Jepang Hendak Kerahkan Rudal Amerika, Rusia Terusik
A
A
A
TOKYO - Rusia terusik dengan rencana Jepang yang akan mengerahkan sistem rudal Amerika Serikat (AS). Moskow merasa penyebaran sistem rudal Washington itu akan berdampak langsung pada keamanan nasional Rusia dan kepentingan regionalnya.
Kecemasan Moskow itu disampaikan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov saat berkunjung ke Tokyo pada hari Rabu.
”Rencana Jepang untuk menggelar sistem pertahanan rudal global secara langsung memengaruhi kepentingan keamanan Rusia,” kata Lavrov pada konferensi pers dengan mitranya dari Jepang, Taro Kono, di Tokyo.
Kabinet Jepang pada bulan Desember menyetujui pengerahan sistem rudal pertahanan Aegis yang berbasis di darat dalam upaya untuk melawan ancaman dari Korea Utara.
”Pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara telah menjadi ancaman yang lebih besar dan lebih dekat bagi keamanan nasional Jepang, dan kami perlu secara drastis meningkatkan kemampuan pertahanan rudal balistik kami untuk melindungi Jepang secara berkelanjutan,” kata pemerintah Jepang dalam sebuah pernyataan.
Pada bulan Januari, AS menyetujui penjualan rudal sistem rudal pertahanan senilai USD133,3 juta ke Jepang untuk membela diri terhadap apa yang disebut Washington sebagai ancaman nuklir dan rudal yang berkembang dari Korea Utara.
Departemen Luar Negeri AS telah memberi tahu Kongres tentang masalah Jepang tersebut dan meminta untuk menyetujui penjualan empat rudal SM-3 Block IIA.
Dalam konferensi pers, Lavrov menyatakan kekhawatiran Moskow atas niat Tokyo untuk secara aktif terlibat dalam rencana AS untuk menyebarkan komponen pertahanan rudal di wilayah Jepang.
”Dengan rasa hormat atas hak Jepang untuk memilih cara melindungi wilayahnya, kami melanjutkan dari premis bahwa tindakan apapun dari negara mana pun harus didasarkan pada aturan keamanan yang tidak terpisahkan,” kata Lavrov, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Kamis (22/3/2018).
Dia menekankan bahwa tidak ada negara yang harus memastikan keamanannya dengan melanggar keamanan negara lain.
Selain sistem rudal Aegis, Washington telah melengkapi Tokyo dengan sistem rudal Patriot dan Terminal High Altitude Area Defence (THAAD).
Jepang dan AS juga bekerja sama dalam pengembangan Standard Missile 3 (SM-3) RIM-161 yang akan digunakan dengan sistem Aegis.
Kecemasan Moskow itu disampaikan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov saat berkunjung ke Tokyo pada hari Rabu.
”Rencana Jepang untuk menggelar sistem pertahanan rudal global secara langsung memengaruhi kepentingan keamanan Rusia,” kata Lavrov pada konferensi pers dengan mitranya dari Jepang, Taro Kono, di Tokyo.
Kabinet Jepang pada bulan Desember menyetujui pengerahan sistem rudal pertahanan Aegis yang berbasis di darat dalam upaya untuk melawan ancaman dari Korea Utara.
”Pengembangan nuklir dan rudal Korea Utara telah menjadi ancaman yang lebih besar dan lebih dekat bagi keamanan nasional Jepang, dan kami perlu secara drastis meningkatkan kemampuan pertahanan rudal balistik kami untuk melindungi Jepang secara berkelanjutan,” kata pemerintah Jepang dalam sebuah pernyataan.
Pada bulan Januari, AS menyetujui penjualan rudal sistem rudal pertahanan senilai USD133,3 juta ke Jepang untuk membela diri terhadap apa yang disebut Washington sebagai ancaman nuklir dan rudal yang berkembang dari Korea Utara.
Departemen Luar Negeri AS telah memberi tahu Kongres tentang masalah Jepang tersebut dan meminta untuk menyetujui penjualan empat rudal SM-3 Block IIA.
Dalam konferensi pers, Lavrov menyatakan kekhawatiran Moskow atas niat Tokyo untuk secara aktif terlibat dalam rencana AS untuk menyebarkan komponen pertahanan rudal di wilayah Jepang.
”Dengan rasa hormat atas hak Jepang untuk memilih cara melindungi wilayahnya, kami melanjutkan dari premis bahwa tindakan apapun dari negara mana pun harus didasarkan pada aturan keamanan yang tidak terpisahkan,” kata Lavrov, seperti dikutip dari kantor berita TASS, Kamis (22/3/2018).
Dia menekankan bahwa tidak ada negara yang harus memastikan keamanannya dengan melanggar keamanan negara lain.
Selain sistem rudal Aegis, Washington telah melengkapi Tokyo dengan sistem rudal Patriot dan Terminal High Altitude Area Defence (THAAD).
Jepang dan AS juga bekerja sama dalam pengembangan Standard Missile 3 (SM-3) RIM-161 yang akan digunakan dengan sistem Aegis.
(mas)