AS Sebut PBB sebagai Tukang Bully Israel
A
A
A
WASHINGTON - Duta Besar Amerika Serikat (AS) untuk PBB, Nikki Haley mengatakan, dia baru saja mulai meneriaki semua orang ketika dia melihat bagaimana anggota PBB terus-menerus menggertak Israel untuk hal-hal seperti dorongan pemukiman Palestina dan penindasan terhadap demonstran Gaza.
“Sangat kasar, seberapa buruk komunitas internasional bagi Israel, Itu mengingatkan saya pada seorang anak yang terus diganggu di taman bermain,” ucap Haley dalam konferensi tahunan AS/Dewan Amerika.
“Saya tidak akan memilikinya. Itu sangat mengecewakan untuk dilihat, bahwa saya baru saja mulai berteriak pada semua orang," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (9/5).
Haley kemudian mengatakan bahwa dia telah menegaskan kepada semua orang di PBB bahwa AS akan selalu mendukung Israel. "Jika mereka macam-macam pada Israel, mereka macam-macam dengan AS," ungkapnya.
Dia menambahkan, salah satu contoh bahwa AS terus mendukung Israel adalah saat Majelis Umum PBB memutuskan untuk mengecam rencana pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem dan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Dia menyebut meskipun kalah dalam pemungutan suara, namun AS tetap berdiri tegak untuk membela Israel.
"Pada bulan Desember, ketika Presiden Donald Trump memutuskan untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, Majelis Umum PBB memilih untuk mengutuknya, tetapi delegasi AS berdiri bangga dan menerima penghinaan atas itu," tukasnya.
“Sangat kasar, seberapa buruk komunitas internasional bagi Israel, Itu mengingatkan saya pada seorang anak yang terus diganggu di taman bermain,” ucap Haley dalam konferensi tahunan AS/Dewan Amerika.
“Saya tidak akan memilikinya. Itu sangat mengecewakan untuk dilihat, bahwa saya baru saja mulai berteriak pada semua orang," sambungnya, seperti dilansir Russia Today pada Rabu (9/5).
Haley kemudian mengatakan bahwa dia telah menegaskan kepada semua orang di PBB bahwa AS akan selalu mendukung Israel. "Jika mereka macam-macam pada Israel, mereka macam-macam dengan AS," ungkapnya.
Dia menambahkan, salah satu contoh bahwa AS terus mendukung Israel adalah saat Majelis Umum PBB memutuskan untuk mengecam rencana pemindahan Kedutaan Besar AS ke Yerusalem dan pengakuan Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Dia menyebut meskipun kalah dalam pemungutan suara, namun AS tetap berdiri tegak untuk membela Israel.
"Pada bulan Desember, ketika Presiden Donald Trump memutuskan untuk memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem, Majelis Umum PBB memilih untuk mengutuknya, tetapi delegasi AS berdiri bangga dan menerima penghinaan atas itu," tukasnya.
(esn)