Rusia Inspeksi Situs Militer Inggris meski Sedang Tegang

Senin, 23 April 2018 - 11:48 WIB
Rusia Inspeksi Situs...
Rusia Inspeksi Situs Militer Inggris meski Sedang Tegang
A A A
MOSKOW - Para ahli militer Rusia melakukan inspeksi terhadap situs dan aktivitas militer Inggris meski kedua negara saat ini sedang bersitegang. Pemeriksaan ini berdasarkan ketentuan perjanjian timbal balik tahun 2011.

Kepala Pusat Pengurangan Risiko Nuklir Nasional (NNRC), Sergey Ryzhkov, mengumumkan inspeksi yang dilakukan para ahli militer Moskow tersebut.

"Pada 23-26 April, dalam kerangka Dokumen Wina 2011 tentang Kepercayaan dan Tindakan Membangun Keamanan, sekelompok inspektur Rusia berencana untuk memeriksa sebuah distrik di wilayah Inggris," kata Ryzhkov sehari sebelum inspeksi dimulai, sebagaimana dikutip Interfax, Senin (23/4/2018).

Inspeksi akan berlangsung di area yang ditentukan sebelumnya, yakni sekitar 16.000 kilometer persegi (6,170 mil persegi) dan dirancang untuk mengonfirmasi atau menyangkal adanya kegiatan militer di sana dan skalanya.

Ryzhkov tidak menyebutkan lokasi inspeksi. Namun, dia memastikan bahwa para perwira Rusia menerima "briefing" dari para perwira Inggris.

Misi, yang sedang dilakukan berada dalam kerangka Dokumen Wina OSCE (Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa) dan ditandatangani pada tahun 2011, akan memungkinkan inspektur untuk menyampaikan kekhawatiran kepada komandan militer Inggris.

Menurut Ryzkov, selama kunjungan inspektur Rusia, pihak Inggris diharapkan untuk berbagi informasi tentang latihan gabungan Joint Warrior 18-1 yang direncanakan oleh Inggris Raya mulai dari 21 April hingga 4 Mei 2018.

Joint Warrior adalah latihan perang multinasional NATO semi tahunan yang berlangsung di Skotlandia. Ribuan personel militer NATO, kapal angkatan laut dan pesawat jet tempur akan dilibatkan. Pada leg pertama latihan tahun ini akan menampilkan lebih dari 11.600 personel militer dari 17 negara.

Inspeksi oleh para ahli militer Moskow ini terlepas dari memburuknya hubungan Rusia dan Inggris. Kedua negara telah bersitegang setelah London menuduh Moskow mendalangi serangan racun saraf Novichok terhadap mantan agen ganda Kremlin, Sergei Skripal dan putrinya, di Salisbury, Inggris selatan.

Ketegangan kian memanas setelah Inggris bergabungan dengan Amerika Serikat dan Prancis untuk membombardir rezim Suriah, yang merupakan sekutu Moskow, atas tuduhan melakukan serangan kimia di Douma.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7420 seconds (0.1#10.140)