Eks Agen Ganda Rusia yang Diserang Racun akan Dimukimkan di AS
A
A
A
LONDON - Mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal dan putrinya, Yulia Skripal, yang dilaporkan diserang racun saraf di Salisbury, Inggris, akan dimukimkan di Amerika Serikat (AS). Alasannya, Amerika dianggap lebih aman untuk keselamatan mereka.
Seorang sumber intelijen Inggris mengatakan kepada The Times bahwa pejabat Inggris ingin merelokasi Skripal dan putrinya ke negara "Five Eyes" (Lima Mata). Five Eyes adalah lima negara yang berbagi data intelijen bersama yakni, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
"Tempat yang jelas untuk memukimkan mereka adalah di Amerika," kata sumber intelijen Inggris."Karena mereka cenderung tidak dibunuh di sana dan lebih mudah untuk melindungi mereka di sana dengan identitas baru," ujarnya, yang dilansir Senin (9/4/2018).
Skripal dan putrinya dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu dalam kondisi kritis setelah mereka ditemukan tidak sadar pada 4 Maret 2018 di Salisbury, Inggris selatan.
Para pejabat rumah sakit mengatakan kondisi ayah dan putrinya itu mengalami kemajuan positif yang pesat dalam beberapa hari terakhir.
Namun, pejabat senior AS mengatakan kepada The Times bahwa Skripal dan putrinya kemungkinan tidak akan pernah seperti sedia kala lagi dan akan memerlukan perawatan medis berkelanjutan.
Sergei Skripal adalah mantan perwira intelijen Rusia yang dihukum karena jadi agen genda untuk Inggris. Dia diampuni Kremlin dan dibebaskan melalui kesepakatan tukar tahanan mata-mata antara Rusia dan Barat pada tahun 2010.
Dalam kesepakatan tukar tahanan mata-mata itu, Rusia menyerahkan Skripal kepada AS. Sebaliknya, Washington menyerahkan Anna Chapman—mata-mata cantik Rusia yang ditangkap FBI—kepada Moskow.
Dalam kasus serangan racun terhadap Skripal, otoritas Inggris menuduh Rusia sebagai dalangnya. Menurut London, racun yang menyerang Skripal adalah racun saraf kelas militer yang dikenal sebagai Novichok. Racun ganas ini pertama kali dikembangkan di Uni Soviet. Lebih dari 250 petugas kontraterorisme bekerja untuk melacak tersangka dan menentukan bagaimana racun itu digunakan.
Otoritas Inggris yakin agen atau racun saraf itu dioleskan ke pintu rumah Sergei Skripal.
Rusia membantah bertanggung jawab atas serangan itu dan mengecam London karena membuat tuduhan tak berdasar. Moskow menuntut Inggris menyodorkan bukti.
Inggris telah memberikan sampel dari agen saraf yang digunakan di Salisbury kepada Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW). Hasil penyelidikan OPCW diharapkan segera keluar.
Kasus Skripal ini telah memicu krisis diplomatik antara Moskow dan Barat. Inggris dan sekitar dua lusin negara lain telah mengusir lebih dari 150 diplomat Rusia. Sebagai balasannya, Moskow juga mengusir para diplomat dari negara-negara pro-Inggris tersebut.
Seorang sumber intelijen Inggris mengatakan kepada The Times bahwa pejabat Inggris ingin merelokasi Skripal dan putrinya ke negara "Five Eyes" (Lima Mata). Five Eyes adalah lima negara yang berbagi data intelijen bersama yakni, Inggris, Amerika Serikat, Kanada, Australia, dan Selandia Baru.
"Tempat yang jelas untuk memukimkan mereka adalah di Amerika," kata sumber intelijen Inggris."Karena mereka cenderung tidak dibunuh di sana dan lebih mudah untuk melindungi mereka di sana dengan identitas baru," ujarnya, yang dilansir Senin (9/4/2018).
Skripal dan putrinya dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu dalam kondisi kritis setelah mereka ditemukan tidak sadar pada 4 Maret 2018 di Salisbury, Inggris selatan.
Para pejabat rumah sakit mengatakan kondisi ayah dan putrinya itu mengalami kemajuan positif yang pesat dalam beberapa hari terakhir.
Namun, pejabat senior AS mengatakan kepada The Times bahwa Skripal dan putrinya kemungkinan tidak akan pernah seperti sedia kala lagi dan akan memerlukan perawatan medis berkelanjutan.
Sergei Skripal adalah mantan perwira intelijen Rusia yang dihukum karena jadi agen genda untuk Inggris. Dia diampuni Kremlin dan dibebaskan melalui kesepakatan tukar tahanan mata-mata antara Rusia dan Barat pada tahun 2010.
Dalam kesepakatan tukar tahanan mata-mata itu, Rusia menyerahkan Skripal kepada AS. Sebaliknya, Washington menyerahkan Anna Chapman—mata-mata cantik Rusia yang ditangkap FBI—kepada Moskow.
Dalam kasus serangan racun terhadap Skripal, otoritas Inggris menuduh Rusia sebagai dalangnya. Menurut London, racun yang menyerang Skripal adalah racun saraf kelas militer yang dikenal sebagai Novichok. Racun ganas ini pertama kali dikembangkan di Uni Soviet. Lebih dari 250 petugas kontraterorisme bekerja untuk melacak tersangka dan menentukan bagaimana racun itu digunakan.
Otoritas Inggris yakin agen atau racun saraf itu dioleskan ke pintu rumah Sergei Skripal.
Rusia membantah bertanggung jawab atas serangan itu dan mengecam London karena membuat tuduhan tak berdasar. Moskow menuntut Inggris menyodorkan bukti.
Inggris telah memberikan sampel dari agen saraf yang digunakan di Salisbury kepada Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW). Hasil penyelidikan OPCW diharapkan segera keluar.
Kasus Skripal ini telah memicu krisis diplomatik antara Moskow dan Barat. Inggris dan sekitar dua lusin negara lain telah mengusir lebih dari 150 diplomat Rusia. Sebagai balasannya, Moskow juga mengusir para diplomat dari negara-negara pro-Inggris tersebut.
(mas)