Penggemar Pesawat Bangun Replika Airbus Berukuran Sama
A
A
A
CHINA - Seorang pria di China timur laut selalu ingin memiliki pesawat sendiri. Dia pun memberanikan diri membuat replika pesawat Airbus A320 dengan ukuran yang sama persis.
Pria bernama Zhu Yue itu merupakan penggemar dunia penerbangan yang bekerja sebagai tukang las dan mekanik automotif. Dia pun melakukan riset kecil-kecilan untuk mempelajari berbagai model pesawat dan menggambarnya secara teknis sebelum mulai membangun pesawatnya sendiri.
Dia memulai proyek ambisius itu setahun lalu bersama beberapa temannya. Zhu, 40, tinggal di kota Kaiyuan, provinsi Liaoning. Dia ingin mengubah replika pesawat itu menjadi restoran bertema penerbangan.
“Saya ingin memastikan pesawat itu dibuat dengan baik dan menjadi model A320 terbaik di China,” tutur dia.
Replika pesawat itu memiliki panjang 37,8 meter dengan panjang sayap 36 meter dan tinggi 12 meter. Pesawat itu juga akan memiliki model mesin turbin yang dapat berputar dan dilengkapi kokpit simulasi.
Zhu sejauh ini telah menghabiskan lebih dari 1 juta yuan (Rp2,2 miliar) dari tabungannya sendiri. Dia menggunakan 40 ton baja dalam proyek tersebut. Dia berharap replika itu dapat selesai pada akhir tahun dengan total biaya diperkirakan mencapai 2 juta yuan (Rp4,4 miliar).
Airbus merupakan perusahaan multinasional asal Eropa yang mendesain, memproduksi dan menjual pesawat sipil dan militer ke penjuru dunia. Perusahaan itu berbasis di Blagnac, Prancis, pinggiran Toulouse dengan fasilitas produksi dan manufaktur di Prancis, Jerman, Spanyol, China, Inggris dan Amerika Serikat (AS).
Fasilitas perakitan akhir berada di Toulouse, Prancis; Hamburg, Jerman; Seville, Spanyol; Tianjin, China dan Mobile, AS. Hingga saat ini, armada global Airbus telah memiliki total lebih dari 110 juta penerbangan sejauh 215 miliar km dan membawa 12 miliar penumpang. (Muh Shamil)
Pria bernama Zhu Yue itu merupakan penggemar dunia penerbangan yang bekerja sebagai tukang las dan mekanik automotif. Dia pun melakukan riset kecil-kecilan untuk mempelajari berbagai model pesawat dan menggambarnya secara teknis sebelum mulai membangun pesawatnya sendiri.
Dia memulai proyek ambisius itu setahun lalu bersama beberapa temannya. Zhu, 40, tinggal di kota Kaiyuan, provinsi Liaoning. Dia ingin mengubah replika pesawat itu menjadi restoran bertema penerbangan.
“Saya ingin memastikan pesawat itu dibuat dengan baik dan menjadi model A320 terbaik di China,” tutur dia.
Replika pesawat itu memiliki panjang 37,8 meter dengan panjang sayap 36 meter dan tinggi 12 meter. Pesawat itu juga akan memiliki model mesin turbin yang dapat berputar dan dilengkapi kokpit simulasi.
Zhu sejauh ini telah menghabiskan lebih dari 1 juta yuan (Rp2,2 miliar) dari tabungannya sendiri. Dia menggunakan 40 ton baja dalam proyek tersebut. Dia berharap replika itu dapat selesai pada akhir tahun dengan total biaya diperkirakan mencapai 2 juta yuan (Rp4,4 miliar).
Airbus merupakan perusahaan multinasional asal Eropa yang mendesain, memproduksi dan menjual pesawat sipil dan militer ke penjuru dunia. Perusahaan itu berbasis di Blagnac, Prancis, pinggiran Toulouse dengan fasilitas produksi dan manufaktur di Prancis, Jerman, Spanyol, China, Inggris dan Amerika Serikat (AS).
Fasilitas perakitan akhir berada di Toulouse, Prancis; Hamburg, Jerman; Seville, Spanyol; Tianjin, China dan Mobile, AS. Hingga saat ini, armada global Airbus telah memiliki total lebih dari 110 juta penerbangan sejauh 215 miliar km dan membawa 12 miliar penumpang. (Muh Shamil)
(nfl)