Tolak Mengekor AS, Jepang Tidak Akan Pindahkan Kedutaan di Israel
A
A
A
TOKYO - Jepang menyatakan tidak akan mengikuti langkah Amerika Serikat (AS) untuk memindahkan Kedutaan Besar mereka di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. AS berencana memindahkan kedutaanya ke Yerusalem pada pekan depan.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe saat melakukan pertemuan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas di Ramallah menyatakan, sampai saat ini Tokyo tidak memiliki rencana untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Melansir Anadolu Agency pada Rabu (2/5), dalam pertemuan itu Abe menegaskan dukungan negaranya untuk proses politik berdasarkan prinsip solusi dua negara dan kesiapannya untuk berkontribusi pada setiap upaya untuk mencapai perdamaian.
Dia lalu menekankan dukungan lanjutan dari Jepang untuk proyek-proyek yang berkontribusi terhadap pembangunan institusi dan infrastruktur di Palestina.
Abbas pada giliranya menyatakan, pihak Palestina siap bekerja sama dengan dunia internasional untuk mencapai proses politik berdasarkan resolusi PBB dan prinsip solusi dua negara untuk pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya.
Pemimpin Palestina itu juga kembali menegaskan seruannya pada Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional yang akan membentuk mekanisme multilateral untuk mengawasi proses politik antara Israel dan Palestina.
"AS telah meninggalkan perannya sebagai perantara perdamaian yang jujur dengan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memutuskan untuk memindahkan kedutaannya ke sana," tukas Abbas.
Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe saat melakukan pertemuan dengan Presiden Palestina, Mahmoud Abbas di Ramallah menyatakan, sampai saat ini Tokyo tidak memiliki rencana untuk memindahkan kedutaannya ke Yerusalem.
Melansir Anadolu Agency pada Rabu (2/5), dalam pertemuan itu Abe menegaskan dukungan negaranya untuk proses politik berdasarkan prinsip solusi dua negara dan kesiapannya untuk berkontribusi pada setiap upaya untuk mencapai perdamaian.
Dia lalu menekankan dukungan lanjutan dari Jepang untuk proyek-proyek yang berkontribusi terhadap pembangunan institusi dan infrastruktur di Palestina.
Abbas pada giliranya menyatakan, pihak Palestina siap bekerja sama dengan dunia internasional untuk mencapai proses politik berdasarkan resolusi PBB dan prinsip solusi dua negara untuk pembentukan negara Palestina merdeka berdasarkan perbatasan tahun 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai Ibu Kotanya.
Pemimpin Palestina itu juga kembali menegaskan seruannya pada Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengadakan konferensi perdamaian internasional yang akan membentuk mekanisme multilateral untuk mengawasi proses politik antara Israel dan Palestina.
"AS telah meninggalkan perannya sebagai perantara perdamaian yang jujur dengan mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memutuskan untuk memindahkan kedutaannya ke sana," tukas Abbas.
(esn)