Turki Rampas Bahan Senjata Nuklir Senilai Rp68,8 Triliun di Ankara
A
A
A
ANKARA - Polisi Turki telah menyita atau merampas 1.441 gram Californium-252, bahan yang digunakan untuk pembuatan senjata nuklir di Ankara. Materi berbahaya senilai USD5 miliar itu disita dari seorang tersangka yang hendak menjualnya seharga USD72 juta di pasar gelap.
Harga USD5 miliar dari materi nuklir itu merupakan nilai pasar dari californium saat ini.
Bahan senjata nuklir itu disita dari sebuah mobil di distrik Pursaklar di Ankara dan tindakan keamanan tinggi diambil di tempat kejadian karena Californium sangat berbahaya.
Empat orang telah ditahan dalam operasi tersebut. Ini adalah pertama kalinya materi senjata nuklir disita di Turki.
Californium selama ini diproduksi di Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Belum jelas bagaimana bahan berbahaya itu bisa sampai ke Ankara.
Investigasi polisi terkait temuan Californium sedang berlangsung.
Californium yang merupakan unsur radioaktif sintetis, diproduksi di laboratorium dan reaktor nuklir dan sering digunakan untuk memulai sebuah reaktor.
Polisi seperti dikutip kantor berita Anadolu, Selasa (20/3/2018) belum merilis empat orang yang ditahan dalam operasi tersebut.
Sumber bahan berbahaya dan identitas pembeli belum jelas. Polisi Ankara atau Otoritas Energi Atom Turki hingga kini belum berkomentar.
Harga USD5 miliar dari materi nuklir itu merupakan nilai pasar dari californium saat ini.
Bahan senjata nuklir itu disita dari sebuah mobil di distrik Pursaklar di Ankara dan tindakan keamanan tinggi diambil di tempat kejadian karena Californium sangat berbahaya.
Empat orang telah ditahan dalam operasi tersebut. Ini adalah pertama kalinya materi senjata nuklir disita di Turki.
Californium selama ini diproduksi di Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Belum jelas bagaimana bahan berbahaya itu bisa sampai ke Ankara.
Investigasi polisi terkait temuan Californium sedang berlangsung.
Californium yang merupakan unsur radioaktif sintetis, diproduksi di laboratorium dan reaktor nuklir dan sering digunakan untuk memulai sebuah reaktor.
Polisi seperti dikutip kantor berita Anadolu, Selasa (20/3/2018) belum merilis empat orang yang ditahan dalam operasi tersebut.
Sumber bahan berbahaya dan identitas pembeli belum jelas. Polisi Ankara atau Otoritas Energi Atom Turki hingga kini belum berkomentar.
(mas)