuduhan tak jelas. Dia bahkan menantang siapa pun yang terbukti menggelapkan uang harus dibawa ke
meja hijau.
Mundur dari Posisi di UMNO dan Barisan Nasional
Setelah gagal melanjutkan kekuasaan di kursi pemerintahan, Najib juga mundur dari jabatannya sebagai presiden UMNO dan kepala koalisi Barisan Nasional (BN). Dia mengaku memiliki tanggung jawab moral dan merasa sedih dengan kekalahannya atas Mahathir. Meski
demikian dia akan tetap menghargai pilihan rakyat.
Posisi Najib di UMNO digantikan wakilnya Ahmad Zahid Hamidi, sedangkan posisi Hamidi digantikan Hishammuddin Hussein. Sebagian pihak menilai masa depan Najib memasuki masa kelam. Reputasi politiknya kemungkinan akan hancur berkeping-keping mengingat skandal korupsi 1MDB amat serius dan tak terbantahkan.
Berkebalikan dengan Najib, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim yang dijebloskan ke penjara dua kali atas dakwaan sodomi kemungkinan akan naik kariernya. Anak Anwar, Nurul Izzah, menyatakan pemimpin de facto Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu akan menerima pengampunan
penuh dari Kerajaan dan dibebaskan pada Selasa (15/5/2018).
Anwar yang kini dirawat di Rumah Sakit Cheras Rehabilitation divonis penjara 5 tahun dan awalnya akan dibebaskan pada 8 Juni mendatang. Sesuai dengan aturan hukum di Malaysia, dia tidak bisa mengikuti dunia politik selama 5 tahun sejak dibebaskan kecuali mendapat
pengampunan dari Raja Malaysia, Sultan Muhammad V.
Sebelumnya Mahathir dan istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail, mengatakan Anwar akan diampuni Raja Sultan Muhammad V. Dia kemungkinan akan kembali ke panggung politik dan menjadi PM pengganti Mahathir. Namun hal itu tidak mudah. Dia harus menang melalui pemilu atau terpilih menjadi senator agar menjadi PM.
Bersamaan dengan itu penyidikan kasus korupsi yang melibatkan perusahaan bentukannya, 1Malaysia Development Berhard (1MDB), pun dibuka kembali. Kasus megaskandal senilai hampir USD700 juta tersebut diduga melibatkan Najib dan Rosmah. Pemerintah baru Malaysia meminta mereka kooperatif menjalani proses hukum.
Perintah pencegahan tersebut dikeluarkan Kementerian Imigrasi Malaysia sesaat setelah Najib menyatakan ingin menjalani liburan panjang di luar negeri, termasuk Indonesia (Jakarta), untuk rehat dari ketegangan politik selama pemilu, yang membuatnya harus tersingkir dari kursi perdana menteri yang didudukinya sepanjang 2009-2018.
"Kementerian Imigrasi Malaysia ingin mengonfirmasi bahwa Najib Razak dan Rosmah Mansor baru saja masuk daftar hitam orang-orang yang tidak boleh meninggalkan Malaysia," ungkap Kementerian Imigrasi di laman Facebooknya seperti dikutip channelnewsasia.com. Tapi pemberitahuan tersebut tidak disertai alasan yang jelas.
Direktur Jenderal Kementerian Imigrasi Mustafar Ali sebelumnya mengatakan Najib dan Rosmah tidak masuk daftar hitam orang-orang yang tidak boleh meninggalkan Malaysia. Namun pernyataan itu kembali diverifikasi. Pesawat jet Najib dan Rosmah yang dijadwalkan terbang pukul 10.00 kemarin batal melakukan penerbangan.
Najib sendiri sudah merespons kebijakan tersebut. Lewat akun Twitternya dia menyatakan menghormatinya dan akan tetap berada di Malaysia. Kemarin dia berada di rumahnya di Bukit Tunku Kuala Lumpur. "Saya diberi tahu bahwa otoritas imigrasi tidak mengizinkan keluarga saya pergi ke luar negeri. Saya akan menghormatinya," kata Najib di Twitter.
Sebelumnya rumor Najib dan istrinya akan kabur ke luar negeri setelah kalah dalam pemilu memang berembus kencang di Malaysia. Spekulasi yang berkembang, Najib dan Rosmah khawatir kasus dugaan skandal 1MDB akan dibuka. Rumor itu dan kabar kepergian Najib ke Jakarta pun pada akhirnya menggiring cukup banyak massa ke Bandara Sultan Abdul Aziz Shah guna mencegah Najib berangkat ke luar negeri.
Puluhan polisi antihuru-hara juga berjaga-jaga di gerbang masuk yang diyakini akan dilalui Najib. Bahkan sebuah mobil van dengan kaca hitam pekat yang hendak melalui gerbang dikerumuni massa. Mereka meminta jendela dibuka agar mengetahui para penumpang yang ada di dalam. Oknum massa bahkan mencoba melempari mobil itu dengan batu dan berteriak, "Saya benci Rosmah." Namun tidak ada Najib di mobil tersebut.
