Penguasa Dubai Undang Warga Miskin yang Ditertawakan Penyiar Radio
A
A
A
DUBAI - Penguasa Dubai yang juga Wakil Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohammed bin Rashid al-Maktoum, mengundang seorang warga miskin untuk menghadiri rapat kabinet. Warga yang memiliki 9 anak yang belum dewasa ini ditertawakan saat meminta rumah yang layak kepada pemerintah.
Kantor media pemerintah Dubai melalui Twitter menyatakan, Menteri Pengembangan Masyarakat segera bertindak merealisasikan permintaan warga yang diolok-olok penyiar radio dalam siaran langsung hanya karena meminta rumah kepada pemerintah.
"@HHShkMohd mengundang Ali Al-Mazrouei untuk menghadiri sidang Kabinet UEA besok yang akan melihat kabinet meninjau rencana aksi Menteri Pengembangan Masyarakat untuk mendukung warga berpenghasilan rendah. Seorang pembawa acara radio Ajman mengolok-olok Ali minggu lalu menyusul permintaannya untuk sebuah rumah yang layak," tulis kantor media pemerintah Dubai melalui akun Twitter @DXBMediaOffice.
Warga miskin bernama Ali al-Mazrouei, 57, asal Ras al-Khaimah, awalnya membuat panggilan telepon ke Ajman Radio pada 3 April 2018. Dia menelepon di acar radio secara live itu untuk meningkatkan kesadaran pemerintah akan kebutuhan warga, terutama bagi mereka yang berpenghasilan terbatas.
Dalam acara itu, Ali mengeluhkan berbagai masalah seperti kenaikan harga dan pengeluaran secara keseluruhan. Namun, penyiar Ajman Radio menertawakan Ali yang meminta rumah layak kepada pemerintah. Penyiar itu menginterupsi Ali dan tidak tertarik dengan apa yang dia sampaikan.
Tindakan penyiar itu ternyata diketahui Putra Mahkota Ajman, Syeikh Ammar bin Humaid al-Nuaimi. Syeikh Ammar lantas meminta agar penyiar radio bernama Yaqoub al-Awadhi ditangguhkan.
Ali kepada Khaleej Times, menceritakan kejadian tersebut."Saya membuat panggilan karena saya ingin mendorong departemen untuk mempercepat dan menindaklanjuti permohonan saya untuk sebuah rumah sehingga saya dapat menyediakan tempat tinggal untuk sembilan anak saya, yang belum dewasa," katanya, yang dikutip Senin (9/4/2018).
"Saya menderita sejumlah penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, karena itu saya tidak dapat bekerja dan mendukung keluarga saya. Saya harus bergantung pada gaji bulanan yang diberikan oleh departemen urusan sosial, yang tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga saya," keluh Ali.
"Ketika saya menelepon, saya tidak pernah mengharapkan reaksi yang mengejutkan dan mengecewakan seperti itu dari presenter. Tetapi saya tahu bahwa suara saya telah mencapai orang yang tepat dan kepemimpinan UEA tidak akan ragu untuk mendukung saya dan memberikan saya keadilan," imbuh Ali.
Penguasa Dubai, Sheikh Mohameed, bertindak cepat setelah mengetahui keluhan warga tak mampu tersebut. Dia mengarahkan pihak berwenang yang berkepentingan untuk memberikan dia dan keluarganya dengan kebutuhan yang dibutuhkan.
Dari ledekan penyiar radio, keberuntungan justru diterima Ali. Dia ditunjuk penguasa Dubai menjadi peneliti sosial di kementerian terkait.
Kantor media pemerintah Dubai melalui Twitter menyatakan, Menteri Pengembangan Masyarakat segera bertindak merealisasikan permintaan warga yang diolok-olok penyiar radio dalam siaran langsung hanya karena meminta rumah kepada pemerintah.
"@HHShkMohd mengundang Ali Al-Mazrouei untuk menghadiri sidang Kabinet UEA besok yang akan melihat kabinet meninjau rencana aksi Menteri Pengembangan Masyarakat untuk mendukung warga berpenghasilan rendah. Seorang pembawa acara radio Ajman mengolok-olok Ali minggu lalu menyusul permintaannya untuk sebuah rumah yang layak," tulis kantor media pemerintah Dubai melalui akun Twitter @DXBMediaOffice.
Warga miskin bernama Ali al-Mazrouei, 57, asal Ras al-Khaimah, awalnya membuat panggilan telepon ke Ajman Radio pada 3 April 2018. Dia menelepon di acar radio secara live itu untuk meningkatkan kesadaran pemerintah akan kebutuhan warga, terutama bagi mereka yang berpenghasilan terbatas.
Dalam acara itu, Ali mengeluhkan berbagai masalah seperti kenaikan harga dan pengeluaran secara keseluruhan. Namun, penyiar Ajman Radio menertawakan Ali yang meminta rumah layak kepada pemerintah. Penyiar itu menginterupsi Ali dan tidak tertarik dengan apa yang dia sampaikan.
Tindakan penyiar itu ternyata diketahui Putra Mahkota Ajman, Syeikh Ammar bin Humaid al-Nuaimi. Syeikh Ammar lantas meminta agar penyiar radio bernama Yaqoub al-Awadhi ditangguhkan.
Ali kepada Khaleej Times, menceritakan kejadian tersebut."Saya membuat panggilan karena saya ingin mendorong departemen untuk mempercepat dan menindaklanjuti permohonan saya untuk sebuah rumah sehingga saya dapat menyediakan tempat tinggal untuk sembilan anak saya, yang belum dewasa," katanya, yang dikutip Senin (9/4/2018).
"Saya menderita sejumlah penyakit seperti diabetes dan tekanan darah tinggi, karena itu saya tidak dapat bekerja dan mendukung keluarga saya. Saya harus bergantung pada gaji bulanan yang diberikan oleh departemen urusan sosial, yang tidak lagi cukup untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga saya," keluh Ali.
"Ketika saya menelepon, saya tidak pernah mengharapkan reaksi yang mengejutkan dan mengecewakan seperti itu dari presenter. Tetapi saya tahu bahwa suara saya telah mencapai orang yang tepat dan kepemimpinan UEA tidak akan ragu untuk mendukung saya dan memberikan saya keadilan," imbuh Ali.
Penguasa Dubai, Sheikh Mohameed, bertindak cepat setelah mengetahui keluhan warga tak mampu tersebut. Dia mengarahkan pihak berwenang yang berkepentingan untuk memberikan dia dan keluarganya dengan kebutuhan yang dibutuhkan.
Dari ledekan penyiar radio, keberuntungan justru diterima Ali. Dia ditunjuk penguasa Dubai menjadi peneliti sosial di kementerian terkait.
(mas)