AU China Gelar Latihan di Laut China Selatan dan Pasifik Barat
A
A
A
BEIJING - Angkatan Udara (AU) China kembali melakukan latihan di Laut China Selatan yang disengketakan dan Pasifik Barat, melewati pulau-pulau selatan Jepang. Beijing menyebut latihan tersebut sebagai persiapan terbaik untuk perang.
Dalam sebuah pernyataan, angkatan udara mengatakan pembom H-6K serta jet tempur jenis Sukhoi, Su-30 dan Su-35, berada di antara pesawat lainnya. Pesawat-pesawat itu disebut melakukan patroli tempur atas Laut Cina Selatan dan latihan di Pasifik Barat setelah melewati Selat Miyako, yang terletak antara dua pulau Jepang sebelah selatan.
"Mengirimkan pesawat tempur Su-35 di Laut Cina Selatan bertujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan angkatan udara untuk bertempur jauh di laut," kata angkatan udara dalam pernyataan di microblognya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (25/3/2018).
AU China menambahkan pesawat-pesawat mereka terbang melintasi Selat Miyako, yang juga terletak di timur laut pulau Taiwan yang diklaim China sebagai bagiannya, sesuai dengan hukum dan praktik internasional.
"Latihan Angkatan Udara adalah latihan untuk perang di masa depan dan merupakan persiapan langsung untuk pertempuran," katanya.
"Semakin banyak latihan yang dilakukan jauh dari pantai, semakin baik posisinya sebagai kekuatan penting untuk mengelola dan mengendalikan krisis, yang berpotensi pecah perang dan memenangkan pertempuran," tambahnya.
Pernyataan itu tidak disebutkan kapan latihan itu berlangsung atau menyebutkan bagian Laut Cina Selatan atau Pasifik Barat yang menjadi lokasi latihan.
Sebelumnya, dalam operasi kebebasan navigasi pada hari Jumat, kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) datang dalam jarak 12 mil laut dari pulau buatan China yang dibangun di Laut Cina Selatan. Hal ini memicu kecaman dari China, yang mengklaim sebagian besar perairan strategis itu.
China berada di tengah-tengah program modernisasi militer ambisius yang diawasi langsung oleh Presiden Xi Jinping. Program modernisasi Negeri Naga ini difokuskan pada angkatan udara dan angkatan lautnya, mulai dari membangun pesawat tempur siluman hingga menambah kapal induk.
China bersikeras tidak memiliki niat bermusuhan, tetapi serangannya yang sengit di perairan Laut Cina Selatan yang sibuk, dan di sekitar Taiwan, telah menyentuh saraf di kawasan itu dan di Washington.
Dalam sebuah pernyataan, angkatan udara mengatakan pembom H-6K serta jet tempur jenis Sukhoi, Su-30 dan Su-35, berada di antara pesawat lainnya. Pesawat-pesawat itu disebut melakukan patroli tempur atas Laut Cina Selatan dan latihan di Pasifik Barat setelah melewati Selat Miyako, yang terletak antara dua pulau Jepang sebelah selatan.
"Mengirimkan pesawat tempur Su-35 di Laut Cina Selatan bertujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan angkatan udara untuk bertempur jauh di laut," kata angkatan udara dalam pernyataan di microblognya seperti dikutip dari Reuters, Minggu (25/3/2018).
AU China menambahkan pesawat-pesawat mereka terbang melintasi Selat Miyako, yang juga terletak di timur laut pulau Taiwan yang diklaim China sebagai bagiannya, sesuai dengan hukum dan praktik internasional.
"Latihan Angkatan Udara adalah latihan untuk perang di masa depan dan merupakan persiapan langsung untuk pertempuran," katanya.
"Semakin banyak latihan yang dilakukan jauh dari pantai, semakin baik posisinya sebagai kekuatan penting untuk mengelola dan mengendalikan krisis, yang berpotensi pecah perang dan memenangkan pertempuran," tambahnya.
Pernyataan itu tidak disebutkan kapan latihan itu berlangsung atau menyebutkan bagian Laut Cina Selatan atau Pasifik Barat yang menjadi lokasi latihan.
Sebelumnya, dalam operasi kebebasan navigasi pada hari Jumat, kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) datang dalam jarak 12 mil laut dari pulau buatan China yang dibangun di Laut Cina Selatan. Hal ini memicu kecaman dari China, yang mengklaim sebagian besar perairan strategis itu.
China berada di tengah-tengah program modernisasi militer ambisius yang diawasi langsung oleh Presiden Xi Jinping. Program modernisasi Negeri Naga ini difokuskan pada angkatan udara dan angkatan lautnya, mulai dari membangun pesawat tempur siluman hingga menambah kapal induk.
China bersikeras tidak memiliki niat bermusuhan, tetapi serangannya yang sengit di perairan Laut Cina Selatan yang sibuk, dan di sekitar Taiwan, telah menyentuh saraf di kawasan itu dan di Washington.
(ian)