131 Orang Diduga Terpapar Zat Saraf Novichok
A
A
A
LONDON - Pihak kepolisian Inggris dan petugas kesehatan telah mengidentifikasi 131 orang yang kemungkinan terpapar zat saraf yang membuat Sergei Skripal dan putrinya dalam kondisi kritis. Sergei Skripal dan putrinya diketahui diracun dengan zat saraf Novichok.
Selain itu terungkap pula bahwa sebanyak 46 orang telah mendatangi rumah sakit di Salisbury yang mengatakan mereka bisa jadi terkena dampak zat saraf tersebut.
Pejabat kesehatan masyrakat kemungkinan mereka terpapar melalui pakaian atau barang di restoran atau pub yang sama dengan Skripal.
Namun, sebuah pertemuan publik yang diadakan di City Hall di Salisbury diberitahu bahwa hanya Skripal dan putrinya serta anggota polisi Nick Bailey yang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Jenny Harries, direktur regional kesehatan masyarakat Inggris, mengaku sulit dimengerti bagaimana orang-orang diizinkan mendekati lokasi kejadian yang sedang diperiksa oleh petugas dengan pakaian pelindung hazmat.
"Resiko kepada masyarakat umum rendah. Hanya ada tiga kasus di rumah sakit. Tidak ada anggota masyarakat yang dirugikan oleh kejadian ini. Ini adalah pesan penting untuk selamat," ujarnya seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (16/3/2018).
Petugas kesehatan dan dewan, serta polisi, berjanji untuk bersikap terbuka semaksimal mungkin untuk menghilangkan ketakutan, dan perwakilan kesehatan masyarakat akan berada di pasar Sabtu di Salisbury untuk berkonsultasi dengan siapa pun yang memiliki masalah.
"46 orang telah mendatangi rumah sakit yang mengungkapkan keprihatinannya. Masing-masing telah dinilai tapi selain tiga pasien yang Anda ketahui tidak ada orang lain yang memerlukan masuk rumah sakit," kata Wakil kepala polisi Wiltshire, Paul Mills.
"Kami telah mengidentifikasi 131 orang yang berpotensi berhubungan dengan zat saraf dan masing-masing mendapat telepon untuk memastikan kesehatan mereka. Tak satu pun dari orang-orang ini telah mengembangkan gejala yang akan menunjukkan bahwa mereka telah terpapar zat tersebut," imbuhnya.
Mills menyebut sifat dan skala operasi belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia mengungkapkan hampir 500 petugas polisi dan stafnya didukung oleh 200 personil militer. Ada juga 80 staf ambulan siap sedia setiap hari di mana sembilan dari 10 ambulans dipercaya secara nasional dan 50 petugas pemadam kebakaran. Mills mengatakan bahwa penjagaan bisa dilakukan selama berbulan-bulan yang akan datang.
Para pemimpin dewan menerima bahwa reputasi internasional insiden Salisbury dapat diserang oleh serangan tersebut dan dampak ekonominya bisa sangat parah.
Mereka mengumumkan langkah-langkah termasuk bantuan tingkat bisnis bagi mereka yang terkena dampak dan meluncurkan dana bagi mereka yang terkena dampak paling parah. Taman dan wahana di kota akan bebas dari hari Sabtu sampai Senin Paskah - meskipun ada protes keras saat dewan tersebut berkeras bahwa biaya parkir di kota tidak akan berkurang.
Ketika ditanya apa perasaan kota itu terhadap Rusia, anggota parlemen Konservatif Salisbury John Glen mengatakan: "Orang-orang marah karena pembunuh yang sembunyi-sembunyi dapat melakukan pembunuhan. Tapi pesan kami kepada orang-orang Rusia bahwa mereka selalu diterima di Salisbury. Masalah kami adalah dengan rezim Putin."
Selain itu terungkap pula bahwa sebanyak 46 orang telah mendatangi rumah sakit di Salisbury yang mengatakan mereka bisa jadi terkena dampak zat saraf tersebut.
Pejabat kesehatan masyrakat kemungkinan mereka terpapar melalui pakaian atau barang di restoran atau pub yang sama dengan Skripal.
Namun, sebuah pertemuan publik yang diadakan di City Hall di Salisbury diberitahu bahwa hanya Skripal dan putrinya serta anggota polisi Nick Bailey yang mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Jenny Harries, direktur regional kesehatan masyarakat Inggris, mengaku sulit dimengerti bagaimana orang-orang diizinkan mendekati lokasi kejadian yang sedang diperiksa oleh petugas dengan pakaian pelindung hazmat.
"Resiko kepada masyarakat umum rendah. Hanya ada tiga kasus di rumah sakit. Tidak ada anggota masyarakat yang dirugikan oleh kejadian ini. Ini adalah pesan penting untuk selamat," ujarnya seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (16/3/2018).
Petugas kesehatan dan dewan, serta polisi, berjanji untuk bersikap terbuka semaksimal mungkin untuk menghilangkan ketakutan, dan perwakilan kesehatan masyarakat akan berada di pasar Sabtu di Salisbury untuk berkonsultasi dengan siapa pun yang memiliki masalah.
"46 orang telah mendatangi rumah sakit yang mengungkapkan keprihatinannya. Masing-masing telah dinilai tapi selain tiga pasien yang Anda ketahui tidak ada orang lain yang memerlukan masuk rumah sakit," kata Wakil kepala polisi Wiltshire, Paul Mills.
"Kami telah mengidentifikasi 131 orang yang berpotensi berhubungan dengan zat saraf dan masing-masing mendapat telepon untuk memastikan kesehatan mereka. Tak satu pun dari orang-orang ini telah mengembangkan gejala yang akan menunjukkan bahwa mereka telah terpapar zat tersebut," imbuhnya.
Mills menyebut sifat dan skala operasi belum pernah terjadi sebelumnya.
Dia mengungkapkan hampir 500 petugas polisi dan stafnya didukung oleh 200 personil militer. Ada juga 80 staf ambulan siap sedia setiap hari di mana sembilan dari 10 ambulans dipercaya secara nasional dan 50 petugas pemadam kebakaran. Mills mengatakan bahwa penjagaan bisa dilakukan selama berbulan-bulan yang akan datang.
Para pemimpin dewan menerima bahwa reputasi internasional insiden Salisbury dapat diserang oleh serangan tersebut dan dampak ekonominya bisa sangat parah.
Mereka mengumumkan langkah-langkah termasuk bantuan tingkat bisnis bagi mereka yang terkena dampak dan meluncurkan dana bagi mereka yang terkena dampak paling parah. Taman dan wahana di kota akan bebas dari hari Sabtu sampai Senin Paskah - meskipun ada protes keras saat dewan tersebut berkeras bahwa biaya parkir di kota tidak akan berkurang.
Ketika ditanya apa perasaan kota itu terhadap Rusia, anggota parlemen Konservatif Salisbury John Glen mengatakan: "Orang-orang marah karena pembunuh yang sembunyi-sembunyi dapat melakukan pembunuhan. Tapi pesan kami kepada orang-orang Rusia bahwa mereka selalu diterima di Salisbury. Masalah kami adalah dengan rezim Putin."
(ian)