Pesawat Bawa 71 Orang Jatuh di Nepal, Puluhan Tewas
A
A
A
KATHMANDU - Sebuah pesawat Bangladesh yang membawa 67 penumpang dan empat awak jatuh saat mendarat di Bandara Internasional Tribhuvan di Kathmandu, Nepal, pada Senin (12/3/2018). Menurut pejabat bandara, dari 71 orang yang ada di pesawat sekitar 17 orang di antaranya diselamatkan.
Juru bicara bandara, Birendra Prasad Shrestha, mengatakan, nasib puluhan orang lainnya belum jelas. Pesawat yang jatuh dioperasikan oleh US-Bangla Airlines.
”Kami mencoba untuk mengendalikan kebakaran, rinciannya sedang ditunggu,” katanya, seperti dikutip Reuters. Bandara telah ditutup dan semua penerbangan lainnya dialihkan.
”Kami sekarang berkonsentrasi mengevakuasi penumpang,” ujar dia.
Kawasan pegunungan Nepal terkenal karena sering jadi lokasi kecelakaan udara. Beberapa pesawat kecil kerap bermasalah di kawasan tersebut. Sebuah penerbangan Thai Airways dari Bangkok pernah jatuh saat mencoba mendarat di Kathmandu pada tahun 1992 dan tak ada yang selamat.
US-Bangla Airlines adalah unit dari Grup US-Bangla, perusahaan patungan Bangladesh dan Amerika Serikat (AS). Maskapai penerbangan tersebut beroperasi pada Juli 2014 dan mengoperasikan pesawat Bombardier Inc dan Boeing.
Informasi lain dari militer Nepal, sekitar 50 orang tewas. Namun, polisi Nepal mengatakan kepada Associated Press bahwa setidaknya 38 orang tewas, 23 lainnya terluka, dan 10 orang tidak diketahui keberadaannya.
”Pesawat itu terbang sangat rendah sehingga saya pikir akan masuk ke pegunungan,” kata Amanda Summers, warga Amerika yang bekerja di Nepal yang menyaksikan kecelakaan pesawat itu dari teras rumahnya, kepada AP. ”Tiba-tiba ada ledakan dan ledakan lagi,” ujarnya.
Situs pelacak penerbangan FlightRadar24 telah mengidentifikasi pesawat tersebut tipe Bombardier Dash 8 Q400 buatan Kanada. Pesawat twin-propeller bisa dimodifikasi untuk mengangkut hingga 90 penumpang.
Juru bicara bandara, Birendra Prasad Shrestha, mengatakan, nasib puluhan orang lainnya belum jelas. Pesawat yang jatuh dioperasikan oleh US-Bangla Airlines.
”Kami mencoba untuk mengendalikan kebakaran, rinciannya sedang ditunggu,” katanya, seperti dikutip Reuters. Bandara telah ditutup dan semua penerbangan lainnya dialihkan.
”Kami sekarang berkonsentrasi mengevakuasi penumpang,” ujar dia.
Kawasan pegunungan Nepal terkenal karena sering jadi lokasi kecelakaan udara. Beberapa pesawat kecil kerap bermasalah di kawasan tersebut. Sebuah penerbangan Thai Airways dari Bangkok pernah jatuh saat mencoba mendarat di Kathmandu pada tahun 1992 dan tak ada yang selamat.
US-Bangla Airlines adalah unit dari Grup US-Bangla, perusahaan patungan Bangladesh dan Amerika Serikat (AS). Maskapai penerbangan tersebut beroperasi pada Juli 2014 dan mengoperasikan pesawat Bombardier Inc dan Boeing.
Informasi lain dari militer Nepal, sekitar 50 orang tewas. Namun, polisi Nepal mengatakan kepada Associated Press bahwa setidaknya 38 orang tewas, 23 lainnya terluka, dan 10 orang tidak diketahui keberadaannya.
”Pesawat itu terbang sangat rendah sehingga saya pikir akan masuk ke pegunungan,” kata Amanda Summers, warga Amerika yang bekerja di Nepal yang menyaksikan kecelakaan pesawat itu dari teras rumahnya, kepada AP. ”Tiba-tiba ada ledakan dan ledakan lagi,” ujarnya.
Situs pelacak penerbangan FlightRadar24 telah mengidentifikasi pesawat tersebut tipe Bombardier Dash 8 Q400 buatan Kanada. Pesawat twin-propeller bisa dimodifikasi untuk mengangkut hingga 90 penumpang.
(mas)