Dewan Keamanan Nasional Rekomendasikan Trump Usir Diplomat Rusia
A
A
A
WASHINGTON - Dewan Keamanan Nasional, NSC, Amerika Serikat (AS) dilaporkan merekomendasikan Presiden Donald Trump untuk mengusir sejumlah diplomat Rusia. Pengusiran ini sebagai tanggapan serangan racun terhadap mantan agen ganda Rusia, Sergei Skripal, dan putrinya di Inggris.
Seperti dilaporkan oleh CNN, Sabtu (24/3/2018), keputusan untuk mengirim rekomendasi itu kepada Trump muncul setelah pertemuan tingkat tinggi di Gedung Putih pada Rabu lalu. Menurut beberapa pejabat Departemen Luar Negeri dan sumber yang mengetahui hal itu, NSC telah menyusun berbagai opsi untuk mengambil tindakan terhadap Rusia.
Pada akhirnya, hasil pertemuan itu adalah rekomendasi bahwa Trump harus mengusir lebih banyak diplomat Rusia dari AS. Opsi ini, menurut beberapa sumber kepada CNN, adalah tanggapan yang paling berat yang sedang dipertimbangkan.
"Jika Trump memutuskan untuk bertindak atas rekomendasi NSC, diharapkan akan secepatnya. Mungkin awal pekan depan," ujar sumber yang terlibat dalam diskusi.
Sebelum pertemuan hari Rabu, satu sumber Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa langkah itu akan dianggap sebagai langkah yang sangat serius. Ini mengingat aksi serupa yang telah menyebabkan kekuatan diplomatik AS dan Rusia mengecil secara signifikan di masing-masing negara.
Menurut sumber dengan pengetahuan tentang diskusi, diyakini bahwa AS sedang menunggu untuk melihat apa yang anggota Dewan Eropa akan lakukan. Pada hari Jumat 10 negara Eropa mengumumkan bahwa mereka akan mengikuti jejak Inggris dengan mengusir diplomat Rusia.
Seorang diplomat senior asing mengatakan kepada CNN bahwa Jerman, Perancis, Denmark, Latvia, Lithuania, Estonia, Ceko, Belanda, Bulgaria, Irlandia dan beberapa lainnya "kemungkinan" akan mengusir diplomat Rusia pada hari Senin.
Inggris memerintahkan 23 diplomat Rusia kembali ke Moskow pekan lalu setelah negara itu menyimpulkan bahwa Moskow bertanggung jawab atas serangan racun itu.
Pada hari Selasa, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, mengatakan mendukung keputusan Inggris sendiri untuk mengusir 23 diplomat Rusia.
"Kami berdiri dalam solidaritas dengan sekutu kami di Inggris, dan kami sepenuhnya mendukung keputusan Inggris untuk mengusir diplomat dan mengambil tindakan lain untuk menanggapi," ujarnya.
"Amerika Serikat sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk menanggapi insiden yang memalukan ini, baik untuk menunjukkan solidaritas kami dengan sekutu kami dan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas pelanggaran yang jelas terhadap norma dan perjanjian internasional," imbuhnya.
Rusia dan Inggris telah terlibat dalam pertempuran diplomatik sejak mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal (66) dan putrinya, Yulia Skripal (33), diracuni di kota katedral Inggris Salisbury pada 4 Maret lalu.
Serangan itu memicu kemarahan Inggris. Perdana Menteri Inggris Theresa May menyebut serangan itu upaya kurang ajar untuk membunuh warga sipil tak berdosa di tanah Inggris.
May menuduh Rusia mendalangi serangan itu tetapi para pejabat Rusia telah berulang kali membantah melakukan serangan tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan tuduhan itu sebagai "igauan", dalam komentar setelah memenangkan pemilu.
Seperti dilaporkan oleh CNN, Sabtu (24/3/2018), keputusan untuk mengirim rekomendasi itu kepada Trump muncul setelah pertemuan tingkat tinggi di Gedung Putih pada Rabu lalu. Menurut beberapa pejabat Departemen Luar Negeri dan sumber yang mengetahui hal itu, NSC telah menyusun berbagai opsi untuk mengambil tindakan terhadap Rusia.
Pada akhirnya, hasil pertemuan itu adalah rekomendasi bahwa Trump harus mengusir lebih banyak diplomat Rusia dari AS. Opsi ini, menurut beberapa sumber kepada CNN, adalah tanggapan yang paling berat yang sedang dipertimbangkan.
"Jika Trump memutuskan untuk bertindak atas rekomendasi NSC, diharapkan akan secepatnya. Mungkin awal pekan depan," ujar sumber yang terlibat dalam diskusi.
Sebelum pertemuan hari Rabu, satu sumber Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa langkah itu akan dianggap sebagai langkah yang sangat serius. Ini mengingat aksi serupa yang telah menyebabkan kekuatan diplomatik AS dan Rusia mengecil secara signifikan di masing-masing negara.
Menurut sumber dengan pengetahuan tentang diskusi, diyakini bahwa AS sedang menunggu untuk melihat apa yang anggota Dewan Eropa akan lakukan. Pada hari Jumat 10 negara Eropa mengumumkan bahwa mereka akan mengikuti jejak Inggris dengan mengusir diplomat Rusia.
Seorang diplomat senior asing mengatakan kepada CNN bahwa Jerman, Perancis, Denmark, Latvia, Lithuania, Estonia, Ceko, Belanda, Bulgaria, Irlandia dan beberapa lainnya "kemungkinan" akan mengusir diplomat Rusia pada hari Senin.
Inggris memerintahkan 23 diplomat Rusia kembali ke Moskow pekan lalu setelah negara itu menyimpulkan bahwa Moskow bertanggung jawab atas serangan racun itu.
Pada hari Selasa, seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri, mengatakan mendukung keputusan Inggris sendiri untuk mengusir 23 diplomat Rusia.
"Kami berdiri dalam solidaritas dengan sekutu kami di Inggris, dan kami sepenuhnya mendukung keputusan Inggris untuk mengusir diplomat dan mengambil tindakan lain untuk menanggapi," ujarnya.
"Amerika Serikat sedang mempertimbangkan berbagai opsi untuk menanggapi insiden yang memalukan ini, baik untuk menunjukkan solidaritas kami dengan sekutu kami dan untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas pelanggaran yang jelas terhadap norma dan perjanjian internasional," imbuhnya.
Rusia dan Inggris telah terlibat dalam pertempuran diplomatik sejak mantan agen ganda Rusia Sergei Skripal (66) dan putrinya, Yulia Skripal (33), diracuni di kota katedral Inggris Salisbury pada 4 Maret lalu.
Serangan itu memicu kemarahan Inggris. Perdana Menteri Inggris Theresa May menyebut serangan itu upaya kurang ajar untuk membunuh warga sipil tak berdosa di tanah Inggris.
May menuduh Rusia mendalangi serangan itu tetapi para pejabat Rusia telah berulang kali membantah melakukan serangan tersebut.
Presiden Rusia Vladimir Putin menggambarkan tuduhan itu sebagai "igauan", dalam komentar setelah memenangkan pemilu.
(ian)