Rusia Dianggap Mulai Perang Dingin Melawan Inggris

Sabtu, 10 Maret 2018 - 02:43 WIB
Rusia Dianggap Mulai...
Rusia Dianggap Mulai Perang Dingin Melawan Inggris
A A A
LONDON - Rusia telah memulai Perang Dingin baru melawan Inggris. Anggapan ini disampaikan seorang anggota parlemen Inggris terkait nasib mantan agen ganda Rusia yang diserang racun di Salisbury, Inggris.

Bob Seely, mantan sersan Angkatan Darat dan anggota parlemen Inggris di Komite Urusan Luar Negeri, mengatakan bahwa ”sangat mungkin” Moskow berada di belakang serangan agen saraf terhadap mantan mata-mata Rusia Sergei Skripal dan putrinya, Yulia.

Seely, yang juga mantan wartawan The Times di Soviet pada maas lalu itu mengatakan bahwa penyelidikan tersebut perlu dilakukan secara seimbang dan fakta harus ditetapkan sebelum jari-jari menunjuk.

“Terlepas dari apakah orang-orang Rusia terlibat dalam kasus ini (atau tidak), mereka melakukan Perang Dingin baru melawan kami dan Anda perlu menjelaskannya,” ujarnya

”Ini sangat mungkin orang Rusia—Anda tidak mendapatkan agen saraf di ruang freezer di Morrisons,” katanya.

”Ini berasal dari satu atau dua tempat di dunia, dan salah satunya adalah Rusia. Mereka memiliki ciri dalam hal ini, mereka memiliki niat jahat,” katanya, yang dilansir Sabtu (10/3/2018).

Skripal masih berada dalam kondisi yang sangat serius di rumah sakit setelah ditemukan tak berdaya di bangku taman di Salisbury pada hari Minggu malam.

Sersan polisi Nick Bailey, 38, juga dalam kondisi serius. Dia diyakini telah menjadi orang pertama di tempat kejadian, meskipun sekarang ada saran bahwa dia mungkin telah jatuh sakit setelah menapak langkah Tuan Skripal dari rumahnya di Salisbury.

Kremlin menegaskan bahwa Moskow tak terlibat dalam serangan racun terhadap Skripal.Pada hari Jumat, Menteri Luar Negeri Rusia Segey Lavrov mengatakan bahwa negaranya akan mempertimbangkan untuk membantu pihak berwenang Inggris guna menyelidiki masalah keracunan tersebut.

Skripal yang oleh publik Moskow dianggap sebagai pengkhianat Rusia karena jadi agen genda. Dia telah menjalani hukuman empat tahun dari total hukuman 13 tahun penjara di Rusia. Dia dipecat karena merangkap sebagai agen MI6.

Dia dibebaskan sebagai bagian dari pertukaran mata-mata di tahun 2010 antara kedua negara. Sejak itu, Skripal diberi perlindungan di Inggris.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7571 seconds (0.1#10.140)