Hendak Ditangkap, Eks Presiden Catalonia Kabur dari Finlandia
A
A
A
HELSINKI - Mantan presiden Catalonia, Carles Puigdemont, berhasil lolos dari upaya penangkapan polisi Finlandia. Pengacara Puigdemont mengatakan kliennya telah meninggalkan negara itu.
Puigdemont diketahui menetap di pengasingannya di Belgia. Ia mengunjungi Finlandia sejak Kamis untuk melakukan pembicaraan dengan para anggota parlemen.
Ketegangan semakin tinggi di Catalonia dan partai separatis telah membatalkan rencana untuk menunjuk presiden baru menyusul penangkapan kandidat terbaru.
"Saya menegaskan bahwa Presiden Puigdemont tidak lagi di Finlandia," kata pengacaranya Jaume Alonso Cuevillas dalam cuitannya, tanpa menyatakan di mana mantan pemimpin Catalonia itu berada seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (25/3/2018).
Anggota parlemen Finlandia, Mikko Karna, juga membenarkan hal itu. Ia mengaku tidak tahu bagaimana cara Puigdemont keluar dari negaranya untuk kembali ke Belgia.
"Puigdemont menegaskan kepada saya hari ini bahwa di Belgia dia akan sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwenang," tulis Karna, setelah sebelumnya mengatakan kepada media bahwa dia tidak berhubungan dengan yang bersangkutan sejak Jumat.
Puigdemont dicari oleh Spanyol atas tuduhan "pemberontakan" dan "hasutan".
Spanyol pada Jumat juga mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk lima separatis lainnya, termasuk empat mantan menteri yang juga di pengasingan di Belgia.
Biro Investigasi Nasional Finlandia (NBI) mengkonfirmasi sebelumnya pada hari Sabtu bahwa mereka telah menerima surat perintah penangkapan Eropa untuk seorang warga Spanyol yang mengunjungi Finlandia, tetapi tidak tahu keberadaan orang itu.
"Kami tidak memiliki kontak dengan orang itu sendiri atau asistennya," kata inspektur kejahatan NBI, Hannu Kautta.
Pengacara Puigdemont sebelumnya mengatakan kepada Catalunya Radio bahwa kliennya tidak akan mencoba melarikan diri dari penangkapan.
“Ketika surat perintah penangkapan Eropa dikeluarkan (pertama kali), dia memasrahkan dirinya untuk pengadilan dan polisi Belgia, dan dia akan melakukan hal yang sama sekarang. Saya belum berbicara dengannya, tetapi itu jelas, ya,” kata Cuevillas.
Puigdemont diketahui menetap di pengasingannya di Belgia. Ia mengunjungi Finlandia sejak Kamis untuk melakukan pembicaraan dengan para anggota parlemen.
Ketegangan semakin tinggi di Catalonia dan partai separatis telah membatalkan rencana untuk menunjuk presiden baru menyusul penangkapan kandidat terbaru.
"Saya menegaskan bahwa Presiden Puigdemont tidak lagi di Finlandia," kata pengacaranya Jaume Alonso Cuevillas dalam cuitannya, tanpa menyatakan di mana mantan pemimpin Catalonia itu berada seperti dikutip dari The Guardian, Minggu (25/3/2018).
Anggota parlemen Finlandia, Mikko Karna, juga membenarkan hal itu. Ia mengaku tidak tahu bagaimana cara Puigdemont keluar dari negaranya untuk kembali ke Belgia.
"Puigdemont menegaskan kepada saya hari ini bahwa di Belgia dia akan sepenuhnya bekerja sama dengan pihak berwenang," tulis Karna, setelah sebelumnya mengatakan kepada media bahwa dia tidak berhubungan dengan yang bersangkutan sejak Jumat.
Puigdemont dicari oleh Spanyol atas tuduhan "pemberontakan" dan "hasutan".
Spanyol pada Jumat juga mengeluarkan surat perintah penangkapan internasional untuk lima separatis lainnya, termasuk empat mantan menteri yang juga di pengasingan di Belgia.
Biro Investigasi Nasional Finlandia (NBI) mengkonfirmasi sebelumnya pada hari Sabtu bahwa mereka telah menerima surat perintah penangkapan Eropa untuk seorang warga Spanyol yang mengunjungi Finlandia, tetapi tidak tahu keberadaan orang itu.
"Kami tidak memiliki kontak dengan orang itu sendiri atau asistennya," kata inspektur kejahatan NBI, Hannu Kautta.
Pengacara Puigdemont sebelumnya mengatakan kepada Catalunya Radio bahwa kliennya tidak akan mencoba melarikan diri dari penangkapan.
“Ketika surat perintah penangkapan Eropa dikeluarkan (pertama kali), dia memasrahkan dirinya untuk pengadilan dan polisi Belgia, dan dia akan melakukan hal yang sama sekarang. Saya belum berbicara dengannya, tetapi itu jelas, ya,” kata Cuevillas.
(ian)