Sepak Terjang Putin, dari Mata-mata Menjadi Presiden Rusia

Senin, 07 Mei 2018 - 12:08 WIB
Sepak Terjang Putin, dari Mata-mata Menjadi Presiden Rusia
Sepak Terjang Putin, dari Mata-mata Menjadi Presiden Rusia
A A A
MOSKOW - Vladimir Vladimirovich Putin bersiap dilantik sebagai Presiden Rusia pada Senin (7/5/2018). Dia dilantik sebagai presiden untuk keempat kalinya setelah menang telak dalam pemilu Maret lalu.

Putin bukan pemimpin Rusia yang sembarangan. Dia memulai karier-nya sebagai mata-mata era Uni Soviet. Berkuasa sejak tahun 2000, Putin tercatat sebagai pemimpin terlama Rusia sejak diktator Soviet Josef Stalin yang memerintah hampir 30 tahun.

Baca Juga: Vladimir Putin Dilantik sebagai Presiden Rusia Keempat Kalinya

SINDOnews merangkum riwayat karier Putin dari mata-mata hingga menjadi presiden. Berikut ringkasannya;

1952
Putin lahir 7 Oktober 1952 di Leningrad (sekarang St Petersburg), kota utama kedua Rusia. Dia mempelajari hukum dan bergabung dengan polisi rahasia Soviet; KGB. Putin pernah bertugas sebagai mata-mata di Jerman Timur yang saat itu berideologi komunis

1990-an
Putin pernah bertugas sebagai Kepala Staf Wali Kota St Petersburg Anatoly Sobchak. Wali kota inilah yang berjasa mengajarkan ilmu hukum pada Putin. Pada tahun 1997, Putin bergabung ke kantor Presiden Boris Yeltsin dan diangkat menjadi Kepala Dinas Keamanan Federal (FSB), badan penerus KGB.

1999
Pada Agustus 1999, Putin diangkat sebagai perdana menteri. Tak lama kemudian, dia menjadi pelaksana tugas presiden setelah Yeltsin mengundurkan diri.

2000
Putin resmi terpilih sebagai Presiden Rusia dan bertahan hingga dua periode.

2008
Tahun 2008, konstitusi menghalangi Putin untuk mencalonkan diri sebagai presiden Rusia untuk ketiga kalinya secara berturut-turut. Tapi, dia bertukar posisi dengan anak didiknya, Dmitry Medvedev yang saat itu menjabat sebagai perdana menteri.

2012
Rusia memiliki undang-undang baru dan Putin kembali terpilih sebagai presiden Rusia untuk masa jabatan selama enam tahun berdasarkan konstitusi yang anyar.

2018
Maret 2018 lalu, Putin kembali terpilih sebagai presiden Rusia setelah menang telak dalam pemilu, di mana dia meraih lebih dari 76 persen suara. Kemenangan itu membuat Putin menjadi presiden Rusia keempat kalinya dan resmi dilantik hari ini (7/5/2018).

Selama berkuasa, Putin sukses membawa Rusia menjadi salah satu pemain utama dunia. Tahun 2014, Rusia atas mandat Putin menganeksasi Crimea yang melepaskan diri dari Ukraina.

Tahun 2015, Putin melakukan intervensi militer di Suriah atas permintaan Presiden Bashar al-Assad. Sepak terjang Putin telah menyelamatkan Assad dari ancaman agresi Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, yang saat itu dipimpin Presiden Barack Obama.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5295 seconds (0.1#10.140)