Eks Mata-mata Cantik Rusia Sebut Skripal Pengkhianat

Minggu, 11 Maret 2018 - 01:46 WIB
Eks Mata-mata Cantik Rusia Sebut Skripal Pengkhianat
Eks Mata-mata Cantik Rusia Sebut Skripal Pengkhianat
A A A
MOSKOW - Anna Chapman, mantan mata-mata cantik Moskow yang dibebaskan Amerika Serikat (AS) melalui kesepakatan tukar tahanan dengan Rusia berkomentar pedas terhadap Sergei Skripal, agen ganda Rusia yang terpapar racun di Inggris. Chapman mengatakan, Skripal adalah pengkhianat negara.

Skripal pernah dihukum pemerintah Moskow atas tuduhan menjadi agen ganda untuk Rusia dan Inggris. Setelah bebas, dia dilindungi pemerintah Inggris.

Dia dan putrinya, Yulia, ditemukan tak berdaya di Salisbury, Wiltshire, pekan lalu setelah terpapar racun. London menuduh Moskow meracuni Skripal, namun Kremlin menegaskan tak tahu apa-apa soal mantan mata-matanya yang membelot tersebut.

Menurut Chapman tidak ada untungnya bagi Rusia untuk meracuni Skripal. Mantan mata-mata yang hidup glamour ini menolak bersimpati.

Polisi Inggris mengonfirmasi bahwa 21 orang lainnya telah dirawat karena terpapar racun di Salisbury, termasuk seorang petugas polisi.

Chapman, yang tinggal di Inggris antara tahun 2001 dan 2006, ditangkap di New York pada bulan Juni 2010. Dia adalah satu dari sepuluh agen Rusia yang dipertukarkan oleh pemerintah AS dalam kesepakatan pertukaran tahanan mata-mata dengan Moskow. Skripal adalah salah satu mata-mata yang dibebaskan oleh Kremlin dalam kesepakatan tersebut pada bulan Juli 2010.

“Seperti biasa, Rusia (dianggap) bersalah secara default, terlepas dari kenyataan bahwa pengkhianat Skripal diampuni oleh Presiden, dan dibebaskan,” kata Chapman.

”Saat menyelidiki pembunuhan, masalah pertama adalah motif kejahatan. Siapa yang diuntungkan dari itu? Bagaimanapun, Rusia jelas tidak tertarik dengan skandal tersebut,” lanjut Chapman.

”Apakah Barat membutuhkan bukti untuk menyalahkan Rusia?,” ujar mantan mata-mata yang jadi ikon propagandis Moskow ini, seperti dikutip Daily Mirror, Minggu (11/3/2018).

Komentar emosional Chapman dia tulis di Instagram hampir seminggu setelah Skripal dan putrinya terpapar racun. Kasus ini memicu perseteruan baru antara London dan Moskow.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7365 seconds (0.1#10.140)