Hizbullah Menang Pemilu, Israel: Lebanon Telah Menjadi Musuh
A
A
A
TEL AVIV - Israel menuturkan, kemenangan Hizbullah dalam pemilihan umum di Lebanon secara tidak langsung telah membuat Beirut menjadi musuh Tel Aviv. Oleh karena itu, Israel menyatakan pihaknya tidak akan membedakan keduanya jika terjadi perang di masa depan.
"Hizbullah sama dengan Lebanon," kata Menteri Pendidikan Israel, Naftali Bennett dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (7/5).
"Israel tidak akan membedakan antara negara berdaulat Lebanon dan Hizbullah, dan akan melihat Lebanon sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tindakan apa pun yang datang dari dalam wilayahnya," sambungnya.
Seperti diketahui, kemarin Lebanon menggelar pemilu Parlemen, yang merupakan pemilu pertama dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Pemilu terakhir di negara itu terjadi pada tahun 2009, untuk kemudian seharusnya kembali digelar empat tahun kemudian.
Tetapi, parlemen memperpanjang masa jabatannya dua kali karena ketidakstabilan di negara tetangga Suriah, dan untuk mereformasi undang-undang pemilihan negara.
Bersadarkan hasil penghitungan suara, Hizbullah unggul telak dibandingkan para pesaingnya. Kelompok yang dipimpin oleh Hassan Nasralah itu diketahui mendapatkan 67 kursi di Parlemen Lebanon, atau lebih dari separuh total kursi di Parlemen yang berjumlah 128.
(esn)"Hizbullah sama dengan Lebanon," kata Menteri Pendidikan Israel, Naftali Bennett dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Senin (7/5).
"Israel tidak akan membedakan antara negara berdaulat Lebanon dan Hizbullah, dan akan melihat Lebanon sebagai pihak yang bertanggung jawab atas tindakan apa pun yang datang dari dalam wilayahnya," sambungnya.
Seperti diketahui, kemarin Lebanon menggelar pemilu Parlemen, yang merupakan pemilu pertama dalam kurun waktu satu dekade terakhir. Pemilu terakhir di negara itu terjadi pada tahun 2009, untuk kemudian seharusnya kembali digelar empat tahun kemudian.
Tetapi, parlemen memperpanjang masa jabatannya dua kali karena ketidakstabilan di negara tetangga Suriah, dan untuk mereformasi undang-undang pemilihan negara.
Bersadarkan hasil penghitungan suara, Hizbullah unggul telak dibandingkan para pesaingnya. Kelompok yang dipimpin oleh Hassan Nasralah itu diketahui mendapatkan 67 kursi di Parlemen Lebanon, atau lebih dari separuh total kursi di Parlemen yang berjumlah 128.