Salah satu warga Malaysia yang datang ke bandara demi mencegah Najib pergi ke luar negeri adalah Raja Singham,49. Dia mengaku melakukan tindakan tersebut karena Najib telah membuat rakyat Malaysia menderita. "Kami memiliki hak untuk mengetahui siapa yang ada di dalam mobil. Sebagai warga Malaysia, saya akan berjuang demi itu. Kami telah menderita selama beberapa tahun. Saya tidak ingin mereka pergi ke luar negeri," katanya.
Mahathir mengaku pencekalan Najib ke luar negeri atas perintah dirinya. Dia beralasan memiliki bukti yang cukup untuk menyelidiki tindak tanduk Najib selama berkuasa di Malaysia. Dia juga mengaku menerima banyak laporan tentang Najib dan Rosmah yang sering berbelanja barang mewah. "Kami menemukan beberapa keluhan itu benar adanya. Kami beraksi sangat cepat dan mencekal mereka pergi ke luar negeri karena kami tidak ingin terhambat masalah ekstradisi," kata Mahathir. "Saat ini kami juga tidak memiliki Jaksa Agung karena kami pecat. Dia menyembunyikan kebenaran," tambah PM tertua di dunia itu.
Penyelidikan kembali kasus 1MDB merupakan salah satu prioritas dari 10 janji dalam 100 hari pemerintahan Mahathir. Dalam buku janji setebal 194 halaman, Mahathir juga berjanji akan menyelidiki skandal yang menimpa institusi berpengaruh dan merestrukturisasi kepemimpinan 1MDB.
Untuk diketahui, 1MDB merupakan perusahaan investasi milik negara. Pada 2015, uang sebesar USD700 juta yang dituduh dicuri dari 1MDB mengalir ke rekening Najib. Namun Najib menepis tuduhan itu. Otoritas AS menuduh uang dicuri dari 1MDB oleh seseorang yang dekat dengan Najib dan keluarganya. Jaksa Agung AS Jeff Session menyebut skandal 1MDB sebagai kleptokrasi terburuk. Penyelidikan pencucian uang itu melibatkan enam negara, termasuk AS, Swiss, dan Singapura. Hampir USD30 juta dari uang curian itu disebut-sebut digunakan untuk membeli perhiasan oleh istri Najib, Rosmah, termasuk kalung berlian pink langka 22 karat.
Sebagai pemenang, Mahathir sebelumnya bersumpah tidak akan melakukan balas dendam terhadap pemerintahan terdahulu. Namun dia akan menghukum penyelewengan kekuasaan melalui aturan hukum. Jika Najib dapat dibuktikan dan dinyatakan bersalah, dia akan menerima konsekuensinya.
Seperti dilansir blog Najib, najibrazak.com, Najib menepis semua tuduhan itu. PM keenam Malaysia (2009-2012) itu mengatakan tidak adil memojokkan dirinya melalui tuduhan tak jelas. Dia bahkan menantang siapa pun yang terbukti menggelapkan uang harus dibawa ke
meja hijau.
Mundur dari Posisi di UMNO dan Barisan Nasional
Setelah gagal melanjutkan kekuasaan di kursi pemerintahan, Najib juga mundur dari jabatannya sebagai presiden UMNO dan kepala koalisi Barisan Nasional (BN). Dia mengaku memiliki tanggung jawab moral dan merasa sedih dengan kekalahannya atas Mahathir. Meski
demikian dia akan tetap menghargai pilihan rakyat.
Posisi Najib di UMNO digantikan wakilnya Ahmad Zahid Hamidi, sedangkan posisi Hamidi digantikan Hishammuddin Hussein. Sebagian pihak menilai masa depan Najib memasuki masa kelam. Reputasi politiknya kemungkinan akan hancur berkeping-keping mengingat skandal korupsi 1MDB amat serius dan tak terbantahkan.
Berkebalikan dengan Najib, pemimpin oposisi Anwar Ibrahim yang dijebloskan ke penjara dua kali atas dakwaan sodomi kemungkinan akan naik kariernya. Anak Anwar, Nurul Izzah, menyatakan pemimpin de facto Partai Keadilan Rakyat (PKR) itu akan menerima pengampunan
penuh dari Kerajaan dan dibebaskan pada Selasa (15/5/2018).
Anwar yang kini dirawat di Rumah Sakit Cheras Rehabilitation divonis penjara 5 tahun dan awalnya akan dibebaskan pada 8 Juni mendatang. Sesuai dengan aturan hukum di Malaysia, dia tidak bisa mengikuti dunia politik selama 5 tahun sejak dibebaskan kecuali mendapat
pengampunan dari Raja Malaysia, Sultan Muhammad V.
Sebelumnya Mahathir dan istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail, mengatakan Anwar akan diampuni Raja Sultan Muhammad V. Dia kemungkinan akan kembali ke panggung politik dan menjadi PM pengganti Mahathir. Namun hal itu tidak mudah. Dia harus menang melalui pemilu atau terpilih menjadi senator agar menjadi PM.
(amm)