Raja Salman Luncurkan 'Kota Hiburan' yang Bakal Saingi Walt Disney
A
A
A
RIYADH - Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud dari Arab Saudi akan meluncurkan pembangunan "kota hiburan" di dekat Riyadh pada Rabu (25/4/2018). Proyek hiburan yang siap dibangun ini nantinya akan menyangingi Walt Disney dan industri hiburan kelas elite lain di dunia.
Para pejabat Saudi mengatakan, "kota hiburan" yang akan mulai dibangun itu bagian dari serangkaian proyek multi-miliar dollar yang diunggulkan karena Kerajaan Arab Saudi tidak ingin ekonominya bergantung pada minyak.
Proyek seluas 334 kilometer persegi tersebut akan dibangun di Qiddiya, sebelah barat daya Riyadh.
"Fasilitas ini menyoroti upaya tanpa henti untuk mengembangkan proyek-proyek giga yang akan membantu mencapai banyak pengembalian ekonomi langsung dan tidak langsung," kata pejabat proyek tersebut, Fahd bin Abdullah Tounsi, dalam sebuah pernyataan pemerintah Saudi yang dikutip AFP, Selasa (24/4/2018).
Pemimpin eksekutif Qiddiya, Michael Reininger, berharap proyek ini akan menarik investor asing di sektor hiburan dan lainnya. Namun, dia tidak merinci total biaya konstruksinya.
Proyek-proyek hiburan semacam itu adalah gagasan dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman, seorang agen perubahan sekaligus arsitek utama dari program reformasi "Visi 2030".
Kerajaan yang kaya minyak ini telah meluncurkan cetak biru untuk membangun NEOM, sebuah proyek besar yang diharapkan menjadi Silicon Valley regional, di samping proyek Laut Merah berupa destinasi resor yang dikelilingi terumbu karang. Kedua proyek ini bernilai ratusan miliar dollar Amerika Serikat (AS).
Warga Saudi saat ini menghabiskan miliaran dollar AS setiap tahun untuk menonton film dan mengunjungi taman hiburan di pusat turis tetangga seperti di Dubai dan Bahrain. Tak mau uang Saudi mengalir ke luar negeri, Riyadh berinovasi untuk membuat hiburan bagi warganya.
Pada bulan Februari, Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi (GEA) mengumumkan akan membuat lebih dari 5.000 festival dan konser pada tahun 2018. Ribuan festival ini untuk meningkatkan pendapatan senilai USD64 miliar.
Para pejabat Saudi mengatakan, "kota hiburan" yang akan mulai dibangun itu bagian dari serangkaian proyek multi-miliar dollar yang diunggulkan karena Kerajaan Arab Saudi tidak ingin ekonominya bergantung pada minyak.
Proyek seluas 334 kilometer persegi tersebut akan dibangun di Qiddiya, sebelah barat daya Riyadh.
"Fasilitas ini menyoroti upaya tanpa henti untuk mengembangkan proyek-proyek giga yang akan membantu mencapai banyak pengembalian ekonomi langsung dan tidak langsung," kata pejabat proyek tersebut, Fahd bin Abdullah Tounsi, dalam sebuah pernyataan pemerintah Saudi yang dikutip AFP, Selasa (24/4/2018).
Pemimpin eksekutif Qiddiya, Michael Reininger, berharap proyek ini akan menarik investor asing di sektor hiburan dan lainnya. Namun, dia tidak merinci total biaya konstruksinya.
Proyek-proyek hiburan semacam itu adalah gagasan dari Putra Mahkota Mohammed bin Salman, seorang agen perubahan sekaligus arsitek utama dari program reformasi "Visi 2030".
Kerajaan yang kaya minyak ini telah meluncurkan cetak biru untuk membangun NEOM, sebuah proyek besar yang diharapkan menjadi Silicon Valley regional, di samping proyek Laut Merah berupa destinasi resor yang dikelilingi terumbu karang. Kedua proyek ini bernilai ratusan miliar dollar Amerika Serikat (AS).
Warga Saudi saat ini menghabiskan miliaran dollar AS setiap tahun untuk menonton film dan mengunjungi taman hiburan di pusat turis tetangga seperti di Dubai dan Bahrain. Tak mau uang Saudi mengalir ke luar negeri, Riyadh berinovasi untuk membuat hiburan bagi warganya.
Pada bulan Februari, Otoritas Hiburan Umum Arab Saudi (GEA) mengumumkan akan membuat lebih dari 5.000 festival dan konser pada tahun 2018. Ribuan festival ini untuk meningkatkan pendapatan senilai USD64 miliar.
(mas)