Usai Usir Diplomat, Rusia Potong Staf Diplomatik Inggris

Minggu, 01 April 2018 - 00:34 WIB
Usai Usir Diplomat,...
Usai Usir Diplomat, Rusia Potong Staf Diplomatik Inggris
A A A
MOSKOW - Kebuntuan hubungan antara Inggris dengan Rusia semakin mendalam setelah saling mengusir diplomat masing-masing. Terbaru, Rusia meminta Inggris untuk memotong lebih dari 50 staf diplomatik dan teknisnya di Moskow.

Pada hari Jumat, Kementerian Luar Negeri Rusia memanggil Duta Besar Inggris Laurie Bristow dan mengatakan kepadanya bahwa London memiliki waktu satu bulan untuk memangkas kontingen diplomatiknya di Rusia dengan ukuran yang sama seperti misi Rusia di Inggris. Itu juga mengusir 59 diplomat dari 23 negara lain untuk mendukung Inggris.

Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri Inggris menyebut langkah Rusia itu disesalkan, dan mengatakan pihaknya mempertimbangkan implikasi dari langkah-langkah itu. Tidak dikatakan berapa banyak staf diplomatik di Rusia yang akan terpengaruh, sementara Kedutaan Inggris di Moskow mengatakan tidak membuat jumlah staf publik.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa permintaan itu berarti Inggris harus memotong sedikitnya lebih dari 50 staf diplomatik dan teknisnya di Rusia selain 23 diplomat yang sudah pulang.

“Kami meminta persamaan. Orang Inggris memiliki 50 diplomat lebih banyak daripada orang Rusia,” kata Zakharova seperti dilansir dari Reuters, Minggu (1/4/2018).

Ditanya apakah itu berarti Inggris sekarang harus memotong 50 staf diplomatik dan teknis, Zakharova berkata: "Sedikitnya di atas 50."

Sementara itu, Kementerian Transportasi Rusia menuntut Inggris menjelaskan mengapa pesawat penumpang Aeroflot digeledah di bandara Heathrow pada hari Jumat. Tindakan ini disebut Kedutaan Rusia di London sebagai aksi provokasi terang-terangan.

Baca Juga: Inggris Geledah Pesawat Rusia yang Mendarat di London

"Setelah pencarian selesai, para perwira Inggris menolak untuk memberikan dokumen tertulis yang akan menerangkan alasan untuk tindakan mereka, dasar hukum mereka dan hasil penggeledahan," kata kedutaan Rusia.

Kedutaan Rusia pun menyimpulkan bahwa tindakan itu terhubung dengan kebijakan bermusuhan dari pemerintah Inggris terhadap Rusia.

Namun Inggris tidak setuju dengan tudingan itu.

"Ini adalah pemeriksaan rutin agen perbatasan Inggris guna memeriksa pesawat untuk melindungi Inggris dari kejahatan terorganisir dan dari mereka yang berusaha membawa bahan berbahaya seperti obat-obatan atau senjata api ke negara ini," kata Menteri Keamanan Ben Wallace dalam pernyataan tertulis.

"Setelah pemeriksaan ini dilakukan, pesawat diizinkan untuk melanjutkan perjalanan selanjutnya," tukasnya.

Lebih dari 100 diplomat Rusia telah diusir oleh berbagai negara, termasuk 23 dari Inggris. Pengusiran itu untuk menghukum Kremlin atas serangan racun 4 Maret terhadap Sergei Skripal dan putrinya Yulia di kota bersejarah Inggris, Salisbury.

London mengatakan Moskow bertanggung jawab karena meracuni Skripal dalam penggunaan pertama yang diketahui dari zat saraf kelas militer di tanah Eropa sejak Perang Dunia II. Rusia dengan tegas menyangkal itu dan telah melemparkan tuduhan itu sebagai bagian dari plot Barat yang rumit untuk menyabot hubungan Timur-Barat dan mengisolasi Moskow.

Rusia pun membalas dengan mengusir 23 diplomat Inggris.
(ian)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1221 seconds (0.1#10.140)