Trump-Kim Jong-un Bakal Bertemu, Rusia Semringah
A
A
A
ADDIS ABABA - Moskow menyambut baik terkait rencana pertemuan antara Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un. Menurut Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pertemuan tersebut diperlukan untuk mengakhiri krisis nuklir di Semenanjung Korea.
"Kami yakin, ini adalah langkah ke arah yang benar. Kami telah mendengar tentang kesepakatan ini hari ini. Saya berharap ini akan dilaksanakan," kata Lavrov pada sebuah konferensi pers di ibukota Etiopia Addis Ababa di mana dia melakukan kunjungan resmi.
"Hal ini diperlukan untuk menormalisasi situasi di sekitar Semenanjung Korea," imbuhnya.
"Seharusnya tidak berakhir dengan sebuah pembicaraan saja, namun membuka jalan menuju dialog politik komprehensif yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah nuklir di Semenanjung Korea berdasarkan prinsip-prinsip yang disetujui dalam perundingan enam negara dan di Dewan Keamanan PBB," Lavrov menekankan seperti dilansir dari Sputnik, Jumat (9/3/2018).
Sebelumnya Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan (Korsel), Chung Eui-yong, mengatakan pada sebuah konferensi pers di Gedung Putih bahwa Trump telah sepakat untuk bertemu dengan Jong-un pada bulan Mei untuk mencapai denuklirisasi permanen. Pada saat yang sama, pemimpin Korut juga sepakat untuk menghentikan uji coba nuklirnya.
Pengumuman pertemuan antara AS dan pemimpin Korut terjadi setelah berbulan-bulan terlibat perang mulut. Musim gugur yang lalu, Trump menyebut Kim Jong-un sebagai "manusia roket" yang sedang dalam misi bunuh diri. Jong-un pun membalasnya dengan mengatakan bahwa komentar Trump menunjukkan "perilaku orang gila."
"Kami yakin, ini adalah langkah ke arah yang benar. Kami telah mendengar tentang kesepakatan ini hari ini. Saya berharap ini akan dilaksanakan," kata Lavrov pada sebuah konferensi pers di ibukota Etiopia Addis Ababa di mana dia melakukan kunjungan resmi.
"Hal ini diperlukan untuk menormalisasi situasi di sekitar Semenanjung Korea," imbuhnya.
"Seharusnya tidak berakhir dengan sebuah pembicaraan saja, namun membuka jalan menuju dialog politik komprehensif yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah nuklir di Semenanjung Korea berdasarkan prinsip-prinsip yang disetujui dalam perundingan enam negara dan di Dewan Keamanan PBB," Lavrov menekankan seperti dilansir dari Sputnik, Jumat (9/3/2018).
Sebelumnya Penasihat Keamanan Nasional Korea Selatan (Korsel), Chung Eui-yong, mengatakan pada sebuah konferensi pers di Gedung Putih bahwa Trump telah sepakat untuk bertemu dengan Jong-un pada bulan Mei untuk mencapai denuklirisasi permanen. Pada saat yang sama, pemimpin Korut juga sepakat untuk menghentikan uji coba nuklirnya.
Pengumuman pertemuan antara AS dan pemimpin Korut terjadi setelah berbulan-bulan terlibat perang mulut. Musim gugur yang lalu, Trump menyebut Kim Jong-un sebagai "manusia roket" yang sedang dalam misi bunuh diri. Jong-un pun membalasnya dengan mengatakan bahwa komentar Trump menunjukkan "perilaku orang gila."
(ian)