Via Video, ISIS Minta Umat Islam Gabung Mereka di Afghanistan

Kamis, 08 Maret 2018 - 04:20 WIB
Via Video, ISIS Minta...
Via Video, ISIS Minta Umat Islam Gabung Mereka di Afghanistan
A A A
KABUL - Kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) di Afghanistan merilis video propaganda terbaru. Isinya ajakan bagi umat Islam di seluruh dunia untuk bergabung mereka di Afghanistan jika tak bisa pergi Irak dan Suriah.

Video propaganda berdurasi 25 menit tersebut dirilis oleh kelompok Islamic State-Khorasan (IS-K) pada tanggal 4 Maret 2018. Video dari kelompok ISIS di Afghanistan utara dan timur itu telah dianalisis SITE Intelligence Group, lembaga yang memantau aktivitas online kelompok-kelompok radikal.

”Jika Anda tidak berimigrasi ke Irak dan Sham (Suriah), datanglah ke Khorasan,” kata seorang militan ISIS dalam video tersebut.

Nama Khorasan mengacu pada wilayah bersejarah yang mencakup beberapa wilayah dari Afghanistan, Pakistan dan negara-negara tetangga terdekatnya.

Video tersebut muncul di tengah kekhawatiran bahwa para militan ISIS telah melarikan diri dari medan perang di Suriah dan Irak dan menemukan jalan ke Afghanistan. Kekuatan kelompok itu dilaporkan masih kecil di Afghanistan, namun berpotensi berbahaya.

Laporan AFP baru-baru ini melaporkan bahwa para militan asal Prancis dan Aljazair, serta yang berasal dari Suriah, bergabung dengan ISIS di Provinsi Jowzjan, Afghanistan utara.

Video ISIS yang dirilis dengan narasi Arab menunjukkan beberapa militan yang mengirimkan pesan dalam bahasa Pashto, bahasa Persia dan Uzbek.

Kelompok itu memulai menyampikan pesan dengan mengolok-olok sumpah Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk menghancurkan ISIS di Afghanistan. Setelah itu, video menampilkan eksekusi tahanan dan pelatihan untuk tentara anak-anak.

“IS-K berusaha mengubah ‘rumor’ militan asing yang pindah ke Afghanistan dari Suriah menjadi kenyataan,” kata Borhan Osman, seorang analis senior International Crisis Group, mengatakan kepada AFP, Kamis (8/3/2018).

Emily Winterbotham, seorang peneliti senior di Royal United Services Institute untuk Studi Pertahanan dan Keamanan Inggris, mengatakan bahwa IS-K masih perlu bekerja keras untuk melakukan perekrutan anggota di Afghanistan.

”(Kelompok) ini mencoba untuk menjaga agar IS-K tetap berjalan dan merek IS-K, tapi kenyataannya Afghanistan masih jauh dari Suriah dan Irak, ini bukan perjalanan yang mudah,” katanya.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1977 seconds (0.1#10.140)