Hari Ini, Korea Selatan Kirim Delegasinya ke Korea Utara

Senin, 05 Maret 2018 - 11:32 WIB
Hari Ini, Korea Selatan Kirim Delegasinya ke Korea Utara
Hari Ini, Korea Selatan Kirim Delegasinya ke Korea Utara
A A A
SEOUL - Korea Selatan (Korsel) mengirim delegasi yang dipimpin pejabat keamanan senior ke Korea Utara (Korut) hari ini. Langkah ini diambil saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan dia siap berunding dengan Pyongyang.

Terkait rencana itu, Korut menyatakan tidak akan mengemis untuk berunding dengan Washington dan mengkritik latihan militer gabungan AS-Korsel mendatang. Pyongyang menegaskan bahwa pihaknya dapat mengambil langkah tandingan terhadap AS jika latihan militer itu tetap digelar.

Latihan akan digelar bulan depan menurut penasihat keamanan kepresidenan Korsel, berdasarkan laporan kantor berita Yonhap. Latihan militer itu ditunda hingga setelah Olimpiade Musim Dingin dan Paralympic di Korsel. Istana Biru Kepresidenan Korsel menyatakan, Kepala Kantor Keamanan Nasional (NSO) Suh Hoon dan Kepala Badan Intelijen Nasional (NIS) Suh Hoon akan menjadi bagian dari 10 anggota delegasi Korsel yang mengunjungi Pyongyang. Suh Hoon merupakan tokoh yang terlibat dalam berbagai negosiasi dengan Korut sebelumnya.

“Kunjungan delegasi itu bagian dari upaya menurunkan ketegangan di semenanjung Korea serta menjajaki kemungkinan perundingan antara Korut dan AS,” demikian pernyataan Kantor Kepresidenan Korsel.

Setelah kunjungan ke Korut, delegasi Korsel akan menuju AS. Korsel menyatakan bahwa pihaknya akan berkoordinasi dengan para pejabat di Jepang dan China.

Selama monolog diisi canda saat makan malam bersama para jurnalis di Washington, Sabtu (3/2), Trump menyatakan bahwa AS akan bertemu Korut, tapi dia mengatakan Pyongyang harus terlebih dulu melakukan denuklirisasi. “Kami akan bertemu dan melihat jika ada sesuatu positif terjadi,” kata Trump.

Tidak jelas apakah Trump hanya bercanda atau perundingan resmi AS dan Korut akan segera dilakukan. Saat berbicara sebelum pembukaan sidang parlemen China di Beijing, kemarin, Wakil Menteri Luar Negeri (Menlu) China Zhang Yesui menjelaskan, Beijing berharap AS dan Korut dapat memulai dialog. “Perang dan kekacauan di semenanjung bukan kepentingan pihak mana pun,” ujar Zhang.

Bulan lalu Wakil Presiden AS Mike Pence dijadwalkan bertemu para pejabat Korut, termasuk adik Pemimpin Korut Kim Jong-un saat di Korsel selama Olimpiade Musim Dingin. Meski begitu, Korut membatalkan pertemuan itu pada menit terakhir, menurut pejabat AS pada Februari lalu.

Korut menegaskan bahwa pada Sabtu (3/3) pihaknya ingin berunding dengan AS, tapi menyatakan tidak akan melakukannya jika ada syarat awal. “Kami tidak akan mengemis untuk dialog atau menghindari opsi militer yang diklaim AS,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut pada kantor berita KCNA.

Komentar yang dirilis KCNA memperingatkan Korut akan melawan AS jika latihan militer gabungan tetap berlangsung. Olimpiade Musim Dingin di Pyeongchang bulan lalu memberi harapan mendekatnya dua Korea setelah lebih setahun terjadi ketegangan terkait program rudal dan nuklir Korut.

Presiden Korsel Moon Jae-in berharap dapat memanfaatkan kedekatan hubungan yang sedang terjalin untuk merancang perundingan tentang senjata nuklir dan program rudal balistik Korut. Saat pembicaraan melalui telepon pada Kamis (1/3), Moon mengatakan kepada Trump mengenai rencananya mengirim utusan khusus ke Korut untuk merespons undangan dari Pemimpin Kim Jong-un. Moon ingin membalas keputusan Kim Jong-un mengirim delegasi senior, termasuk adiknya, Kim Yo-jong, ke Olimpiade. Kunjungan itu merupakan kunjungan pertama yang dilakukan anggota keluarga penguasa Korut ke Korsel sejak Perang Korea 1950-1953.

Gedung Putih menyatakan, semua perundingan dengan Korut harus bertujuan mengakhiri program nuklirnya. Pada 23 Februari AS menerapkan paket sanksi terbesar untuk menekan Korut menyerahkan program rudal dan nuklirnya.

Saat itu Trump memperingatkan fase kedua akan sangat malang bagi dunia jika langkah-langkah itu tidak berjalan. Trump tidak menjelaskan maksud fase kedua tersebut. Meski begitu, beberapa pihak menduga fase kedua itu adalah langkah militer yang akan diambil AS terhadap Korut. (Syarifudin)
(nfl)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6208 seconds (0.1#10.140)