Kunjungi PM Selandia Baru, Jokowi 'Jualan' Kopi Indonesia
A
A
A
WELLINGTON - Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern menyambut kunjungan Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi). Dalam kunjungannya Jokowi menyinggung kebiasaan warga di negara itu yang gemar kopi, sehingga Wellington bisa mengimpor beragam kopi dari Indonesia.
Dalam sambutan pembukaan pada awal pertemuan bilateral formal dengan Presiden Jokowi, PM Ardern mengatakan bahwa penting bagi Selandia Baru untuk menjadi tuan rumah pemimpin Indonesia tersebut. Dia mencatat, Jokowi sebagai presiden pertama Indonesia yang berkunjung setelah tahun 2005.
”Kami sangat, sangat senang karena Anda menemukan waktu untuk berbicara dengan kami tentang hubungan masa depan antara Selandia Baru dan Indonesia,” kata Ardern.
Ardern berterima kasih kepada Indonesia atas peran yang telah dimainkannya sebagai negara mitra Selandia Baru di ASEAN. ”Dan juga kesempatan yang kita miliki saat kita meningkatkan status hubungan kita yang kita lihat sangat baik,” ujarnya.
”Seperti yang kita bicarakan secara singkat saat makan siang ada potensi besar di antara kita dari perspektif ekonomi. Tapi, hari ini apa yang saya harap kita akan memiliki kesempatan untuk dilakukan adalah berbicara tentang bagaimana kita dapat memperkuat potensi itu, bagaimana kita dapat membawanya ke langkah berikutnya,” lanjut Ardern.
Pemimpin perempuan ini juga bertukar wawasan dengan Jokowi tentang isu-isu regional.
Media diminta meninggalkan ruangan tepat saat Jokowi memulai sambutan pembukaannya, melalui seorang penerjemah. Pemimpin Indonesia ini mengatakan bahwa dia memenuhi janjinya untuk berkunjung.
Menteri Luar Negeri Winston Peters dan Menteri Pertahanan Ron Mark juga menghadiri pertemuan di Beehive tersebut. Dalam pertemuan itu, Ardern sempat membahas isu kebebasan berpendapat dan akses media asing di wilayah Papua. Isu tentahng hak-hak individu LGBT di Indonesia juga disinggung.
Selama lawatannya, Presiden Jokowi juga meletakkan karangan bunga di Monumen Nasional Peringatan Perang Pukeahu. Pemimpin Indonesia ini mendapat penghormatan berupa 21 tembakan salfo ke udara dari pasukan Selandia Baru.
Jokowi bahkan bertemu dengan seorang demonstran tunggal yang berulang kali meneriakkan ”Free West Papua” atau “Kemerdekaan Papu Barat”.
Kemudian, dalam sebuah pidato singkat sebelum makan siang dengan Gubernur Jenderal Dame Patsy Reddy, PM Jacinda Ardern dan Wakil PM Winston Peters, Jokowi senang mengetahui bahwa warga Selandia Baru menyukai salah satu ekspor utama Indonesia, yakni kopi.
”Dengan latar belakang saya sebagai pengusaha ketika saya melihat berapa banyak orang Selandia Baru menyukai kopi, saya segera berpikir bahwa Indonesia harus mengekspor lebih banyak kopi ke Selandia Baru,” katanya.
”Indonesia adalah salah satu produsen kopi top di dunia yang memiliki begitu banyak pilihan—mulai dari kopi Bali, kopi Sumatra, kopi Jawa…masing-masing kopi ini memiliki cita rasa yang unik,” paparnya, seperti dikutip radionz, Senin (19/3/2018).
Dalam sambutan pembukaan pada awal pertemuan bilateral formal dengan Presiden Jokowi, PM Ardern mengatakan bahwa penting bagi Selandia Baru untuk menjadi tuan rumah pemimpin Indonesia tersebut. Dia mencatat, Jokowi sebagai presiden pertama Indonesia yang berkunjung setelah tahun 2005.
”Kami sangat, sangat senang karena Anda menemukan waktu untuk berbicara dengan kami tentang hubungan masa depan antara Selandia Baru dan Indonesia,” kata Ardern.
Ardern berterima kasih kepada Indonesia atas peran yang telah dimainkannya sebagai negara mitra Selandia Baru di ASEAN. ”Dan juga kesempatan yang kita miliki saat kita meningkatkan status hubungan kita yang kita lihat sangat baik,” ujarnya.
”Seperti yang kita bicarakan secara singkat saat makan siang ada potensi besar di antara kita dari perspektif ekonomi. Tapi, hari ini apa yang saya harap kita akan memiliki kesempatan untuk dilakukan adalah berbicara tentang bagaimana kita dapat memperkuat potensi itu, bagaimana kita dapat membawanya ke langkah berikutnya,” lanjut Ardern.
Pemimpin perempuan ini juga bertukar wawasan dengan Jokowi tentang isu-isu regional.
Media diminta meninggalkan ruangan tepat saat Jokowi memulai sambutan pembukaannya, melalui seorang penerjemah. Pemimpin Indonesia ini mengatakan bahwa dia memenuhi janjinya untuk berkunjung.
Menteri Luar Negeri Winston Peters dan Menteri Pertahanan Ron Mark juga menghadiri pertemuan di Beehive tersebut. Dalam pertemuan itu, Ardern sempat membahas isu kebebasan berpendapat dan akses media asing di wilayah Papua. Isu tentahng hak-hak individu LGBT di Indonesia juga disinggung.
Selama lawatannya, Presiden Jokowi juga meletakkan karangan bunga di Monumen Nasional Peringatan Perang Pukeahu. Pemimpin Indonesia ini mendapat penghormatan berupa 21 tembakan salfo ke udara dari pasukan Selandia Baru.
Jokowi bahkan bertemu dengan seorang demonstran tunggal yang berulang kali meneriakkan ”Free West Papua” atau “Kemerdekaan Papu Barat”.
Kemudian, dalam sebuah pidato singkat sebelum makan siang dengan Gubernur Jenderal Dame Patsy Reddy, PM Jacinda Ardern dan Wakil PM Winston Peters, Jokowi senang mengetahui bahwa warga Selandia Baru menyukai salah satu ekspor utama Indonesia, yakni kopi.
”Dengan latar belakang saya sebagai pengusaha ketika saya melihat berapa banyak orang Selandia Baru menyukai kopi, saya segera berpikir bahwa Indonesia harus mengekspor lebih banyak kopi ke Selandia Baru,” katanya.
”Indonesia adalah salah satu produsen kopi top di dunia yang memiliki begitu banyak pilihan—mulai dari kopi Bali, kopi Sumatra, kopi Jawa…masing-masing kopi ini memiliki cita rasa yang unik,” paparnya, seperti dikutip radionz, Senin (19/3/2018).
(mas)