Rusia Sebut Serangan Kimia Suriah Pentas Drama White Helmet

Kamis, 12 April 2018 - 05:32 WIB
Rusia Sebut Serangan...
Rusia Sebut Serangan Kimia Suriah Pentas Drama White Helmet
A A A
MOSKOW - Para pejabat Rusia menuduh para relawan pertahanan sipil Suriah yang dikenal sebagai White Helmet "mementaskan" drama serangan kimia baru-baru ini di kota Douma yang dikuasai pemberontak.

Moskow telah menyalahkan para relawan responsif pertama di daerah yang dikuasai pemberontak atas serangan kimia hari Sabtu, yang menewaskan sebanyak 60 orang dan melukai lebih dari 1.000 orang.

Rusia, sekutu dekat rezim Suriah, telah menunjuk jari kepada White Helmets sejak insiden serupa seperti serangan kimia tahun lalu di kota Khan Sheikhoun.

Serangan senjata kimia telah menewaskan ratusan orang sejak awal konflik Suriah, dengan PBB menyalahkan empat serangan terhadap rezim Suriah dan lima pada kelompok ISIS.

Sejak serangan terakhir, yang telah membangkitkan momok pembalasan Amerika Serikat (AS), para pejabat Rusia telah berusaha sekali lagi untuk menyalahkan kelompok kemanusiaan.

"Bertindak murni sebagai organisasi teroris, 'White Helmet' sekali lagi membuat pementasan kamera 'serangan kimia' pada warga sipil Douma," kata Letnan Jenderal Viktor Poznikhir pada briefing di Moskow, seperti dikutip dari Al Araby, Kamis (12/4/2018).

Pada hari Selasa, duta besar Rusia untuk Uni Eropa membuat tuduhan yang sama selama wawancara dengan Euronews.

"Kami telah melihat acara lain yang dipentaskan. Ada personel, yang dilatih khusus - dan Anda bisa menebak dengan siapa - di antara apa yang disebut White Helmet, yang sudah tertangkap basah dengan video yang dipentaskan," kata Vladimir Chizov.

Kementerian pertahanan Rusia pada hari Senin merilis sebuah pernyataan, menuduh White Helmets menyebarkan laporan palsu.

The White Helmets memiliki salah satu sumber utama untuk informasi tentang serangan kimia terhadap Douma. Kelompok itu secara tegas menolak tuduhan yang dibuat oleh pejabat Rusia.

Organisasi Kesehatan Dunia PBB telah mengatakan sekitar 500 pasien di Douma mendatangi fasilitas kesehatan dengan "tanda dan gejala konsisten dengan paparan bahan kimia beracun".

Rezim Suriah dan Kremlin sama-sama menyangkal bertanggung jawab atas serangan kimia dan telah mempertanyakan apakah serangan itu benar-benar terjadi, meskipun rekaman dari Douma dengan bukti kuat menunjukkan serangan kimia.

Presiden AS Donald Trump mengkonfirmasi pada Rabu bahwa Washington akan melakukan serangan balasan di Suriah. Trump mengatakan kepada Rusia untuk "bersiap-siap" setelah mereka mengancam akan "menembak jatuh" rudal dan pesawat tempur AS.
(ian)
Berita Terkait
Apakah Rusia Dukung...
Apakah Rusia Dukung Bashar al-Assad?
Kecam Invasi Israel...
Kecam Invasi Israel ke Suriah, Rusia Tarik Aset Militernya
Diburu Pasukan Pemerintah,...
Diburu Pasukan Pemerintah, Loyalis Bashar Al Assad Bersembunyi di Pangkalan Udara Rusia
Rusia Akui Uji Coba...
Rusia Akui 'Uji Coba' Tank T-14 Armata di Suriah
Operasi Khusus Rusia-Suriah...
Operasi Khusus Rusia-Suriah Bebaskan Pasukan yang Ditawan Pemberontak
Rusia Tegaskan Barat...
Rusia Tegaskan Barat Dukung Para Teroris di Suriah
Berita Terkini
Korea Utara Bikin Kapal...
Korea Utara Bikin Kapal Perang Terbesar dan Tercanggih, Berikut Penampakannya
29 menit yang lalu
Perang Dunia III Akan...
Perang Dunia III Akan Terjadi? 27 Negara Sudah Sudah Memperingatkan 450 Juta Warganya untuk Bersiap
1 jam yang lalu
Siapa Brice Oligui Nguema?...
Siapa Brice Oligui Nguema? Presiden Terpilih Gabon yang Berani Menasionalisasi Aset Asing
1 jam yang lalu
Remaja 17 Tahun AS Ini...
Remaja 17 Tahun AS Ini Habisi Orang Tuanya untuk Dapat Modal untuk Mendanai Pembunuhan Trump
2 jam yang lalu
Rudal Balistik Iskander...
Rudal Balistik Iskander Rusia Hantam Ukraina Tewaskan 34 Orang
3 jam yang lalu
Raih 90 Persen Suara,...
Raih 90 Persen Suara, Pemimpin Kudeta Gabon Menang Pemilu
4 jam yang lalu
Infografis
Sangkal Tudingan Zelensky,...
Sangkal Tudingan Zelensky, Rusia: China tetap Seimbang
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved