Putin: Serangan Barat di Suriah Berlanjut, Kekacauan Landa Dunia
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia Vladimir Putin serangan rudal Barat lebih lanjut terhadap Suriah akan menyebabkan kekacauan dalam hubungan internasional. Hal itu dikatakan Putin kepada mitranya dari Iran, Hassan Rouhani.
Begitu laporan yang diturunkan kantor berita Rusia, RIA, mengutip pernyataan Kremlin.
Putin dan Rouhani berbicara melalui telepon untuk membahas situasi di Suriah setelah Amerika Serikat (AS), Prancis dan Inggris meluncurkan serangan rudal terhadap Suriah atas dugaan serangan gas beracun.
RIA melaporkan kedua pemimpin sepakat bahwa serangan Barat telah merusak peluang untuk mencapai resolusi politik di Suriah.
"Vladimir Putin, khususnya, menekankan bahwa jika tindakan melanggar Piagam PBB itu berlanjut, maka itu pasti akan menyebabkan kekacauan dalam hubungan internasional," kata kantor berita RIA mengutip Kremlin dalam sebuah pernyataan yang disitir Reuters, Minggu (15/4/2018).
AS, Inggris, dan Prancis meluncurkan serangan udara terhadap Suriah pada Sabtu (14/4/2018) pagi sebagai tanggapan atas dugaan serangan kimia di Douma pada akhir pekan lalu. Sekitar 110 rudal menghantam sasaran di ibu kota Suriah, Damaskus dan wilayah lainnya.
Serangan berlangsung bertepatan dengan pengumuman Presiden Donald Trump yang memerintahkan serangan operasi militer terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad. Serangan terjadi sebelum tim inspektur Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) bekerja di Douma untuk melakukan penyelidikan.
Begitu laporan yang diturunkan kantor berita Rusia, RIA, mengutip pernyataan Kremlin.
Putin dan Rouhani berbicara melalui telepon untuk membahas situasi di Suriah setelah Amerika Serikat (AS), Prancis dan Inggris meluncurkan serangan rudal terhadap Suriah atas dugaan serangan gas beracun.
RIA melaporkan kedua pemimpin sepakat bahwa serangan Barat telah merusak peluang untuk mencapai resolusi politik di Suriah.
"Vladimir Putin, khususnya, menekankan bahwa jika tindakan melanggar Piagam PBB itu berlanjut, maka itu pasti akan menyebabkan kekacauan dalam hubungan internasional," kata kantor berita RIA mengutip Kremlin dalam sebuah pernyataan yang disitir Reuters, Minggu (15/4/2018).
AS, Inggris, dan Prancis meluncurkan serangan udara terhadap Suriah pada Sabtu (14/4/2018) pagi sebagai tanggapan atas dugaan serangan kimia di Douma pada akhir pekan lalu. Sekitar 110 rudal menghantam sasaran di ibu kota Suriah, Damaskus dan wilayah lainnya.
Serangan berlangsung bertepatan dengan pengumuman Presiden Donald Trump yang memerintahkan serangan operasi militer terhadap rezim Presiden Bashar al-Assad. Serangan terjadi sebelum tim inspektur Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) bekerja di Douma untuk melakukan penyelidikan.
(ian)