Kebakaran Mal Tewaskan Puluhan Anak-anak, Putin Murka
A
A
A
MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin mengutarakan kemarahannya kepada pejabat Rusia terkait dengan kebakaran hebat di sebuah pusat perbelanjaan di Kemerovo. Kebakaran yang terjadi pada akhir pekan lalu itu menewaskan lebih dari 60 orang, di mana 40 diantaranya adalah anak-anak.
Berbicara saat mengunjungi reruntuhan pusat perbelanjaan itu, Putin menuturkan, insiden memilukan ini tidak akan pernah terjadi jika tidak ada pejabat yang korup dan malas, yang seharusnya bertugas memeriksa kelayakan dan keamanan pusat perbelanjaan itu.
"Apa yang terjadi di sini? Ini bukan perang, bukan ledakan metana yang tak terduga di tambang batu bara. Orang-orang datang untuk bersantai, anak-anak. Kita berbicara tentang demografi dan kehilangan banyak orang," kata Putin seperti dilansir Reuters pada Selasa (27/3).
"Mengapa? Karena beberapa kelalaian beberapa kriminal, karena kecerobohan sejumlah orang. Bagaimana ini bisa terjadi? Emosi pertama ketika mendengar tentang jumlah anak-anak yang meninggal dan meratapi kematian mereka. Dan, ketika Anda mendengarkan apa yang telah dikatakan di sini, jujur, emosi lain muncul," sambungnya.
Para penyelidik mengatakan pintu keluar darurat telah diblokir secara ilegal, sistem peringatan publik tidak dinyalakan, sistem alarm kebakaran rusak, dan anak-anak terkunci di dalam bioskop.
Aksi demonstrasi menuntut penjelasan akan insiden ini terjadi di depan kantor Walikota Kamerova. Ratusan orang mendesak Walikota Kamerova, Ilya Seredyuk untuk menyampaikan kebenaran di balik kebakaran itu.
Banyak penduduk setempat yang tidak percaya hanya 64 orang yang tewas dalam kebakaran dan menduga bahwa ratusan orang tewas dilalap sijago merah. Para kerabat korban mengatakan mereka telah menyusun daftar orang yang masih belum ditemukan dalam kebakaran itu dan jumlahnya mencapai 85 orang.
Berbicara saat mengunjungi reruntuhan pusat perbelanjaan itu, Putin menuturkan, insiden memilukan ini tidak akan pernah terjadi jika tidak ada pejabat yang korup dan malas, yang seharusnya bertugas memeriksa kelayakan dan keamanan pusat perbelanjaan itu.
"Apa yang terjadi di sini? Ini bukan perang, bukan ledakan metana yang tak terduga di tambang batu bara. Orang-orang datang untuk bersantai, anak-anak. Kita berbicara tentang demografi dan kehilangan banyak orang," kata Putin seperti dilansir Reuters pada Selasa (27/3).
"Mengapa? Karena beberapa kelalaian beberapa kriminal, karena kecerobohan sejumlah orang. Bagaimana ini bisa terjadi? Emosi pertama ketika mendengar tentang jumlah anak-anak yang meninggal dan meratapi kematian mereka. Dan, ketika Anda mendengarkan apa yang telah dikatakan di sini, jujur, emosi lain muncul," sambungnya.
Para penyelidik mengatakan pintu keluar darurat telah diblokir secara ilegal, sistem peringatan publik tidak dinyalakan, sistem alarm kebakaran rusak, dan anak-anak terkunci di dalam bioskop.
Aksi demonstrasi menuntut penjelasan akan insiden ini terjadi di depan kantor Walikota Kamerova. Ratusan orang mendesak Walikota Kamerova, Ilya Seredyuk untuk menyampaikan kebenaran di balik kebakaran itu.
Banyak penduduk setempat yang tidak percaya hanya 64 orang yang tewas dalam kebakaran dan menduga bahwa ratusan orang tewas dilalap sijago merah. Para kerabat korban mengatakan mereka telah menyusun daftar orang yang masih belum ditemukan dalam kebakaran itu dan jumlahnya mencapai 85 orang.
(esn)