Korsel Siap Copot Speaker Propaganda, Korut Samakan Zona Waktu
A
A
A
SEOUL - Dua Korea bersiap melakukan langkah-langkah kecil menuju rekonsiliasi usai pertemuan sejarah antara pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un dan pemimpin Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in.
Seoul saat ini bersiap untuk mencopoti speaker di perbatasan yang selama ini digunakan untuk menyuarakan propaganda anti-Korut. Sedangkan Pyongyang bersiap menyamakan zona waktu dengan Korsel.
Speaker-speaker Korea Selatan, yang biasanya menyiarkan berita, lagu-lagu pop Korea dan kritik terhadap rezim Korea Utara, sudah dimatikan. Pengeras suara itu mulai dicopoti pada Selasa (1/5/2018) besok.
"Kami melihat ini sebagai langkah pertama yang paling mudah untuk membangun kepercayaan militer," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Choi Hyun-soo. "Kami mengharapkan implementasi Korea Utara," katanya lagi, seperti dikutip Reuters.
Banyak pihak sekarang bergantung pada konferensi tingkat tinggi (KTT) yang akan mempertemukan Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pertemuan untuk mewujudkan denuklirisasi Semenanjung Korea ini dijadwalkan digelar tiga atau empat minggu ke depan.
"Setiap kesepakatan dengan Amerika Serikat akan mengharuskan Korea Utara menunjukkan langkah 'tidak dapat diubah' untuk menghentikan program senjata nuklirnya," kata Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo.
Sebuah kebingungan diplomasi sedang berlangsung menjelang pertemuan itu. Pemerintah China mengatakan bahwa Beijing akan mengirim diplomat topnya, Wang Yi, untuk mengunjungi Korea Utara pada Rabu dan Kamis pekan ini. China adalah sekutu utama Korea Utara.
Sedangkan kepala intelijen Korea Selatan mengunjungi Tokyo untuk memberi penjelasan singkat kepada Perdana Menteri Shinzo Abe.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Moon di Panmunjom Jumat lalu, Kim Jong-un berjanji bahwa Korut akan menggeser zona waktunya 30 menit untuk menyamakannya dengan zona waktu Korea Selatan. Penyamaan zona waktu dimulai pada 5 Mei 2018.
"keputusan itu datang setelah Kim menemukan 'kunci pas yang menyakitkan' karena melihat dua jam yang menunjukkan waktu Pyongyang dan Seoul yang berbeda di dinding di tempat konferensi tingkat tinggi," tulis kantor berita pemerintah Korut, KCNA.
Zona waktu Korut dibuat pada tahun 2015 untuk menandai peringatan 70 tahun pembebasan Korea dari pemerintahan Jepang setelah Perang Dunia II.
Sedangkan Korea Selatan dan Jepang berada di zona waktu yang sama, sembilan jam lebih awal dari Greenwich Mean Time (GMT).
"Ini bukan makna abstrak bahwa Korut dan Korsel menjadi satu, tetapi itu hanyalah sebuah proses di mana utara dan selatan mengubah hal-hal mereka yang berbeda dan terpisah menjadi yang sama dan tunggal," kata Kim dalam pertemuannya dengan Moon Jae-in.
Seoul saat ini bersiap untuk mencopoti speaker di perbatasan yang selama ini digunakan untuk menyuarakan propaganda anti-Korut. Sedangkan Pyongyang bersiap menyamakan zona waktu dengan Korsel.
Speaker-speaker Korea Selatan, yang biasanya menyiarkan berita, lagu-lagu pop Korea dan kritik terhadap rezim Korea Utara, sudah dimatikan. Pengeras suara itu mulai dicopoti pada Selasa (1/5/2018) besok.
"Kami melihat ini sebagai langkah pertama yang paling mudah untuk membangun kepercayaan militer," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Korea Selatan, Choi Hyun-soo. "Kami mengharapkan implementasi Korea Utara," katanya lagi, seperti dikutip Reuters.
Banyak pihak sekarang bergantung pada konferensi tingkat tinggi (KTT) yang akan mempertemukan Kim Jong-un dan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Pertemuan untuk mewujudkan denuklirisasi Semenanjung Korea ini dijadwalkan digelar tiga atau empat minggu ke depan.
"Setiap kesepakatan dengan Amerika Serikat akan mengharuskan Korea Utara menunjukkan langkah 'tidak dapat diubah' untuk menghentikan program senjata nuklirnya," kata Menteri Luar Negeri AS Michael Pompeo.
Sebuah kebingungan diplomasi sedang berlangsung menjelang pertemuan itu. Pemerintah China mengatakan bahwa Beijing akan mengirim diplomat topnya, Wang Yi, untuk mengunjungi Korea Utara pada Rabu dan Kamis pekan ini. China adalah sekutu utama Korea Utara.
Sedangkan kepala intelijen Korea Selatan mengunjungi Tokyo untuk memberi penjelasan singkat kepada Perdana Menteri Shinzo Abe.
Dalam pertemuannya dengan Presiden Moon di Panmunjom Jumat lalu, Kim Jong-un berjanji bahwa Korut akan menggeser zona waktunya 30 menit untuk menyamakannya dengan zona waktu Korea Selatan. Penyamaan zona waktu dimulai pada 5 Mei 2018.
"keputusan itu datang setelah Kim menemukan 'kunci pas yang menyakitkan' karena melihat dua jam yang menunjukkan waktu Pyongyang dan Seoul yang berbeda di dinding di tempat konferensi tingkat tinggi," tulis kantor berita pemerintah Korut, KCNA.
Zona waktu Korut dibuat pada tahun 2015 untuk menandai peringatan 70 tahun pembebasan Korea dari pemerintahan Jepang setelah Perang Dunia II.
Sedangkan Korea Selatan dan Jepang berada di zona waktu yang sama, sembilan jam lebih awal dari Greenwich Mean Time (GMT).
"Ini bukan makna abstrak bahwa Korut dan Korsel menjadi satu, tetapi itu hanyalah sebuah proses di mana utara dan selatan mengubah hal-hal mereka yang berbeda dan terpisah menjadi yang sama dan tunggal," kata Kim dalam pertemuannya dengan Moon Jae-in.
(mas)