Bubarkan Parlemen Malaysia, Najib Luncurkan Manifesto Mirip Trump

Minggu, 08 April 2018 - 06:41 WIB
Bubarkan Parlemen Malaysia,...
Bubarkan Parlemen Malaysia, Najib Luncurkan Manifesto Mirip Trump
A A A
KUALA LUMPUR - Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak meluncurkan manifesto mewah dengan slogan kampanye mirip dengan jargon Donald Trump saat pemilu Amerika Serikat 2016. Manifesto diluncurkan sehari setelah dia membubarkan parlemen.

Pada hari Jumat, Najib mengumumkan pembubaran parlemen Malaysia dan membuka jalan bagi pemilu dalam waktu 60 hari.

Pemimpin berdarah Bugis berusia 64 ini bertekad membuat Barisan Nasional (BN), partai berkusa, memenangkan pemilu dengan slogan kampanye "buat Malaysia hebat". Jika menang pemilu, dia akan berkuasa untuk masa jabatan yang ketiga kalinya.

Pemilu tahun ini akan jadi pertaruhan Najib setelah dia dirundung skandal korupsi besar-besaran yang melibatkan lembaga keuangan negara atau 1MDB. Kasus korupsi ini sedang diselidiki di Amerika Serikat dan negara-negara lain karena melibatkan praktik pencucian uang lintas batas.

Manifesto BN setebal 220 halaman mencakup 364 janji. "Jadikan negara saya hebat dengan BN," bunyi slogan kampanye BN dalam manifesto tersebut. Slogan ini mirip jargon kampanye Donald Trump saat pemilu AS 2016 yang berbunyi; "Jadikan Amerika hebat lagi".

"Pemilu ini bukan tentang Najib melawan pemimpin oposisi. Pemilihan ini bukan tentang BN melawan oposisi," kata Najib di hadapan puluhan ribu pendukungnya dalam upacara peluncuran manifesto di stadion olahraga dekat Kuala Lumpur.

"Pertanyaan kuncinya adalah pihak mana yang dapat memberikan kehidupan yang lebih baik untuk Anda, keluarga Anda, anak-anak dan cucu Anda, serta masa depan mereka," sambung Najib.

Dia mengatakan jika koalisi BN mempertahankan kekuasaan, dia akan menaikkan upah minimum menjadi 1.500 ringgit (USD388) per bulan, memodernisasi infrastruktur transportasi, menciptakan 3 juta pekerjaan baru, menyediakan perumahan yang lebih terjangkau dan pengasuhan anak universal dan memperkuat institusi keagamaan.

"Pemilu ke-14 adalah persimpangan jalan. Ini adalah pemilu yang akan menentukan kelangsungan hidup Malaysia. Itu akan menentukan takdir kita," katanya, seperti dilansir Reuters, Minggu (8/4/2018).

"BN akan terus berjuang untuk nasib masing-masing warga Malaysia, setiap warga Malaysia penting bagi BN," imbuh dia.

Najib dan koalisinya menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya dari mantan mentornya yang juga mantan perdana menteri Mahathir Mohamad. Dalam pemilu kali ini, Mahathir bergabung dengan musuh lamanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6227 seconds (0.1#10.140)