Pasca Serangan di Prancis, Trump Serukan Penguatan Upaya Melawan Teror
A
A
A
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menyerukan penguatan upaya untuk melawan terorisme. Seruan Trump tersebut datang setelah terjadi aksi teror yuang berlangsung di Prancis pada Jumat lalu.
Melalui akun TWitternya, Trump menyampaikan kekaguman terhadap Letnan Kolonel Arnaud Beltrame, yang rela bertukar tempat dengan sandera saat aksi teror di Prancis berlangsung. Dia kemudian menyerukan kepada semua pihak untuk memperkuat upaya melawan terorisme, untuk mencegah serangan serupa terjadi.
"Prancis menghormati pahlawan besar. Petugas tewas setelah dengan berani bertukar tempat dengan sandera dalam serangan teror ISIS," kicau Trump, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (25/3).
"Begitu banyak para pemberani di seluruh dunia yang terus-menerus memerangi terorisme Islam radikal. Bahkan tindakan yang lebih kuat diperlukan, terutama di perbatasan!" sambungnya.
Seperti diketahui, empat orang tewas termasuk pelaku dalam insiden penembakan dan penyanderaan di sebuah supermarket di Prancis, Jumat lalu. Pemerintah menyatakannya sebagai serangan teror.
Pelaku serangan mengaku sebagai anggota kelompok Islamic State atau ISIS. Dalam aksinya, pelaku memekikkan takbir dan mengancam akan membunuh semua orang sebelum akhirnya mengumbar tembakan.
Pelaku-pria keturunan Marokok berusia 20-an tahun—sempat menembaki polisi. Pelaku telah membunuh tiga orang dan menyandera sekitar delapan orang sebelum akhirnya ditembak mati.
Presiden Emmanuel Macron menyebut serangan itu sebagai tindakan "terorisme Islam," tetapi menambahkan bahwa dinas keamanan belum menetapkan apakah ISIS benar-benar berada di belakang serangan itu.
Melalui akun TWitternya, Trump menyampaikan kekaguman terhadap Letnan Kolonel Arnaud Beltrame, yang rela bertukar tempat dengan sandera saat aksi teror di Prancis berlangsung. Dia kemudian menyerukan kepada semua pihak untuk memperkuat upaya melawan terorisme, untuk mencegah serangan serupa terjadi.
"Prancis menghormati pahlawan besar. Petugas tewas setelah dengan berani bertukar tempat dengan sandera dalam serangan teror ISIS," kicau Trump, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (25/3).
"Begitu banyak para pemberani di seluruh dunia yang terus-menerus memerangi terorisme Islam radikal. Bahkan tindakan yang lebih kuat diperlukan, terutama di perbatasan!" sambungnya.
Seperti diketahui, empat orang tewas termasuk pelaku dalam insiden penembakan dan penyanderaan di sebuah supermarket di Prancis, Jumat lalu. Pemerintah menyatakannya sebagai serangan teror.
Pelaku serangan mengaku sebagai anggota kelompok Islamic State atau ISIS. Dalam aksinya, pelaku memekikkan takbir dan mengancam akan membunuh semua orang sebelum akhirnya mengumbar tembakan.
Pelaku-pria keturunan Marokok berusia 20-an tahun—sempat menembaki polisi. Pelaku telah membunuh tiga orang dan menyandera sekitar delapan orang sebelum akhirnya ditembak mati.
Presiden Emmanuel Macron menyebut serangan itu sebagai tindakan "terorisme Islam," tetapi menambahkan bahwa dinas keamanan belum menetapkan apakah ISIS benar-benar berada di belakang serangan itu.
(esn)