Partai Anti-Uni Eropa Bentuk Pemerintahan Baru

Rabu, 07 Maret 2018 - 11:08 WIB
Partai Anti-Uni Eropa...
Partai Anti-Uni Eropa Bentuk Pemerintahan Baru
A A A
ROMA - Dua pemimpin partai anti-Uni Eropa (UE) dan anti-kemapanan memainkan peranan penting dalam membangun koalisi pemerintahan Italia. Pemimpin Partai Liga Utara Matteo Salvini dan Pemimpin Partai Gerakan Bintang Lima Luigi Di Maio menyatakan kesediaan membangun koalisi.

Koalisi itu diperkirakan akan memicu kekhawatiran berlebihan UE karena suara rakyat Italia bergeser menjauhi Eropa. Negara dengan ekonomi ketiga terbesar di UE itu menghadapi ketidakstabilan politik, pertumbuhan ekonomi yang melambat, dan menjadi pintu gerbang masuknya migran dari Afrika Utara. UE juga sangat khawatir jika Itali akan mengikuti langkah Britain Exit (Britain Exit).

Koalisi sayap kanan Italia yang dipimpinan Partai Liga Utara mengklaim kalau aliansi mereka memenangkan suara terbanyak pada pemilu Italia. “Kita meiliki hak dan tugas untuk memerintah (Italia),” kata pemimpin Liga Utara Matteo Salvini, dilansir Reuters.

Kemudian, Luigi Di Maio, pemimpin partai terbesar hasil pemilu parlemen yang lalu, Gerakan Bintang Lima, mengungkapkan partainya adalah pemenang pada pemilu yang digelar pada Minggu (4/3). “Dengan meraih sepertiga suara, kita seharusnya memimpin pemerintahan,” katanya.

“Kita terbuka untuk berunding dengan semua kekuatan politik,” kata Di Maio, politikus berusia 31 tahun. “Kita merasa bertanggungjawab untuk membentuk pemerintahan Italia. Kita adalah kekuatan politik yang merepresentasikan seluruh bangsa,” imbuhnya.

Setelah hasil suara pemilu dihitung, tidak ada tiga faksi utama yang memiliki kursi untuk memimpin pemerintahan sendiri. Mereka terpaksa harus membangun koalisi karena tidak ada yang memperoleh suara di atas 50 persen. Presiden Italia Sergio Mattarella memperkirakan untuk membuka perundingan koalisi secara formal pada April lalu. Jika koalisi tidak terbentuk, maka pemilu dipercepat bisa dilaksanakan sebagai solusi.

Partai Demokrat (PD) sebagai kekuatan petahana justru mengalami kehancuran. Itu menyebabkan mantan Perdana Menteri (PM) Italia Matteo Renzi mengundurkan diri sebagai Ketua PD. Dia mengungkapkan PD tidak akan memainkan peranan dalam pemerintahan mendatang.

“Rakyat Italia telah meminta kita untuk menjadi oposisi. Itu yang akan kita lakukan,” kata Renzi kepada reporter. “Kita tidak akan pernah membentuk pemerintahan dengan kekuatan anti-sistem,” ujarnya mengacu kepada Gerakan Bintang Lima dan Liga Utara dan koalisi sayap kanan.

Koalisi sayap kanan yang dipimpin Partai Liga Utara bersama dengan Forza Italia pimpinan mantan PM Silvio Berlusconi mendapakan 37% suara. Dukungan kuat Berlusconi karena sikap lunaknya terhadap posisi Euro dan migrasi. Bahkan, koalisi sayap kanan pun disebut anti-migran.

Berlusconi sendiri memilih tidak tampil ke publik saat kampanye. Dia hanya tampil ketika memberikan suara dan bertemu dengan Salvini di vila milik Berlusconi pada Senin (5/3) lalu saat melakukan koordinasi koalisi sayap kanan.

Forza Italia menyatakan mereka terbuka untuk menyambut partai lain untuk membentuk pemerintahan sayap kanan. Tapi, tidak jelas dukungan dari partai mana yang datang. Koalisi sayap kanan kekurangan 49 kursi untuk membentuk suara mayoritas di parlemen.

Sebelumnya, Salvini menyatakan partainya akan membuka kesempatan perundingan dengan semua partai. Kepala Ekonomi Partai Liga Utara Claudio Borghi mengatakan partai yang pertama dihuungi adalah Gerakan Bintang Lima.

Ketika PD berkuasa pada 2013 silam, Italia berada pada tahapan resesi. PD dianggap sebagai partai yang mampu menyelamatkan Italia. Faktanya? Tidak. Banyak warga Italia kecewa karena tidak melihat perubahan menuju perbaikan. Ekonomi Italia masih lebih kecil dibandingkan satu dekade lalu dan tingkat pengangguran tetap bertengger pada angka 11%. PD juga dianggap bertanggungjawab atas masuknya lebih dari 600.000 migran ke Italia dalam kurun waktu empat tahun. (Andika Hendra)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0623 seconds (0.1#10.140)