Abu Dhabi Segera Buka Taman Hiburan Senilai Rp14 Triliun
A
A
A
ABUDABHI - Abu Dhabi berharap dapat membuka taman hiburan Warner Bros senilai USD1 miliar (Rp14 triliun) pada Juli mendatang hingga mendorong jumlah wisatawan.
Wilayah kaya minyak itu telah berinvestasi miliaran dolar di sektor pariwisata, industri dan infrastruktur untuk diversifikasi ekonomi agar tidak tergantung minyak. Di negara itu telah ada Louvre Abu Dhabi, Formula 1 Etihad Airways Abu Dhabi Grand Prix, Ferrari World dan Yas Water Park.
Dua museum lagi yakni Guggenheim dan Zayed National Museum sedang dibangun bersama taman hiburan SeaWorld. Taman hiburan Warner Bros akan menambah daya tarik wisata ke sana. Meski demikian, Dubai juga telah meningkatkan tujuan wisatanya dan berinvestasi besar untuk taman hiburan.
“Taman hiburan itu permainan jangka panjang, kami memiliki rencana bisnis berkelanjutan,” papar Mohamed Khalifa al Mubarak, chairman Miral yang membangun taman hiburan itu.
Mohamed menambahkan, Abu Dhabi dan Dubai memiliki tujuan wisata yang saling melengkapi dengan taman hiburan yang berbeda. Abu Dhabi menarik 4,8 juta turis pada 2017 dan menargetkan 8,5 juta pengunjung pada 2021, menurut Departemen Pariwisata dan Budaya Uni Emirat Arab (UEA).
Berbagai fitur di taman hiburan Warnes Bros seluas 1,65 juta kaki persegi di pulau Yas itu termasuk DC Metropolis, Gotham City, Cartoon Junction, Dynamite Gulch dan Warner Bros Plaza. “Kami telah bekerja dengan Miral untuk membawa franchise ikonik seperti DC Entertainment, Looney Tunes dan Hanna-Barbera untuk hidup dalam lingkungan asli dan sangat mengesankan,” ujar Pam Lifford, presiden Warner Bros Consumer Products.
Sementara, Arab Saudi juga mendorong berbagai kebijakan ekonomi agar tidak lagi tergantung pada pendapatan minyak. Bioskop baru pertama di Arab Saudi dalam lebih 35 tahun dibuka pada 18 April di Riyadh. Pengumuman itu muncul setelah kesepakatan dengan AMC Entertainment Holdings untuk membuka 40 gedung bioskop dalam lima tahun mendatang.
Gedung bioskop tidak akan memisahkan antara penonton pria dan wanita seperti tempat publik lain di Saudi. Film pertama yang ditayangkan adalah superhero Marvel “Black Panther”, menurut keterangan beberapa sumber yang mengetahui masalah itu.
Saudi telah memiliki beberapa bioskop pada 1970-an tapi ulama di sana memerintahkan penutupannya. Pada 2017, pemerintah menyatakan mencabut larangan menonton bioskop sebagai bagian dari reformasi ekonomi dan sosial yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang disebut juga MBS.
MBS telah melakukan tur di Amerika Serikat (AS) untuk mencari investasi yang akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada minyak. Saudi merupakan konsumen budaya dan media Barat. Meski bioskop dilarang, film-film Hollywood dan serial televisi terbaru banyak ditonton di rumah dan dibicarakan.
”Bioskop pertama AMC akan berada di Distrik Keuangan Raja Abdullan di gedung yang awalnya untuk aula konser simponi,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) AMC Adam Aron dalam wawancara dengan kantor berita Reuters. (Syarifudin)
Wilayah kaya minyak itu telah berinvestasi miliaran dolar di sektor pariwisata, industri dan infrastruktur untuk diversifikasi ekonomi agar tidak tergantung minyak. Di negara itu telah ada Louvre Abu Dhabi, Formula 1 Etihad Airways Abu Dhabi Grand Prix, Ferrari World dan Yas Water Park.
Dua museum lagi yakni Guggenheim dan Zayed National Museum sedang dibangun bersama taman hiburan SeaWorld. Taman hiburan Warner Bros akan menambah daya tarik wisata ke sana. Meski demikian, Dubai juga telah meningkatkan tujuan wisatanya dan berinvestasi besar untuk taman hiburan.
“Taman hiburan itu permainan jangka panjang, kami memiliki rencana bisnis berkelanjutan,” papar Mohamed Khalifa al Mubarak, chairman Miral yang membangun taman hiburan itu.
Mohamed menambahkan, Abu Dhabi dan Dubai memiliki tujuan wisata yang saling melengkapi dengan taman hiburan yang berbeda. Abu Dhabi menarik 4,8 juta turis pada 2017 dan menargetkan 8,5 juta pengunjung pada 2021, menurut Departemen Pariwisata dan Budaya Uni Emirat Arab (UEA).
Berbagai fitur di taman hiburan Warnes Bros seluas 1,65 juta kaki persegi di pulau Yas itu termasuk DC Metropolis, Gotham City, Cartoon Junction, Dynamite Gulch dan Warner Bros Plaza. “Kami telah bekerja dengan Miral untuk membawa franchise ikonik seperti DC Entertainment, Looney Tunes dan Hanna-Barbera untuk hidup dalam lingkungan asli dan sangat mengesankan,” ujar Pam Lifford, presiden Warner Bros Consumer Products.
Sementara, Arab Saudi juga mendorong berbagai kebijakan ekonomi agar tidak lagi tergantung pada pendapatan minyak. Bioskop baru pertama di Arab Saudi dalam lebih 35 tahun dibuka pada 18 April di Riyadh. Pengumuman itu muncul setelah kesepakatan dengan AMC Entertainment Holdings untuk membuka 40 gedung bioskop dalam lima tahun mendatang.
Gedung bioskop tidak akan memisahkan antara penonton pria dan wanita seperti tempat publik lain di Saudi. Film pertama yang ditayangkan adalah superhero Marvel “Black Panther”, menurut keterangan beberapa sumber yang mengetahui masalah itu.
Saudi telah memiliki beberapa bioskop pada 1970-an tapi ulama di sana memerintahkan penutupannya. Pada 2017, pemerintah menyatakan mencabut larangan menonton bioskop sebagai bagian dari reformasi ekonomi dan sosial yang dicanangkan Putra Mahkota Mohammed bin Salman yang disebut juga MBS.
MBS telah melakukan tur di Amerika Serikat (AS) untuk mencari investasi yang akan membantu mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada minyak. Saudi merupakan konsumen budaya dan media Barat. Meski bioskop dilarang, film-film Hollywood dan serial televisi terbaru banyak ditonton di rumah dan dibicarakan.
”Bioskop pertama AMC akan berada di Distrik Keuangan Raja Abdullan di gedung yang awalnya untuk aula konser simponi,” ungkap Chief Executive Officer (CEO) AMC Adam Aron dalam wawancara dengan kantor berita Reuters. (Syarifudin)
(nfl)