Palestina Desak Liga Arab Gelar Pertemuan Darurat
A
A
A
YERUSALEM - Palestina menyerukan Liga Arab untuk mengadakan pertemuan darurat tentang kejahatan Israel terhadap demonstrasi Hari Tanah. Hal itu diungkapkan oleh Duta Besar Palestina untuk Liga Arab.
Diab al-Louh mengatakan negaranya telah mengajukan memorandum ke Liga Arab untuk mengadakan pertemuan darurat di tingkat perwakilan permanen. Pertemuan darurat itu terkait atas kejahatan Israel dan penggunaan kekuatan terhadap demonstran damai selama demonstrasi Hari Tanah pada hari Jumat lalu.
Dalam sebuah pernyataan, al-Louh mengatakan bahwa Israel telah melakukan pembantaian brutal terhadap warga Palestina. Ia menekankan bahwa aksi demonstrasi mengkonfirmasi penolakan terhadap kompromi apapun yang mempengaruhi pengungsi seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (2/4/2018).
Lebih lanjut ia meminta komunitas internasional untuk memikul tanggung jawabnya atas praktik-praktik intimidasi, pemindahan, pembunuhan, dan pembersihan etnis Israel terhadap orang-orang Palestina yang tak berdaya.
Pada hari Sabtu, Presiden Mahmoud Abbas mengumumkan hari berkabung nasional bagi para martir Hari Tanah.
Pada hari Jumat, puluhan ribu warga Palestina berkumpul di perbatasan timur Gaza sepanjang 45 kilometer dengan Israel untuk menegaskan kembali hak mereka untuk kembali ke rumah leluhur mereka di Palestina yang bersejarah.
Untuk mengantisipasi demonstrasi massa, Israel telah mengerahkan ribuan pasukan di sepanjang perbatasan. Dijuluki "Great March of Return," protes juga dimaksudkan untuk menekan Israel untuk mengangkat blokade Gaza lebih dari satu dekade.
Serangan pasukan Israel terhadap para demonstran menyebabkan 17 orang Palestina menjadi martir dan hampir 1.500 orang terluka.
Aksi demonstrasi ini didukung oleh hampir semua faksi politik Palestina, yang berulang kali menekankan sifat damai acara tersebut.
Hari Tanah adalah peringatan tahunan Palestina atas kematian enam warga Arab Israel yang dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun 1976, selama demonstrasi menentang penyitaan tanah pemerintah di Israel utara.
Diab al-Louh mengatakan negaranya telah mengajukan memorandum ke Liga Arab untuk mengadakan pertemuan darurat di tingkat perwakilan permanen. Pertemuan darurat itu terkait atas kejahatan Israel dan penggunaan kekuatan terhadap demonstran damai selama demonstrasi Hari Tanah pada hari Jumat lalu.
Dalam sebuah pernyataan, al-Louh mengatakan bahwa Israel telah melakukan pembantaian brutal terhadap warga Palestina. Ia menekankan bahwa aksi demonstrasi mengkonfirmasi penolakan terhadap kompromi apapun yang mempengaruhi pengungsi seperti dikutip dari Middle East Monitor, Senin (2/4/2018).
Lebih lanjut ia meminta komunitas internasional untuk memikul tanggung jawabnya atas praktik-praktik intimidasi, pemindahan, pembunuhan, dan pembersihan etnis Israel terhadap orang-orang Palestina yang tak berdaya.
Pada hari Sabtu, Presiden Mahmoud Abbas mengumumkan hari berkabung nasional bagi para martir Hari Tanah.
Pada hari Jumat, puluhan ribu warga Palestina berkumpul di perbatasan timur Gaza sepanjang 45 kilometer dengan Israel untuk menegaskan kembali hak mereka untuk kembali ke rumah leluhur mereka di Palestina yang bersejarah.
Untuk mengantisipasi demonstrasi massa, Israel telah mengerahkan ribuan pasukan di sepanjang perbatasan. Dijuluki "Great March of Return," protes juga dimaksudkan untuk menekan Israel untuk mengangkat blokade Gaza lebih dari satu dekade.
Serangan pasukan Israel terhadap para demonstran menyebabkan 17 orang Palestina menjadi martir dan hampir 1.500 orang terluka.
Aksi demonstrasi ini didukung oleh hampir semua faksi politik Palestina, yang berulang kali menekankan sifat damai acara tersebut.
Hari Tanah adalah peringatan tahunan Palestina atas kematian enam warga Arab Israel yang dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun 1976, selama demonstrasi menentang penyitaan tanah pemerintah di Israel utara.
(ian)