India Berhasil Tes Rudal Supersonik dengan Pelacak Homegrown

Jum'at, 23 Maret 2018 - 04:04 WIB
India Berhasil Tes Rudal...
India Berhasil Tes Rudal Supersonik dengan Pelacak Homegrown
A A A
NEW DELHI - India berhasil menguji coba rudal jelajah supersonik BrahMos yang terintegrasi dengan pelacak homegrown terhadap target di lokasi uji coba di Pokhran, Rajasthan. Tes tembak senjata ini berlangsung hari Kamis.

Ini merupakan tes pertama dari sistem senjata kelas dunia dengan pelacak yang dikembangkan di dalam negeri. Rudal jelajah BrahMos menunjukkan kemampuan operasional tertinggi dengan pelacak baru.

Senjata itu diluncurkan dari Mobile Autonomous Launcher (MAL) atau Peluncur Otonom Bergerak yang dikerahkan dalam konfigurasi penuh sekitar pukul 08.42 pagi. Pejabat senior menyaksikan peluncuran dan menyampaikan ucapan selamat kepada tim operasional atas kesuksesan peluncuran rudal tersebut.

Rudal berhasil lepas landas dan mencapai target yang ditentukan untuk memenuhi semua parameter misi.

Menteri Pertahanan Nirmala Sitharaman mengucapkan selamat kepada Badan Penelitian dan Pengembangan Pertahanan (DRDO), Angkatan Bersenjata dan industri pertahanan untuk tes penerbangan BrahMos yang sukses.

”Serangan presisi senjata yang tangguh dengan pelacak buatan India terbang dalam lintasan yang ditentukan dan mencapai target dengan titik-titik akurasi. Tes yang sukses akan semakin meningkatkan keamanan nasional kita,” tulis Nirmala di Twitter yang dilansir New Indian Express, Jumat (23/3/2018).

Uji coba senjata ini berselang hampir empat bulan setelah peluncuran perdana pesawat tempur Sukhoi-30 MKI di kawasan perbatasan.

Sistem rudal BrahMos merupakan sistem senjata mematikan dan ampuh yang pernah dimiliki India. Senjata tersebut sudah memiliki tiga varian untuk darat, laut dan udara.

Misil sepanjang sembilan meter ini dapat melakukan perjalanan tiga kali kecepatan suara dan membawa hulu ledak konvensional. Beratnya mencapai 300kg.

Rudal jelajah supersonik BrahMos pertama kali diuji coba untuk kisaran tempuh 290 km. Jangkauan serangan kemudian ditingkatkan menjadi 450 km setelah masuk layanan tempur militer India.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3741 seconds (0.1#10.140)